Soal Film Dirty Vote Diduga Kampanye Hitam, Bawaslu: Masih dalam Kajian

Selasa, 13 Februari 2024 17:14 WIB

Poster film Dirty Vote. Foto: Instagram.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu Lolly Suhenty, mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan film Dirty Vote yang mengungkap dugaan kecurangan pemilihan umum atau Pemilu 2024, sebagai kampanye hitam atau black campaing.

Soal film dokumenter itu sebagai kampanye hitam, Lolly menyatakan itu masih dalam kajian Bawaslu. "Karena baru rilis, jadi masih dalam kajian kami," kata dia saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Februari 2024.

Film Dirty Vote disutradarai oleh Dandhy Laksono. Dalam film itu dibahas mengenai sejumlah kecurangan yang terjadi menjelang pemilu 2024 oleh tiga pakar hukum tata negera, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsari dan Bivitri Susanti.

Tentang dokumenter tersebut, Lolly mengatakan kajian masih dilakukan menyusul muncul komentar dan protes sebagian orang. "Sampai saat ini saya belum mendapatkan informasi ada yang melaporkan film itu," kata dia. Namun, dia mengatakan, karena film ini menjadi percakapan publik, maka proses pendalaman isi film itu perlu didalami. "Ini saat dalam proses."

Lolly belum menguraikan apakah akan memproses laporan perihal film tersebut. "Kami akan lihat dulu karena Bawaslu punya keterbatasan wilayah kerja," kata dia.

Advertising
Advertising

Dia menjelaskan bahwa ranah kerja Bawaslu cukup jelas. Hal itu berkenaan dengan penyelenggaraan kepemiluan sehingga ia mengaku menunda berkomentar perihal apakah laporan tentang film tersebut diperiksa Bawaslu.

Sutradara Dirty Vote Dandhy Laksono menyampaikan bahwa Dirty Vote merupakan film dokumenter yang dibuat sebagai edukasi untuk masyarakat yang pada 14 Februari 2024 akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. “Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tetapi hari ini saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Belakangan, sutradara dan tiga pakar hukum yang muncul dalam film ini dilaporkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (DPP Foksi) ke Mabes Polri. Film yang membahas kecurangan itu dinilai telah merugikan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang ikut berkontestasi. Foksi menduga ada pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh keempat orang itu, terlebih film itu dirilis pada masa tenang menjelang hari pencoblosan. Namun pelaporan Foksi masih perlu kelengkapan pemberkasan.

Pilihan Editor: Respons Ketua BEM UGM Soal 3 Pakar Hukum dan Sutradara Dirty Vote Dilaporkan ke Polisi

Berita terkait

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

5 hari lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

7 hari lalu

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

7 hari lalu

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

7 hari lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

7 hari lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

9 hari lalu

DPR Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2024 pada 15 Mei, KPU Siapkan Ini

Komisi II DPR juga akan mengonfirmasi isu yang menerpa Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

9 hari lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

11 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

13 hari lalu

PKB Ajukan Gugatan Sengketa Pileg karena Kehilangan Satu Suara di Halmahera Utara, Ini Alasannya

Dalam sidang sengketa Pileg, PKB meminta KPU mengembalikan suara partainya yang telah dihilangkan.

Baca Selengkapnya

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

14 hari lalu

Pesan DKPP kepada KPU dan Bawaslu Jelang Pilkada 2024 Serentak

KPU akan mendapatkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) untuk Pilkada 2024 dari Kemendagri pada 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya