Koalisi Pemilu Bersih Sebut Putusan DKPP Tunjukkan KPU Ikut Langgengkan Politik Dinasti dan Nepotisme

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 7 Februari 2024 11:55 WIB

Ilustrasi KPU. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Pelanggaran etik Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan enam komisionernya menimbulkan reaksi protes dari publik. Salah satunya Koalisi Pemilu Bersih yang melayangkan kritik secara simbolik pagi ini.

Peneliti Indonesian Corruption Watch atau ICW, Egi Primayogha, mengatakan aksi simbolik di depan gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat itu dilakukan untuk menyampaikan kegelisahan atas putusan DKPP. Menurut dia Ketua dan Komisioner KPU telah melakukan pelanggaran etik.

"Dengan adanya putusan tersebut kita bisa mengatakan bahwa KPU ikut melanggengkan nepotisme dan politik dinasti yang diduga dilakukan oleh Presiden Joko Widodo," kata Egi, anggota Koalisi, melalui aplikasi perpesanan, Rabu, 7 Januari 2024.

Koalisi menyatakan aksi simbolik dengan teatrikal itu dalam merespons tiga pelanggaran etik Hasyim. Aksi ini berjudul "Hattrick Ketua KPU dan Pemilu Cacat Etika". "Hasyim tiga kali melakukan pelanggaran etik. Karena itu kami mendesak Ketua DKPP memecat Hasyim dari Ketua KPU," tutur Egi.

Koalisi Pemilu Bersih menilai, menjelang Pemilu 2024, yang tinggal hitungan hari, peran lembaga penyelenggara pemilu, seperti KPU, melaksanakan pemilu langsung, umum, jujur, bersih, dan adil tentu semakin penting dan diperlukan.

Advertising
Advertising

"Namun dalam realitanya, KPU justru jadi pelaku utama yang semakin menjauhkan pelaksanaan pemilu dari legitimasi dan kepercayaan publik," seperti tertulis dalam keterangan aksi Koalisi.

Sebelumnya Ketua KPU Hasyim Asy'ari diputuskan terbukti melakukan pelanggaran etik dan dijatuhi sanksi peringatan keras terakhir oleh DKPP pada Senin, 5 Februari 2024. Ironisnya, menurut pernyataan Koalisi, itu sanksi ketiga yang dijatuhkan kepada Hasyim dalam waktu kurang dari satu tahun.

"Menyikapi hilangnya marwah, etika, serta integritas KPU dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemilu, Koalisi Pemilu Bersih mengundang teman-teman semua bergabung dalam aksi teatrikal," tulis Koalisi.

Selain Hasyim Asy’ari, DKPP menyatakan enam anggota KPU lainnya melanggar etik karena menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden. Berkas pendaftaran tetap diterima walau KPU tak mengubah Peraturan KPU Nomor 19 Tahun 2023.

Keenam anggota KPU lainnya, yaitu Yulianto Sudrajat, August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Persadaan Harahap, Idham Holik, dan Mochammad Affifudin.

Pilihan Editor: ICW Anggap Pengunduran Diri Mahfud Md Terlambat

Berita terkait

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

15 jam lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

18 jam lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

19 jam lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

21 jam lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

1 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

1 hari lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dapat Sanksi Lagi dari DKPP, Ini Reaksi Ketua KPU Hasyim Asy'ari

1 hari lalu

Dapat Sanksi Lagi dari DKPP, Ini Reaksi Ketua KPU Hasyim Asy'ari

Ketua KPU menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak yang punya otoritas dan kemampuan mengamankan data.

Baca Selengkapnya

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

1 hari lalu

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

Simak profil Juri Ardiantoro di sini.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

1 hari lalu

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

Ada satu bakal pasangan calon independen yang mengundurkan diri, meskipun telah memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya