Komplit, Fakta Menarik Sepanjang Debat Capres Cawapres Pemilu 2024 Pertama Hingga Terakhir
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Selasa, 6 Februari 2024 09:27 WIB
2. Hal menarik dalam debat cawapres pertama
Debat kedua pada Jumat, 22 Desember 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta menyuguhkan ajang adu gagasan antar cawapres, yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Tema debat tersebut adalah ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Proyek IKN Nusantara kembali muncul dalam debat seri kedua. Cawapres nomor urut 2 Gibran menyebut anggaran IKN tidak sepenuhnya ditanggung APBN. Sementara cawapres nomor urut 3 Mahfud mendebat IKN belum ada investor. Sedangkan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyebut akan membangun 40 kota baru setara Jakarta. Cak Imin dislepet Gibran, pasalnya ia menolak melanjutkan pembangunan IKN namun hendak membangun 40 kota baru.
Dalam debat kedua itu, Muhaimin yang adalah pasangan dari capres Anies Baswedan, sempat kerepotan menjawab pertanyaan dari pendamping Prabowo, Gibran, tentang State of the Global Islamic Economy (SGIE). Muhaimin mengaku tak memahami SGIE. Kata Gibran, selaku Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Cak Imin sudah barang tentu amat paham istilah tersebut.
“Terus terang saya tidak paham SGIE,” kata Cak Imin.
3. Hal menarik dalam debat capres kedua
Debat capres ketiga pada Ahad malam, 7 Januari 2024 menjadi ajang saling sindir para kandidat presiden. Mereka adu gagasan soal pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan juga geopolitik. Namun, debat tersebut dinilai menyerang ranah pribadi, sehingga Presiden Joko Widodo atau Jokowi sampai angkat bicara untuk mengingatkan.
Dalam debat kali kedua yang mempertemukan para capres ini, dalam sesi penyampaian visi dan misi, Anies menyerang Prabowo yang menurutnya memiliki ratusan ribu hektare tanah di saat setengah anggota TNI tidak memiliki rumah dinas. Juga, hampir satu menit dalam sesi penyampaian visi-misi, Anies justru menyoroti kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pimpinan Prabowo tersebut.
“Di saat separuh tentara kita tidak memiliki rumah dinas, sementara menterinya, menurut Pak Jokowi, punya 340 ribu hektar tanah di negeri ini,” sentil Anies.
Tak sampai di situ, Anies masih menyerang Prabowo dengan menyebut proyek Food Estate yang dikoordinasikan oleh Kemenhan gagal. Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga menyoroti sial Kemenhan yang pernah dibobol oleh peretas pada 2023. Anies memandang ironis fakta tersebut karena anggaran kementeriannya Prabowo mencapai Rp700 triliun.
“Anggaran Kementerian Pertahanan tidak bisa mempertahankan itu [peretasan]. Justru untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas,” kata Anies.
Tak tinggal diam, Prabowo lalu menyanggah tuduhan Anies pada akhir penyampaian visi-misinya. Tanpa menyebut nama, Prabowo menyebut ada pihak yang berbicara tanpa data. Pihak tersebut, kata Prabowo, tidak obyektif lantaran didorong ambisi yang menggebu-gebu “Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, didorong ambisi menggebu-gebu sehingga tidak obyektif,” kata Prabowo.
Sementara Ganjar, saat menyampaikan visi misinya berencana menata ulang gelar pasukan militer. Dia beralasan, IKN di Kalimantan Timur akan menjadi pusat gravitasi baru. Rencana ini disebutnya sebagai antisipasi pertarungan global antara Amerika dan China. Ganjar turut menyoroti isu terorisme, narkoba, pinjaman online hingga perdagangan orang.
Saat sesi tanya jawab, saling sindir antara Prabowo dan Anies kembali terjadi. Anies tak berhenti menyerang Prabowo dengan mengajukan pertanyaan soal terdapat “orang dalam” pada sejumlah program yang dijalankan Kemhan di bawah kendali Prabowo. Anies juga mengungkit isu Gibran yang maju menjadi cawapres usai putusan kontroversial Mahkamah Konstitusi.
“Semua data yang saudara ungkapkan keliru. Saya bersedia duduk bersama buka-bukaan,” kata Prabowo.
Hal yang menjadi sorotan lainnya dalam debat capres ketiga, Ganjar memberikan nilai lima terhadap kinerja Kemenhan yang dipimpin Prabowo. Ganjar memberikan penilaian itu untuk menanggapi pertanyaan dari Anies. Awalnya, Anies menyinggung pernyataan Ganjar yang memberikan skor lima dalam hal penegakan hukum di Indonesia beberapa waktu lalu.
“Pertanyaan, berapa skor Kemhan dari Bapak?” Ucap Anies ke Ganjar. “Lima juga,” kata Ganjar singkat menjawab pertanyaan Anies. Ganjar Pranowo lantas mengajukan pertanyaan yang sama kepada Anies. “Mas Anies enggak usah takut, sebut saja angka berapa kaya saya, sebut aja,” kata Ganjar. “11 dari 100,” jawab Anies sambil terkekeh.
Selanjutnya: Muncul gimik-gimik Gibran
<!--more-->