Manuver Pujian Rektor PTN PTS di Tengah Hujan Kritik Kampus ke Jokowi
Reporter
Yuni Rohmawati
Editor
Devy Ernis
Minggu, 4 Februari 2024 16:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang kritik kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dari kalangan akademi kian berlanjut. Sivitas akademika dari berbagai kampus di Indonesia seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Indonesia (UII), hingga Universitas Padjadjaran (Unpad) menyuarakan situasi demokrasi dan politik di Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.
Di tengah upaya itu, muncul deklarasi tandingan yang menyanjung pemerintahan Jokowi. Salah satunya datang dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto atau UMP. Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jebul Suroso mengatakan pujiannya itu wujud apresiasi atas kinerja Jokowi. Khususnya, kata dia, dalam menangani Covid-19, infrastruktur, dan pengadaan riset untuk perguruan tinggi.
"Saya mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi pada beberapa aspek, salah satunya penanganan Covid-19 yang sudah berhasil, kemudian infrastruktur yang turut saya rasakan di Jawa. Itu ketulusan kami sebagai akademisi menyampaikan terkait evaluasi kinerja pak Jokowi," kata Suroso saat dihubungi Tempo pada Sabtu malam, 3 Febuari 2024.
Suroso membuat video bernarasikan apresiasi kepada pemerintahan Jokowi. Dalam videonya itu, dia berharap agar dalam momen Pemilu 2024, bangsa Indonesia bisa mendapatkan pemimpin yang dapat melanjutkan kinerja Jokowi.
Suroso menyebut UMP memiliki sudut pandang berbeda dengan akademisi dari kampus lainnya dalam menilai kinerja Jokowi. "Saya menghormati pendapat mereka, tapi yang saya lihat dan saya rasakan, kinerja Jokowi sudah bagus," katanya.
Dia juga mengatakan setiap orang memiliki hak untuk memilih sesuai hati nurani dan harus dihormati. Namun, video itu tak diposting di akun media sosial resmi kampusnya. Video tersebut justru terekam di sebuah akun TikTok @enaknya.ngapain.y8 pada Jumat, 2 Februari 2024.
Ketika dimintai Tempo untuk mengirimkan video yang dia buat, Suroso enggan membagikannya karena tak mau video itu tersebar. Dia hanya memberikan link TikTok tersebut. “Saya dapat kiriman itu dari teman. Pemilik akunnya saya tidak tahu. Maaf enggak bisa (dibagikan), khawatir malah beredar seperti TikTok,” ujarnya.
Suroso mengklaim pernyataannya itu merupakan murni dari dia, tak disetir pihak manapun. Suroso membantah ada pihak yang memintanya membuat pernyataan positif terkait kinerja pemerintah. "Tidak ada. Saya posisi tidak di tempat saat buat video yang saya kirim ke humas," ujarnya yang menyebut dirinya sedang berada di Abu Dhabi.
Selanjutnya, Unsoed juga puji Jokowi >>
<!--more-->
Kampus lain yang juga melakukan hal yang sama adalah Universitas Jenderal Soedirman. Rektor Unsoed Akhmad Sodiq juga membuat video mirip dengan Suroso yang beredar di akun TikTok yang sama @enaknya.ngapain.y8. Video Akhmad diposting pada Ahad, 4 Februari 2024. Adapun video Akhmad juga tak diposting di media sosial resmi kampus.
Dalam video yang diunggah di akun tersebut, Akhmad menyampaikan sejumlah poin yang isinya tak jauh berbeda dengan yang disampaikan Suroso. Dia mengapresiasi kinerja Jokowi mulai dari infrastruktur, penanganan pandemi Covid-19 hingga Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20.
Dia juga menyampaikan ajang Pemilu 2024 merupakan pencarian pemimpin yang bisa melanjutkan kinerja Jokowi. Selain itu, dia juga mengungkapkan setiap orang memiliki hak demokrasi menyampaikan pendapat yang harus dihargai.
“Silakan menggunakan tapi hindari memaksakan pendapat. Pendapat sekelompok orang tidak bisa dipaksakan sebagai pendapat seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya dalam video tersebut.
Di akun TikTok tersebut juga ada sejumlah video dari wakil rektor maupun rektor kampus di PTN dan PTS yang bersuara mengenai demokrasi dan Pemilu 2024. Tak hanya itu, konten di akun tersebut juga berisi berbagai macam video yang narasinya berisi dukungan kepada pasangan nomor urut dua Prabowo-Gibran.
Ketika dimintai tanggapan ihwal video tersebut, Akmad tak merespons pesan maupun panggilan telepon Tempo.
Pengamat politik Rocky Gerung meragukan integritas kampus yang memuji Jokowi. Ia menilai pemerintahan Jokowi mengesampingkan etika dan kinerjanya tak cukup baik. “Kabinetnya berantakan,” kata Rocky saat dihubungi oleh Tempo pada Sabtu, 3 Febuari 2024.
Rocky menduga kampus yang menyatakan kinerja Jokowi berhasil memiliki masalah kepemimpinan. Misalnya, pimpinan kampus itu berpotensi terkena masalah hukum. "Mau rektor, dekan, atau dosen yang berhubungan dengan negara dan ketahuan nyolong, itu pasti ada datanya," katanya.
Adapun Suroso membantah pernyataan Rocky. Dia mengklaim kampus yang ia pimpin di bawah naungan Muhammadiyah itu bersih dari praktik korupsi. "Insyaallah kalau disandera kasus hukum kami tidak ada. Baik KPK maupun Kejaksaan. Kami hanya menunjukkan pandangan kami terhadap kinerja Presiden," katanya.
YUNI ROHMAWATI | DEVY ERNIS
Pilihan Editor: Petisi 'Tandingan' Kampus Kritik Jokowi, 17 Akademisi dan Alumni PTN PTS Sebut Demokrasi Sehat