Koalisi Masyarakat Sipil Desak KPU Transparan atas Informasi Publik

Reporter

Ikhsan Reliubun

Editor

Amirullah

Kamis, 1 Februari 2024 14:58 WIB

Warga mencoblos di bilik suara saat simulasi pencoblosan surat suara Pemilu 2024 yang digagas KPU Kota Bandung, Jawa Barat, 30 Januari 2024. 204807.222 pemilih yang terdaftar dalam DPT menyalurkan suara mereka pada Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Keterbukaan Informasi melayangkan surat keberatan atas jawaban Komisi Pemilihan Umum hari ini, Kamis, 1 Februari 2024. Sebelumnya Koalisi telah mengajukan permohonan keterbukaan informasi publik kepada KPU sejak Jumat, 22 Desember 2023.

Keterbukaan informasi publik itu diajukan Koalisi mengenai uji konsekuensi terhadap informasi yang dikecualikan. Ini sebagai respons adanya ketertutupan informasi riwayat hidup calon anggota legislatif pada pemilu 2024. Ada tiga poin diajukan Koalisi saat itu.

"Meminta agar KPU RI memberikan informasi mengenai uji konsekuensi yang telah dilakukan terkait pengecualian atas informasi pribadi dari 30 persen atau sebanyak 2.965," kata Ade Wahyudin, anggota Koalisi, dalam keterangan tertulis, pada Kamis, 1 Februrari 2024.

Kedua, Koalisi meminta KPU transparan dalam melaksanakan proses Pemilihan Umum 2024, demi demokrasi Indonesia lebih berkualitas. "Meminta KPU mengakomodir semua bentuk partisipasi masyarakat guna mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2024 berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil," tutur Ade, menyebut poin ketiga tuntutan kepada KPU.

Menurut Direktur Lembaga Bantuan Hukum Pers itu, jawaban Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi atau PPID KPU tak menjawab permohonan Koalisi. "Sayangnya tanggapan tersebut tidak menjawab satu pun poin permohonan yang disampaikan oleh Koalisi," ujar dia.

Advertising
Advertising

Menurut Ade, PPID KPU berdalih bahwa pada dasarnya setiap informasi publik yang diminta wajib disediakan kecuali terhadap informasi yang jika diumumkan dapat menimbulkan bahaya bagi pemilik data.

Dia mengatakan, tanggapan itu sama sekali tak menjawab poin pengajuan keterbukaan informasi yang diajukan Koalisi. Sebab dalam konteks informasi mengenai calon legislatif, khususnya dalam masa pemilu, pengecualian informasi tersebut harus didahului dengan terdapatnya mekanisme berupa pengujian konsekuensi.

Ade mengatakan, KPU harus dapat menjelaskan secara komprehensif dan menyajikan hasil uji konsekuensi tersebut kepada publik. Seperti diatur dalam Standar Norma dan Pengaturan Nomor 5 tentang Hak atas Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi yang dikeluarkan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.

Berdasarkan hal-hal tersebut, Koalisi mendesak KPU segera memberikan tuntutan keterbukaan informasi seperti diajukan pada permohonan informasi sebelumnya secara komprehensif dan transparan, demi terciptanya iklim pemilu yang demokratis.

Koalisi ini melibatkan LBH Pers, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Yayasan Tifa, ICW, dan Media Link.

Pilihan Editor: Analisis Drone Emprit di TikTok: Anies-Cak Imin Unggul Jumlah Post, Prabowo-Gibran di Engagement

Berita terkait

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

3 jam lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

5 jam lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

10 jam lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

11 jam lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

23 jam lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

1 hari lalu

KPU Kota Depok Pastikan Tak Ada Paslon Wali Kota Jalur Independen di Pilkada 2024

KPU Kota Depok mengungkap alasan tidak ada paslon wali kota dari jalur independen atau perseorangan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

1 hari lalu

Profil Juri Ardiantoro, dari Bekas Ketua KPU Kini Jadi Stafsus Jokowi

Simak profil Juri Ardiantoro di sini.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

1 hari lalu

KPU Sebut Hanya Ada 1 Bakal Calon Independen di Pilgub 2024

Ada satu bakal pasangan calon independen yang mengundurkan diri, meskipun telah memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

1 hari lalu

KPU Sebut Bakal Calon Independen di Pilkada Kalbar Mengundurkan Diri

KPU menyatakan bakal calon independen di Pilkada Kalbar 2024, Muda Mahendara-Suyanto Tanjung, mundur meski memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya

Ketika Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dapat Sanksi Lagi dari DKPP

1 hari lalu

Ketika Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dapat Sanksi Lagi dari DKPP

Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu memberikan sanksi kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari beserta jajaran akibat data DPT pemilu 2024 yang bocor.

Baca Selengkapnya