6 Poin Pernyataan Resmi Mahfud Md Mundur dari Kabinet Jokowi

Rabu, 31 Januari 2024 15:59 WIB

Calon wakil presiden Mahfud Md resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Mahfud mengatakan itu di depan Pura Ulun Danu di kawsan Danau Tirta Gangga, Desa Swastika Buana, Seputih Banyak, Lampung Tengah, pada Rabu, 31 Januari 2024. Foto: Staf Komunikasi Mahfud Md.

TEMPO.CO, Jakarta - Mahfud Md akhirnya resmi menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) dari kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Calon wakil presiden nomor urut tiga itu menyebut surat pengundurannya secara resmi akan diserahkan ke Presiden Jokowi ketika bertemu langsung. Berikut poin pernyataan resmi Mahfud mundur dari Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Jokowi.

Bersepakat dengan Ganjar

Awalnya Mahfud menyatakan ingin menjawab semua pertanyaan yang selalu muncul siang malam sejak tanggal 23 Januari 2024.

“Saya menginformasikan dari Lampung juga, bahwa saya membenarkan Pak Ganjar Pranowo bahwa paslon itu supaya mundur, termasuk Pak Mahfud. Saya katakan, saya memang sudah lama bersepakat dengan Pak Ganjar untuk mundur, tapi nunggu momentum,” kata Mahfud di kawasan Pura Ulun Danu, Lampung Tengah, Rabu, 31 Januari 2024.

Tunggu momentum

Dalam kesempatan itu, Mahfud juga menjelaskan momentum pengunduran dirinya dari Kabinet Jokowi.

Advertising
Advertising

“Momentum itu apa? Momentum itu ya satu, momen situasi yang tepat dan itu harus disusun melalui pembicaraan-pembicaraan dengan Mas Ganjar, dengan partai-partai pengusung yang bekerjasama mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud, kemudian dengan Istana juga,” ujar Mahfud.

Surat untuk presiden

Maka hari ini, lanjut Mahfud, dia sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung tentang masa depan politik yang belakangan ini diperbincangkan publik.

“Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu dengan presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini, begitu saya diberi waktu, langsung saya sampaikan surat ini,” tutur Mahfud.

Diangkat dengan hormat

Lebih lanjut, Mahfud menjelaskan, ia juga harus mengambil momentum penting untuk menyampaikan langsung kepada Jokowi. Karena menurutnya, dia dulu diangkat dengan penuh kehormatan dan kepercayaan.

“Saya dipercaya oleh beliau dengan sungguh-sungguh dan saya percaya juga pada beliau, bahwa beliau menugaskan saya,” kata Mahfud. “Sehingga saya bekerja dengan hati-hati dan insyaallah baik selama 4,5 tahun. Insyaallah baik.”

Tinggal glanggang, colong playu

Oleh sebab itu, Mahfud mengatakan karena diberi tugas dan menerima tugas dengan saling menghormati, maka tidak akan tinggal glanggang, colong playu.

“Kenapa? Kami sekali lagi tidak boleh bersikap tinggal glanggang, colong playu. Itu tadi, etika. Etika adalah ekspresi dari moral. Etika adalah ekspresi dari kejujuran. Etika adalah ekspresi dari penghayatan keagamaan dan kesantunan budaya,” jelas Mahfud.

Harapkan bertemu Jokowi Kamis besok

Mengakhiri pernyataan resminya, Mahfud mengatakan akan pamit dengan baik-baik kepada Jokowi. Dia berharap secepatnya bisa bertemu pada Kamis besok, 1 Februari 2024.

“Saya akan pamit baik-baik dan saya akan sampaikan surat ini begitu saya diterima, dijadwalkan diterima oleh presiden,” ujarnya. “Presiden ada di luar Jakarta sampai Kamis, saya baru juga akan pulang ke Jakarta pada Kamis. Mudah-mudahan secepatnya, kami tiba di Jakarta, secepat pula kami bisa bertemu. Saya akan pamit dengan penuh kehormatan juga kepada beliau.”

Pura Ulun Danu tempat sakral

Pernyataan resmi mundur itu disampaikan Mahfud di kawasan Pura Ulun Danu yang terletak di tengah Danau Tirta Gangga, Desa Swastika Buana, Seputih Banyak, Lampung Tengah.

Mahfud didampingi Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud Yenny Wahid dan sejumlah perwakilan dari tim pemenangan daerah.

Lokasi deklarasi mundurnya Mahfud itu dinilai tepat oleh Kepala Desa Swastika Buana, Made Rimbawan. Sebab, kata Made, Pura Ulun Danu merupakan tempat sakral bagi warga Hindu di Lampung yang menyimbolkan permulaan hingga purnatugas umat manusia secara baik dan setia.

Menurutnya, Pura Ulun Danu dijadikan tempat ritual masyarakat Hindu yang telah bermukim di Lampung sejak 1963 untuk meminta kesejahteraan.

Dia menjelaskan simbol Dewi Danu sebagai Ibu Umat Hindu menyiratkan perjuangan orang yang menjalankan tugas, dari permulaan hingga tuntas secara baik dan taat untuk masyarakat.

ADIL AL HASAN | ANTARA

Pilihan Editor: Mahfud Md Mundur, akan Temui Jokowi Serahkan Surat Pengunduran Diri

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

1 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

2 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

3 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

7 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

15 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

16 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

17 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

18 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

19 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

19 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya