Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Kamis, 18 Januari 2024 15:00 WIB

Petugas KKP menangkap kapal nelayan Vietnam di perairan Laut Natuna Utara, 16 Mei 2021. Foto: Dokumentasi Kementerian Kelautan dan Perikanan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bakal mengatur tangkapan nelayan melalui program Penangkapan Ikan Terukur. Dalam program itu, turut diatur zona tangkap dan kuota ikan saat melaut. Tujuannya, untuk mencegah penangkapan yang berlebihan dan meningkatkan keadilan kesejahteraan nelayan.

Dilansir dari Jurnal Rechts Vinding Media Pembinaan Hukum Nasional, berjudul Mengupas Tata Kelola Perikanan Nasional Melalui PP No. 11 Tahun 2023 Tentang Penangkapan Ikan Terukur Demi Mewujudkan Blue Economy karya Luthfia, S.S, Kementerian Kelautan dan Perikanan meyakini kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota adalah realisasi menjalankan blue economy.

Dilansir dari berbagai sumber, inilah fakta-fakta aturan tersebut:

1. Telah Disahkan Sejak Maret 2023

Aturan mengenai penangkapan ikan terukur telah diatur dalam PP No. 11 Tahun 2023 dan disahkan pada bulan Maret 2023 lalu. Peraturan ini dimaksudkan untuk melindungi sumber daya perikanan Indonesia dari eksploitasi industri yang berlebihan. Namun, demikian terkait realisasinya masih dalam tahap wacana serta penundaan.

Advertising
Advertising

2. Alasan Penundaan yang Kurang Persiapan

Meskipun sudah digembar-gemborkan dalam pemberitaan, nyatanya program penangkapan ikan secara terukur ini masih belum direalisasikan. Dilansir dari Ombudsman Republik Indonesia, Sekjen KKP Trian Yunan menjelaskan bahwasannya pihaknya masih perlu mematangkan mekanisme, prosedur, hingga simulasi atas program tersebut agar berjalan lancar.

3. Direncanakan dimulai tahun 2025

Dilansir dari koran Tempo, pelaksanaan penangkapan secara terukur ini memerlukan fasilitas pemantauan yang memadai. Selain itu, pihak KKP juga mendapat aspirasi dari para pelaku pengusaha di industri perikanan tentang nilai ekspor yang turun akibat dampak program ini.

4. Membutuhkan infrastruktur canggih

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk mendukung rencana tersebut. Namun, sejumlah infrastruktur penunjang untuk menjalankan aturan tersebut masih diupayakan.

Saat ini, belum ada data rinci mengenai kuota penangkapan ikan oleh nelayan dan populasi perikanan. Sejumlah alat penting untuk menunjang kebijakan itu juga masih disiapkan, misalnya 20 satelit nano, perangkat sistem pemantauan kapal perikanan (SPKP), termasuk vessel monitoring system untuk kapal pengusaha besar maupun kecil.

5. KKP Berspekulasi Tidak Akan Ada Pihak yang Dirugikan

Meski beberapa kali menimbulkan polemik dari nelayan ataupun pengusaha, KKP berusaha menyosialisasikan bahwa program ini untuk kebaikan bersama. Mengacu atas peraturan.bpk.go.id keuntungannya selain untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan yakni terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi nasional yang tidak saling tumpang tindih.

MELINDA KUSUMA | YOHANES PASKALIS

Pilihan Editor: Ganjar Janji Perkuat Keamanan Laut dan Tenggelamkan Kapal Asing

Berita terkait

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

5 jam lalu

Kasus Penipuan Deposito BTN, Ombudsman: Bukan Kali Pertama Terjadi

Kasus penipuan deposito BTN bukan kali pertama. Ombudsman mengungkap kasus serupa sudah terjadi dua kali di dua tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

18 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

5 hari lalu

Ombudsman Minta Kemenpan RB Jamin Seleksi CASN Tak Dimanfaatkan Calon di Pilkada 2024

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih tak mempermasalahkan seleksi CASN 2024 tetap dilaksanakan sesuai jadwal dan berdekatan Pilkada 2024. Asal..

Baca Selengkapnya

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

5 hari lalu

Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Sesuai Jadwal dan Jamin Tak Bisa Dipolitisasi

Menteri PNRB Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa seleksi CASN tidak bisa karena berdasar amanat Undang-undang 20/2023 harus selesai Desember ini.

Baca Selengkapnya

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

5 hari lalu

Takut Dipolitisasi, Ombudsman Usul Pelaksanaan Seleksi CASN DItunda sampai Pilkada Serentak

Ombudsman RI usul seleksi calon aparatur sipil negara (CASN) pada tahun 2024 ditunda hingga pilkada serentak 27 November karena khawatir dipolitisasi.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

5 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

6 hari lalu

Ombudsman Usul Seleksi CASN Ditunda usai Pilkada 2024 agar Tak Jadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih mengusulkan agar seleksi CASN ditunda hingga setelah Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

8 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

9 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

9 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya