Ketika Megawati, JK, Jokowi Turun Gunung Menangkan Calon di Pilpres 2024
Reporter
Andika Dwi
Editor
Amirullah
Rabu, 17 Januari 2024 15:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Presiden alias Pilpres 2024 tinggal menghitung hari. Pesta demokrasi terbesar di Indonesia itu akan digelar pada 14 Februari 2023. Sejumlah politikus dan elite partai politik pun bekerja keras untuk memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden pilihannya.
Ada tiga pasangan calon yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2024 ini. Mereka adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Wacana menang satu putaran dan dua putaran pun terus berhembus mendekati hari pencoblosan. Bahkan, sejumlah elite politik pun tak segan-segan ‘turun gunung’ untuk membantu pilihannya memenangkan Pilpres 2024.
Hal inilah yang sedang dilakukan oleh politikus senior Indonesia, yakni Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla. Bahkan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut serta meramaikan gelaran pesta demokrasi ini. Dia mengirim anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Megawati Ikut Kampanye Terbuka
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri akan turun gunung untuk mendukung penuh pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Politikus PDIP Masinton Pasaribu bahkan mengungkapkan bahwa Presiden kelima Indonesia itu akan ikut berkampanye di tengah masyarakat pada akhir Januari 2024.
“Pastilah, sebagai Ketua Umum,” kata Masinton saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin, 15 Januari 2024. Masinton menyebut Megawati akan turun ke lapangan dan menyampaikan pidato politik.
Selain itu, sebelumnya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa seluruh ketua umum partai koalisi pendukung pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md telah menyiapkan berbagai opsi menghadapi kampanye terbuka zonasi untuk Pilpres 2024.
Hasto menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PPP M. Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang alias Oso akan 'turun gunung' bertemu dengan masyarakat. Bahkan, jajaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) bersama Ganjar Pranowo dan Mahfud Md juga telah bersiap mengikuti agenda kampanye akbar.
“Kami sudah menyiapkan berbagai opsi-opsi kampanye dari Bu Mega, Pak Ganjar, Prof Mahfud, Pak Mardiono, Pak Hary Tanoe, Pak Andika Perkasa dan Pak Sandiaga Uno,” kata Hasto saat ditemui di sela-sela kegiatan blusukan dan bagi-bagi telur dalam rangka peringatan HUT ke-51 PDIP di Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta, Ahad, 14 Januari 2024.
Selain itu, Megawati juga berpesan agar Ganjar menjadikan sejarah sebagai pelajaran pertamanya apabila menang dalam Pilpres 2024. Awalnya, dia mengingatkan soal Bung Karno yang sudah memperkirakan, setelah merdeka perjuangan akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri. Ia menyerukan persatuan dengan berpegang pada Bhineka Tunggal Ika.
“Penjajah itu memecah belah kalau bisa saudara sendiri. Apalagi rakyat dipecah belah. Apalagi pemimpinnya dengan sengaja – (pakai) akal, memecah belah, karena mabuk kekuasaan,” kata Megawati dalam pidato politiknya di HUT PDIP ke-51 di Sekolah Partai PDI Perjuangan, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Selasa, 9 Januari 2024.
“Insyaallah kalau situ menang, yang harus dijalankan pertama adalah pelajaran sejarah yang benar. Supaya apa? Tidak hanya di sini (kepala) tetapi di sini (dada),” ucap dia menambahkan.
Dalam pidatonya, Megawati juga berulang kali menyebutkan bahwa kekuatan partai bukan berasal dari presiden dan elit tetapi akar rumput atau rakyat. Ia menyatakan PDIP siap memenangkan Pilpres 2024.
“Insyaallah kita akan menang satu putaran. Siap?" ucap Megawati dengan suara lantang yang dijawab secara afirmatif oleh kadernya yang hadir.
Berikutnya: Jusuf Kalla All Out
<!--more-->
Jusuf Kalla All Out Dukung Anies-Muhaimin
Mantan Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12, Jusuf Kalla belum lama ini menyatakan dukungannya kepada pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Deklarasi dukungan tersebut disampaikan JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, ketika menghadiri acara silaturahmi yang digelar Presidium Gerakan Rakyat Sulawesi Selatan Tim Pemenangan AMIN di Makassar pada Selasa, 19 Desember 2023.
“Jadi hari ini, di Makassar ini, saya menyampaikan sikap (dukung AMIN). Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua,” ucap JK kala itu.
Adapun salah satu alasan JK mendukung Anies adalah karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu merupakan murid politiknya sejak di universitas Paramadina dulu. JK juga menilai Anies adalah sosok pemimpin yang kredibilitasnya teruji. Dia juga menilai positif terhadap integritas, kemampuan berpikir, dan pengalaman Anies.
Politikus dari Partai Golkar itu juga berjanji akan sekuat tenaga mengupayakan pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Meskipun demikian, dia menyatakan kemenangan Amin berada di tangan rakyat, bukan dirinya.
“Yang menangkan kan rakyat, bukan saya,” kata JK di Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 16 Januari 2024.
JK dan Anies sedang berada di Makassar untuk melakukan rangkaian kampanye Pilpres 2024. Mereka melakukan pertemuan dengan relawan dan perayaan ulang tahun lembaga pendidikan islam di Barru, Sulsel. JK pun dinilai mulai turun gurun di kampanye AMIN.
JK menyebut kalau dirinya hanya mengikuti bagaimana yang dikehendaki rakyat. Di mana mengikut pada kebenaran, kebaikan perubahan yang mensejahterakan. “Kebaikan masyarakat,” kata dia.
Berikutnya: Cawe-cawe Jokowi...
<!--more-->
Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024
Menuju akhir masa jabatannya, Presiden Jokowi kembali ikut meramaikan Pemilihan Presiden 2024. Namun, kali ini dia mendorong anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Bahkan, Jokowi disebut mengkonsolidasi kekuatan utama pengusung Prabowo-Gibran untuk bisa memenangkan Pilpres satu putaran. Melansir dari Majalah Tempo, tiga hari beruntun Jokowi bersantap dengan ketua umum partai politik penyokong pasangan itu.
Pada 5 Januari 2024, Jokowi makan malam dengan calon presiden dan Ketua Umum Partai Gerindra, Subianto. Sehari setelahnya, dia mengundang Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto untuk makan bersama. Kemudian pada 7 Januari 2024, kepala negara itu bersantap siang dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan di Bogor.
Tiga politikus yang mengetahui isi pertemuan para ketua umum dengan Jokowi bercerita, Presiden mendiskusikan hasil sigi sejumlah lembaga survei. Satu di antaranya mengatakan, Presiden menyinggung tren elektabilitas Prabowo yang mencapai 49 persen. Mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu menyarankan Prabowo agar lebih banyak tersenyum saat kampanye
Kubu Prabowo-Gibran sendiri berambisi untuk memenangi Pilpres dalam satu putaran. Alasannya adalah agar biaya pemilihan umum bisa lebih murah. “Lebih baik uangnya untuk rakyat Indonesia,” kata Prabowo saat berpidato dalam acara kampanye Golkar di Bogor, 6 Januari 2024.
Menurut para narasumber, di balik pertemuan itu Jokowi juga menyampaikan kekesalannya soal elektabilitas Prabowo-Gibran yang tak kunjung tembus 50 persen. Jokowi, kata lima narasumber, khawatir pemilihan berlangsung dalam dua putaran dan menipiskan kans Menteri Pertahanan itu menang.
Presiden juga disebutkan mempertanyakan kinerja partai pengusung Prabowo-Gibran. Pasalnya, dia tidak melihat baliho untuk paslon nomor urut dua itu di berbagai daerah dan kampanye di media sosial yang masif. Hal itulah yang disebut membuat Presiden bertemu dengan para petinggi partai dan Prabowo agar berupaya lebih keras memenangkan anak buah dan putra sulungnya tersebut.
Undang-undang Pemilu mensyaratkan pasangan calon presiden-wakil presiden tak cukup meraih lebih dari separuh jumlah suara nasional untuk menang dalam satu putaran. Namun, kemenangan itu baru bisa diraih apabila kandidat meraih 20 persen suara di separuh jumlah provinsi atau 19 provinsi saat ini.
RADEN PUTRI | TIM TEMPO
Pilihan Editor: Jokowi Groundbreaking Masjid Negara di IKN, Bisa Tampung 61 Ribu Jemaah