Syahrul Yasin Limpo Cs Hadiri Pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri

Reporter

Yuni Rohmawati

Editor

Febriyan

Kamis, 11 Januari 2024 11:26 WIB

Ketua KPK nonaktif yang jadi tersangka, Firli Bahuri, usai menjalani pemeriksaan lanjutan kasus dugaan pemerasan oleh eks Mentan Syahrul Yasin Limpo di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023. Firli diperiksa soal kepemilikan harta dan termasuk milik keluarganya. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan dua anak buahnya - eks Sekretaris Kasdi Subagyono dan eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta - memenuhi panggilan tim penyidik Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri. Mereka akan menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri pada hari ini, Kamis, 11 Januari 2024.

Melalui pantauan Tempo di lokasi, ketiganya hadir secara bersamaan pada pukul 10.35 Waktu Indonesia bagian Barat (WIB). Mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye, mereka datang menggunakan mobil dinas KPK.

Ketiganya diantar dengan mobil berbeda. Mobil berwarna hitam dengan nomor polisi B 1455 SOQ yang mengantar Syahrul tiba terlebih dahulu di lobi Bareskrim Mabes Polri. Baru setelah itu dua mobil berwarna silver yang membawa Muhammad Hatta dan Kasdi Subagyono tiba. Mereka pun tak memberikan pernyataan sedikit pun saat memasuki Bareskrim.

Sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, menyatakan pihaknya kembali memeriksa Syahrul dan dua anak buahnya serta sejumlah saksi lainnya. Pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk memenuhi petunjuk dari jaksa yang sebelumnya telah mengembalikan berkas Firli Bahuri.

"Benar, hari ini, Kamis, tanggal 11 Januari 2024 pukul 10.00 WIB saksi SYL, M Hatta dan Kasdi kembali dipanggil oleh Tim Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya utk kepentigan pemeriksaan/ memberikan keterangan tambahan di ruang riksa Dittipidkor Bareskrim Polri," kata Ade melalui pesan singkat yang diterima Tempo, Kamis, 11 Januari 2024.

Advertising
Advertising

"Selain agenda pemeriksaan tersebut di atas, penyidik juga memanggil beberapa saksi lainnya untuk dimintai keterangan tambahan. Adapun kegiatan penyidikan ini adalah dalam rangka pemenuhan petunjuk P19 JPU (Jaksa Penuntut Umum) pada Kantor Kejati DKI Jakarta dlm penanganan perkara a quo. Demikian disampaikan," lanjut Ade.

Firli dijerat kasus pemerasan

Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo dan anak buahnya sejak 22 November 2023. Dia diduga menerima uang senilai 3,8 miliar dari Syahrul cs untuk menghentikan perkara yang sedang diusut KPK di Kementerian Pertanian.

Penyidik Polda Metro Jaya menyatakan setidaknya Firli melakukan 5 kali pertemuan dengan Syahrul cs dimana 4 kali diantaranya dilakukan penyerahan uang.

Selain secara pidana, Firli Bahuri juga dilaporkan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK soal pelanggaran kode etik. Setelah memeriksa Syahrul Yasin Limpo cs, Dewas KPK pun merekomendasikan pemberhentian Firli kepada Presiden Jokowi. Firli pun sempat mengajukan pengunduran diri namun ditolak oleh Jokowi yang akhirnya mengeluarkan surat pemecatan.

Berita terkait

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

29 menit lalu

Pejabat Kementan Kumpulkan Uang 30 Juta Per Bulan untuk Kebutuhan Tak Terduga Syahrul Yasin Limpo

Pejabat di Kementan mengumpulkan uang sebanyak Rp 30 juta untuk jaga-jaga bila ada kebutuhan tak terduga Syahrul Yasin Limpo dan anaknya.

Baca Selengkapnya

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

1 jam lalu

KPK Tengah Telusuri Aliran Uang dalam Kasus Dugaan Proyek Fiktif di Telkomsigma

KPK tengah menelusuri aliran uang dalam kasus dugaan korupsi di anak usaha PT Telkom, Telkomsigma.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

1 jam lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

6 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

8 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

8 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

14 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

14 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

15 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

17 jam lalu

Profil Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut Minta Pejabat Kementan Bayar Aksesoris Mobil Rp 111 Juta

Anak kedua SYL, Kemal Redindo, disebut meminta Rp 111 juta untuk aksesoris mobil dan Rp 200 juta untuk renovasi kamar di rumahnya.

Baca Selengkapnya