Bantah Klaim Prabowo, JK Sebut Data Anggaran Alutsista Bukan Rahasia Negara

Reporter

Tika Ayu

Rabu, 10 Januari 2024 20:10 WIB

Mantan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla menggelar konferensi pers ihwal penampilan debat capres ketiga di kediamannya, Jalan. Brawijaya Raya No 6 Jakarta Selatan, Rabu, 9 Januari 2024. TEMPO/Tika Ayu

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Indonesia ke 10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK mengatakan data anggaran Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) bukan termasuk rahasia negara. Hal tersebut mengomentari pernyataan debat capres pekan lalu.

"Rahasia apa sih pertahanan kita, bagian apa yang perlu dirahasiakan kalau hanya alutsista. Kan alutsista kan? Apanya yang musti dirahasiakan," kata dia saat ditemui di kediamannya Jalan. Brawijaya Raya No 6, Jakarta Selatan, Rabu, 10 Januari 2024.

Jusuf Kalla menduga bahwa narasi rahasia yang digaungkan merespon pertanyaan soal pertahanan sebagai upaya menutupi harga yang tidak wajar dalam pengadaan alutsista. "Selalu begitu," kata dia.

"Bahwa kita punya sekian Sukoi, sekian F16 semua orang tahu. Tidak ada itu ya (rahasia), di dunia ini apa yang rahasia," katanya.

Laki-laki kelahiran Makassar itu mengatakan sah saja jika terkait Alutsista ini disampaikan di forum debat. Ia pun menyinggung saat operayaaan HUT TNI, TNI memamerkan Alutsista ke publik.

Advertising
Advertising

"Tiap 5 Oktober kan dipamerkan kita punya alutsista semuanya. Tidak rahasia. Tidak ada disimpan di tempat nanti kita keluarkan," katanya.

JK menyampaikan memang ada beberapa hal yang mesti dirahasiakan, jika Alutsistas Indonesia seperti Nuklir atau senjata rahasia hebat lainnya.

"Kita kan tidak punya nuklir yang harus dirahasiakan dimana tempatnya, terkecuali ada senjata-senjata rahasia yang hebat biasanya itu dirahasiakan," katanya.

Dalih kubu Prabowo

Wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Meutya Hafid menyebut Prabowo tidak membuka data pertahanan di debat capres karena kepentingan negara. Meutya mengklaim Prabowo membuka data pertahanan berisiko pada data pertahanan.

Dalam rilis tertulis Meutya, ia mengatakan Prabowo telah bersikap negarawan karena tak membeberkan data pertahanan. Ia mengatakan bahwa data pertahanan menyangkut kepentingan negara.

“Menurut saya ini bentuk kenegarawanan, mementingkan negara di atas politik. Meski sudah dicecar sebegitu rupa,” kata Meutya yang juga Ketua Komisi I DPR RI yang membawahi bidang pertahanan, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin, 8 Januari 2024.

Saat debat, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak mengkritik Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto. Kritik tersebut adalah soal perencanaan pertahanan hingga masalah kesejahteraan prajurit TNI.

Prabowo yang sempat sedikit emosi menjawab, data yang disampaikan kedua pesaingnya itu keliru. Ia pun mengajak Anies dan Ganjar untuk bertemu di luar sesi debat.

"Sekarang waktunya enggak ada. Jadi, saya mengundang kami bicara, terbuka. Masa kami mau buka semua kekurangan kita di depan umum? Apakah itu pantas? Di negara yang baik, negara maju, masalah rahasia ada," ujar Prabowo dalam Debat Capres di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Ahad, 7 Januari 2024.



Pilihan Editor: JK soal Netralitas Presiden di Pemilu: Kalau Tidak Adil, Melanggar Sumpah Lebih Tinggi dari UUD

Berita terkait

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

2 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

4 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

5 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

23 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

23 jam lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

1 hari lalu

Jusuf Kalla Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut Pertamina, Ketahui Pula Soal Saksi Memberatkan Berdasar KUHAP

Jusuf Kalla alias JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ketahui pula soal saksi memberatkan dar KUHAP?

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

1 hari lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

1 hari lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya