Sindir soal Bansos dari Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud Tuding Zulhas Lakukan Politisasi Bansos

Kamis, 4 Januari 2024 06:59 WIB

Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo- Mahfud Md., Todung Mulya Lubis (ketiga dari kiri) merespons pernyataan "ndasmu etik" Prabowo Subianto sebagai ucapan tidak pantas. Hal ini disampaikan Todung di Sekretariat TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 Desember 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis menegaskan pihaknya tidak pernah mengadvokasi penghentian atau penundaan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Todung menyebut TPN bansos merupakan program hasil persetujuan bersama Pemerintah dan DPR.

Di DPR pun terdapat partai-partai koalisi pengusung paslon Ganjar-Mahfud yang mendukung program-program prorakyat seperti penyaluran bansos. “Kami ingin mengklarifikasi, agar jangan sampai ada mispersepsi. TPN Ganjar-Mahfud mendukung program bantuan sosial, tapi kami menolak politisasi penyaluran bansos sebagaimana disebutkan Zulkifli Hasan,” kata Todung dalam konferensi pers di Gedung High End, Jakarta, pada Rabu, 3 Januari 2024.

Todung juga merespons pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas yang menyebut program bansos merupakan pemberian Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Todung mendengar pidato Zulhas meminta masyarakat untuk memilih putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

"Apa yang dilakukan Zulkifli Hasan adalah politisasi bansos untuk kepentingan paslon tertentu. Dan, ini bukan saja salah. Jelas apa yang dilakukan oleh Zulkifli Hasan itu bisa disebut politically incorrect, politically wrong and politically unethical," kata Todung.

PAN merupakan bagian Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran. Gibran Rakabuming Raka merupakan putra sulung dari Presiden Jokowi

Advertising
Advertising


Politikus PDIP Sebut Zulhas Politisasi Bansos

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau (PDIP), Guntur Romli, menilai adanya politisasi terhadap program bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Guntur mempersoalkan pernyataan Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas, bahwa bansos itu dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Ya kami membaca ada politisasi. Kalau mau dia (Zulkifli) politisi untuk Prabowo-Gibran terus dibilang ini dari Presiden Jokowi. Jangan ke situ lah karena ini kan haknya masyarakat,” kata Guntur saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, pada Selasa, 2 Januari 2024.

Guntur menyatakan hal itu dilakukan berulang-ulang oleh Zulkifli Hasan. Misalnya saat Menteri Perdagangan itu ikut kunjungan Jokowi ke beberapa daerah. Dia menilai Zulhas kerap menarasikan bansos itu diberikan oleh Jokowi. Padahal, menurut dia, bansos itu menggunakan uang negara. "Bansos adalah bantuan negara, bantuan pemerintah yang diserahkan kepada mereka yang berhak. Uangnya juga adalah uang negara,” kata dia.

Guntur yang juga juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menegaskan bansos itu berasal dari uang pajak rakyat, bukan uang pribadi Presiden Jokowi. “Ya bukan uangnya Zulhas apalagi ya kan. Jadi jangan mengklaim lah,” kata dia.

Menurut Guntur, meski Menteri Sosial Tri Rismaharini berasal dari PDIP, partainya tidak mau mengklaim sepihak karena bansos itu bantuan negara. “Meskipun juga Presiden Jokowi, sampai sekarang ini PDI Perjuangan, tapi tidak mau mengklaim dan mempolitisasi. Ini haknya masyarakat. Jangan dipolitisasi bansos itu," kata dia.

Pilihan Editor: TPN Ganjar-Mahfud Bantah Tudingan Ingin Hentikan Dana Bansos

Berita terkait

PAN Sebut Desy Ratnasari dan Bima Arya Maju di Pilkada Jawa Barat

35 menit lalu

PAN Sebut Desy Ratnasari dan Bima Arya Maju di Pilkada Jawa Barat

Ketum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebut nama Desy Ratnasari dan Bima Arya maju di Pilkada Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

59 menit lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

1 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Selain Eko Patrio, PAN Sebut Sederet Nama Kadernya Ini Siap Masuk di Kabinet Prabowo

1 jam lalu

Selain Eko Patrio, PAN Sebut Sederet Nama Kadernya Ini Siap Masuk di Kabinet Prabowo

Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN Zulkifli Hasan menyebut sederet nama kadernya yang siap masuk di Kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kala Prabowo dan Zulkifli Hasan Saling Ungkit soal Kesetiaan Gerindra dan PAN

2 jam lalu

Kala Prabowo dan Zulkifli Hasan Saling Ungkit soal Kesetiaan Gerindra dan PAN

Prabowo memuji kesetiaan PAN yang telah mendukungnya sejak Pilpres 2014. Begitu pula Zulhas memuji Prabowo dan Gerindra.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

2 jam lalu

Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

Polres Metro Depok memberikan bantuan ke Gibran bocah di Bogor yang viral karena kelaparan.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

8 jam lalu

TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

12 jam lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

14 jam lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

14 jam lalu

Pakar Sebut Jokowi Bisa Cawe-cawe di Pilkada jika Berkongsi dengan Prabowo

Analisis pengamat apakah Jokowi masih akan cawe-cawe di pilkada 2024.

Baca Selengkapnya