Jenguk Relawan yang Jadi Korban Penganiayaan, Ganjar Pranowo: Siapa pun Tak Boleh Semena-mena

Reporter

Septia Ryanthie

Editor

Juli Hantoro

Senin, 1 Januari 2024 01:45 WIB

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjenguk relawannya yang menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh beberapa anggota TNI Yonif 408/Sbh di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Ahad malam, 31 Desember 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Boyolali - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjenguk relawan korban penganiayaan yang diduga dilakukan beberapa anggota TNI Yonif 408/Sbh di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Ahad malam, 31 Desember 2023. Ada dua relawan Ganjar yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali.

Pantauan di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, Ganjar didampingi istrinya, Siti Atikoh tiba di lokasi sekitar pukul 21.14 WIB. Ganjar langsung memasuki ruang rawat korban. Sekitar 20 menit kemudian atau sekitar pukul 21.34 WIB, mantan Gubernur Jawa Tengah itu keluar.

Ditemui awak media seusai menjenguk dua relawannya, Ganjar mengungkapkan kondisi mereka. Ia mengaku sempat berbincang dengan salah satu dari mereka tentang kronologi kejadian penganiayaan.

"Ya dari 7 anak ada 2 yang sekarang masih dirawat. Yang satu tadi saya tidak sempat ngomong karena masih tidur. Kondisinya masih bengkak-bengkak. Yang satu lagi sudah bisa diajak bicara. Hasil pemeriksaan dokter, kondisi membaik, bagus. Tidak ada gegar otak, tulang tengkorak bagus, hanya memar, dan 1 patah gigi," kata Ganjar.

Dari relawan yang sempat ditemuinya itu, ia mengaku mendapat informasi tentang kronologi kejadian penganiayaan yang terjadi pada Sabtu, 30 Desember 2023 tersebut. Namun, Ganjar enggan merinci secara detail pengakuan relawan tentang apa yang dialami.

Advertising
Advertising

Dari cerita salah seorang relawannya itu, Ganjar menuturkan korban yang saat itu sedang berhenti di lampu merah tiba-tiba dipukul, ditarik ke dalam Asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Sbh, kemudian dipukuli orang berseragam.

"Jadi dia cerita. Jadi kalau ada penjelasan lainnya saya rasa ada pengadilan untuk itu. Biar penjelasannya tidak ting blasur (simpang siur), semuanya sama. Sedangkan yang kedua tadi kita tidak tahu ceritanya seperti apa karena saya tidak sempat bicara," kata dia.

Ganjar menyesalkan kejadian tersebut. Namun, menurutnya kejadian itu menjadi sebuah peringatan untuk siapa pun bahwa jika terjadi pelanggaran seharusnya segera diserahkan kepada aparat yang harus menangani tanpa harus ada aksi main hakim sendiri.

"Saya kira ini peringatan untuk siapa pun ya bahwa kalau ada yang melanggar kasih kepada aparat yang harus menangani. Nggak ada cerita main hakim sendiri. Ini cerita rakyat yang harusnya bisa diingatkan. Siapa pun tidak boleh mengatasnamakan apa pun dengan semena-mena," katanya.

Ganjar menambahkan pihaknya akan segera berkomunikasi dengan jajaran pimpinan TNI Angkatan Darat untuk mengikuti perkembangan kasus penganiayaan yang dialami relawannya.

"Saya akan bicara dengan Panglima TNI, Pak Kasad, juga dengan Pak Pangdam. Ya sambutannya baik, agar ada tim dari saya untuk bisa dikomunikasikan terus-menerus mengenai perkembangannya dan kami akan ikuti terus sekaligus ini juga untuk peringatan bagi siapa pun untuk tidak melakukan tindakan semena-mena," tegasnya.

Ganjar pun berjanji akan mengingatkan kepada para pendukungnya agar senantiasa tertib sehingga tidak memancing kemarahan pihak lain. "Kami juga akan ingatkan pendukung kami agar mereka tertib agar tidak memancing kemarahan karena ada juga kejadian di Jogja ada yang meninggal. Jadi cerita-cerira ini harus jadi contoh agar kejadian serupa tidak terulang," ucap dia.

Di sisi lain, Ganjar menyebut untuk biaya pengobatan para korban sudah ditanggung tim dari PDIP.

Selanjutnya, pernyataan dari TNI...

<!--more-->

Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo membenarkan adanya kasus penganiayaan yang diduga dilakukan beberapa anggota TNI Yonif 408/Sbh terhadap warga yang diketahui merupakan simpatisan atau relawan Paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud MD.

Peristiwa itu terjadi di depan Asrama Kompi Senapan B Yonif 408/Sbh, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 30 Desember 2023.

Namun, Wiweko membantah ada korban meninggal dunia akibat peristiwa itu. Pernyataan itu disampaikan Wiweko saat menggelar konferensi pers di Makodim Boyolali, Ahad, 31 Desember 2023.

“Jumlah korban tujuh orang, lima orang kembali ke rumah masing-masing status rawat jalan. Dua orang dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali,” ujarnya kepada wartawan Ahad 31 Desember 2023.

Lebih lanjut Wiweko menyampaikan kasus itu saat ini ditangani Denpom IV/4 Surakarta dan masih dalam penyelidikan. Ia menyebut hingga saat ini ada 15 anggota TNI Raider 408/Sbh yang sudah diperiksa.

“Terkonfirmasi 15 orang diperiksa Denpom IV/4 Surakarta (kasus dugaan penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud),” katanya.


Pilihan Editor: PDIP Sebut Ada 2 Insiden Penganiayaan Relawan Ganjar oleh Anggota TNI di Boyolali

Berita terkait

PDIP Akan Gunakan Api Abadi Mrapen Saat Acara Pembukaan Rakernas, Apa Maknanya?

55 menit lalu

PDIP Akan Gunakan Api Abadi Mrapen Saat Acara Pembukaan Rakernas, Apa Maknanya?

PDIP akan menggunakan Api Abadi Mrapen dari Grobogan, Jawa Tengah, saat acara pembukaan dan menempatkanya selama Rakernas.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

8 jam lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Gerindra Jaring Tiga Tokoh Perempuan untuk Pilkada Semarang 2024, Begini Mekanismenya

21 jam lalu

Gerindra Jaring Tiga Tokoh Perempuan untuk Pilkada Semarang 2024, Begini Mekanismenya

Partai Gerindra akan berkomunikasi dengan semua parpol untuk Pilkada Semarang 2024.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.

Baca Selengkapnya

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

1 hari lalu

Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

2 hari lalu

Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.

Baca Selengkapnya

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

2 hari lalu

Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

3 hari lalu

Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.

Baca Selengkapnya