Sering Disebut dalam Survei, Apa Beda Elektabilitas dengan Popularitas?

Editor

Nurhadi

Kamis, 28 Desember 2023 13:46 WIB

Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kanan) dan Muhaimin Iskandar (kanan) bersama pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan) serta pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD sebelum debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Pilpres 2024, persentase elektabilitas pasangan capres-cawapres menjadi topik menarik untuk diperhatikan. Adapun elektabilitas erat kaitannya dengan popularitas. Kandidat yang populer memiliki elektabilitas yang tinggi. Lantas, apa bedanya elektabilitas dengan popularitas?

Sebelumnya, survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia dan Center for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran masih unggul di atas 40 persen. Sedangkan pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bersaing ketat di angka 20 persen.

Dalam sigi teranyar Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Selasa, 26 Desember 2023, jika pilpres dilaksanakan hari tersebut, Prabowo-Gibran dipastikan lolos putaran kedua. Sementara Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bersaing ketat.

Survei CSIS terbaru juga menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran unggul. Dalam polling yang dilaksanakan secara nasional dengan tatap muka pada 13-18 Desember 2024, Anies-Muhaimin 26,1 persen, Prabowo-Gibran 43,7 persen, dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen.

Beda elektabilitas dengan popularitas

Advertising
Advertising

Elektabilitas merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris, electability, yang berarti keterpilihan. Keterpilihan ini, menurut KBBI, merujuk kepada kriteria pilihan. Dalam politik, elektabilitas seseorang tinggi apabila kriteria keterpilihannya sesuai dengan banyak calon pemilih.

Adapun popularitas adalah seberapa banyak seseorang dikenal atau diketahui oleh publik. Popularitas tersebut bisa didapatkan dari promosi atau seringnya seseorang tampil di muka umum, baik melalui media massa maupun secara langsung. Singkatnya, semakin sering seseorang terlihat, hal itu akan membuatnya semakin populer.

Dikutip dari publikasi berjudul Dinamika Komunikasi Politik Menjelang Pemilu 2014, meski terkait erat, popularitas dan elektabilitas merupakan dua hal yang sama sekali berbeda. Elektabilitas berhubungan dengan kemampuan kandidat mempengaruhi persepsi pemilih untuk memilih dirinya. Kualifikasi itulah yang akan menjadi kriteria keterpilihan.

Berbeda dengan elektabilitas yang dibangun berdasarkan kualifikasi kandidat, popularitas bisa ditingkatkan lewat promosi. Misalnya kampanye lewat iklan politik. Sebab, iklan merupakan aspek paling berpengaruh dalam kemenangan kandidat dalam pemilu. Semakin populer seseorang, semakin mungkin kriteria keterpilihannya diketahui calon pemilih. Elektabilitas pun menjadi tinggi.

Kendati demikian, ada kalanya kandidat memiliki popularitas tinggi namun elektabilitasnya rendah. Hal ini lantaran keterkenalan tidak menjamin kriteria keterpilihannya cocok dengan pemilih. Di sisi lain, ada pula kandidat yang elektabilitasnya tinggi namun popularitasnya rendah. Meski kriteria keterpilihan kandidat tersebut banyak disukai, bisa saja kalah lantaran tidak populer.

Karena itu, popularitas dan elektabilitas bagi kandidat merupakan dua hal yang berbeda tetapi tidak terpisahkan. Sebab popularitas yang menjulang tak berarti apa-apa jika tidak memiliki kriteria keterpilihan yang tinggi. Juga percuma memiliki kriteria keterpilihan tinggi tetapi tidak populer. Karenanya elektabilitas dan popularitas yang tinggi merupakan aspek penting bagi kandidat.

ADIL AL HASAN | MUHAMMAD SYAIFULLOH

Pilihan Editor: Setara Institute Bilang Survei Elektabilitas Capres-Cawapres Semakin Tak Masuk Akal

Berita terkait

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

2 hari lalu

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengusulkan agar pelaksanaan Pilpres didahulukan, setelah itu baru digelar pemilihan legislatif.

Baca Selengkapnya

Andika Hazrumy Unggul Telak di Survei Pilkada Kabupaten Serang

2 hari lalu

Andika Hazrumy Unggul Telak di Survei Pilkada Kabupaten Serang

Hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), pada 27 Maret hingga 1 April 2024 mencatat, Andika Hazrumy unggul 59,7 persen dibandingkan dengan bakal calon bupati lain yang berpotensi maju.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

7 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

11 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024

13 hari lalu

Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Q1-2024 dan Ekspektasi Q2-2024.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

15 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

15 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

15 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

15 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

16 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya