Bom Natal 2000: Mengenang Riyanto, Banser yang Berkorban Bagi Umat Kristen Mojokerto

Senin, 25 Desember 2023 00:57 WIB

Foto dan makam Riyanto di Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur, 25 Desember 2014. Anggota Banser NU ini tewas terkena bom Natal saat mengamankan kebaktian di gereja Eben Haezer, pada Desember 2000. TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan malam Natal di Mojokerto tidak terlepas dari ingatan pengorbanan Riyanto, khususnya bagi Gereja Eben Haezer. 23 tahun yang lalu, Riyanto meregang nyawa akibat aksi teror bom Natal 2000.

Saat itu, tepatnya 24 Desember 2000, Riyanto ditugaskan oleh GP Anshor membantu polisi mengamankan misa gereja tersebut. Seusai kebaktian malam Natal, dua pengurus Gereja Eben Haezer menemukan dua bungkusan mencurigakan di dua lokasi, yakni di bawah telepon umum depan gereja dan di dalam gereja.

Riyanto yang melihat bungkusan plastik mencurigakan di depan gereja pun memeriksanya. Begitu melihat bahwa bungkusan plastik tersebut berisi rangkaian kabel, Riyanto berteriak “Tiarap!” disusul kepanikan ratusan jemaat gereja.

Riyanto pun menbekab bungkusan plastik tersebut dan bergerak hendak membuangnya ke gorong-gorong yang berjarak 10 meter dari depan gereja. Tetapi bom meledak. Tubuh pria asal Kelurahan Prajurit Kulon itu pun hancur akibat ledakan. Serpihan tubuhnya ditemukan 100 meter dari tempat ledakan.

Bungkusan kedua yang berada di dalam gereja itu pun kemudian diletakkan di depan gereja. Tak berselang lama, bom kedua itu meledak. Menurut keterangan dari pihak kepolisian, setidaknya terdapat dua pelaku yang menaruh bom di dalam dan di luar gereja.

Advertising
Advertising

Melalui penyelidikan intensif polisi, kawanan pelaku teror bom itu merupakan anak buah dari Ali Imron, yang juga pelaku bom Bali 2002..

Kini, 23 tahun berlalu, pengorbanan Riyanto tidak akan dilupakan oleh warga Kota Mojokerto. Nama Riyanto dibuat sebagai nama jalan di Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Bahkan, Pemerintah Kota Mojokerto juga membangun gapura megah di Jalan Riyanto.

Kepada Tempo, beberapa tahun lalu, Katinem, Ibu Riyanto, mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum peristiwa Bom Natal 2000 itu terjadi. Kini, katimen telah ikhlas atas kepergian anak sulung dari tujuh bersaudara itu. Diabadikannya Riyanto sebagai nama jalan, menurut Katinem, merupakan suatu kehormatan bagi keluarga.

MICHELLE GABRIELA | ISHOMUDDIN | SONY WIGNYA WIBAWA
Pilihan editor: Catatan Jamaah Islamiyah Dinyatakan Sebagai Dalang di Balik Bom Natal 2000 dan Bom Bali

Berita terkait

Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

13 hari lalu

Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

Pada apel Hari Santri, Menteri Agama Nasaruddin Umar ingatkan agar Santri berani bermimpi dan mengambil sikap untuk NKRI.

Baca Selengkapnya

Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

14 hari lalu

Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

Selain dua tokoh itu, ada empat mantan pentolan Jamaah Islamiyah yang ikut hadir memperingati Hari Santri.

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

25 hari lalu

UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

Para anggota senior Jamaah Islamiyah telah membubarkan organisasi tersebut pada 30 Juni 2024. Bagaimana para pakar menyoroti hal ini?

Baca Selengkapnya

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

37 hari lalu

Cerita Mantan Panglima Militer Jamaah Islamiyah soal Kekuatan Tempur JI yang Kini Bubar

Khoirul Anam blak-blakan mulai dari pelatihan militer yang dijalani anggota Jamaah Islamiyah hingga kekuatan tempur mereka

Baca Selengkapnya

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

37 hari lalu

Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata Diserahkan

Ada konsekuensi yang harus dibayar setelah organisasi Jamaah islamiyah

Baca Selengkapnya

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

37 hari lalu

2 Pertemuan Petinggi Jamaah Islamiyah Sebelum Deklarasi Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi Jamaah Islamiyah (2007-2019), Para Wijayanto, menceritakan dua pertemuannya dengan tokoh senior JI.

Baca Selengkapnya

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

38 hari lalu

Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JI

Amir atau pimpinan tertinggi terakhir Jamaah Islamiyah atau JI, Para Wijayanto menceritakan proses evaluasi hingga alasan deklarasi pembubaran organisasi.

Baca Selengkapnya

Mantan Anggota dan Simpatisan di Riau Mendukung Pembubaran Jamaah Islamiyah

39 hari lalu

Mantan Anggota dan Simpatisan di Riau Mendukung Pembubaran Jamaah Islamiyah

Deklarasi dukungan pembubaran Jamaah Islamiyah ini diikuti mantan anggota dan simpatisan di berbagai tempat, ada yang hadir secara online.

Baca Selengkapnya

Soal Wacana MLB, PBNU: Tidak Ada Pengurus Cabang dan Wilayah yang Ikut Serta

49 hari lalu

Soal Wacana MLB, PBNU: Tidak Ada Pengurus Cabang dan Wilayah yang Ikut Serta

PBNU menyatakan MLB NU merupakan isu yang digulirkan segelintir orang yang tidak mempunyai legitimasi dalam kepengurusan.

Baca Selengkapnya

Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Akui Ada Anggota yang Menolak Bubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

56 hari lalu

Eks Pimpinan Jamaah Islamiyah Akui Ada Anggota yang Menolak Bubarkan Diri dan Kembali ke NKRI

Eks pimpinan Jamaah Islamiyah mengakui masih ada satu jyang menolak membubarkan diri dan tak mau kembali ke NKRI.

Baca Selengkapnya