36 Pondok Santri Hanyut Dibawa Arus Banjir Bandang di Sumut
Reporter
Alif Ilham Fajriadi
Editor
Sunu Dyantoro
Kamis, 21 Desember 2023 14:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 36 pondok santri dan dua sarana ibadah terdampak banjir bandang yang menghantam desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara pada Rabu 20 Desember 2023 malam.
Sebanyak 36 pondok santri yang terdampak ini hanyut dibawa arus banjir, sebab lokasinya sangat dekat dengan aliran sungai. Akibat bencana tersebut 95 santri terpaksa mengungsi ke pesantren terdekat untuk mengamankan diri.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Mandailing Natal, Mukhsin Nasution mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan banjir bandang itu. Sejak malam hingga kini, personel gabungan telah melakukan pembersihan dan evakuasi di lokasi bencana.
Mukhsin menyampaikan, banjir bandang membuat puluhan jiwa mengungsi ke lokasi terdekat yang aman. Selain itu, 36 pondok santri hanyut, dua rumah rusak berat dan dua sarana ibadah terdampak banjir bandang yang terjadi sekira pukul 23.00 malam.
"Puluhan jiwa yang mengungsi sementara dialihkan ke pesantren terdekat. Satu korban luka telah dievakuasi dan ditangani di RSUD Panyabungan," kata Mukhsin dari keterangan resmi yang diterima Tempo, Kamis 21 Desember 2023.
Saat ini, Mukhsin menyampaikan banjir bandang tersebut sudah mulai surut. Personel gabungan BPBD Mandailing Natal sudah membawa bantuan logistik berupa makanan siap saji dan kebutuhan dasar lainnya untuk para pengungsi.
"Kami sedang mengkoordinasikan kondisi lebih lanjut dengan pihak pesantren dan otoritas daerah, untuk pembersihan dan pemulihan bangunan rusak," ujar Mukhsin.
Pilihan Editor: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: UGM dan Kagama Beri Anugerah 5 Alumni Inspiratif, Cuaca Jalur Mudik Nataru Jabar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.