Hari Ini Debat Pertama Capres Cawapres, ICJR Sebut Prabowo-Gibran Tak Singgung Soal Pelanggaran HAM Berat

Reporter

Ihsan Reliubun

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 12 Desember 2023 07:05 WIB

Massa membawa atribute berupa tulisan seruan Hak Asasi Manusia (HAM) di Patung Kuda Arjunawijaya Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Desember 2023. Sejumlah Massa dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Demokratis melakukan aksi dalam rangkaian peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM). Aksi ini dilakukan untuk menyampaikan kegelisahan masyrakat tentang kondisi hak asasi manusia khususnya pelanggaran HAM di masa lalu yang sampai saat ini belum diselesaikan. TEMPO/Magang/Joseph.

TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Criminal Justice Reform atau ICJR menyoroti isu pelanggaran HAM berat masa lalu menjelang pelaksanaan debat pertama capres cawapres yang digelar di KPU hari ini. ICJR menilai dari ketiga capres, hanya pasangan calon nomor 3 yaitu Prabowo-Gibran yang tidak menyinggung penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

"Terkait isu ini, paslon 1 dan 3 berkomitmen menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu. Sedangkan paslon 2 sama sekali tidak menyinggung soal kasus pelanggaran HAM berat masa lalu," kata peneliti dari ICJR, Iftitahsari, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin, 11 Desember 2023.

Menurut dia, capres-cawapres yang diusung Koalis Indonesia Maju itu hanya menekankan komitmen ke depannya melindungi HAM seluruh warga negara. Adapun penyelesaian pelanggaran HAM berat berpegang pada komitmen dari pemerintah. "Termasuk keseriusan Kejaksaan Agung melakukan proses penyidikan," tutur dia.

Iftitahsari mengatakan, isu lainnya yang menjadi perhatian ICJR adalah perlindungan korban dan kelompok rentan. Masing-masing paslon sudah menyebutkan tentang komitmen pemberdayaan perempuan dan anak serta pencegahan kekerasan. Namun belum ada di antara capres-cawapres itu menyasar inti masalah.

Kunci permasalahan pada perlindungan korban dan kelompok rentan, kata dia, yaitu penyadaran oleh aparat penegak hukum bahwa pemenuhan hak korban merupakan bagian dari pekerjaannya.

Menurut dia, praktik pemenuhan hak korban dalam tataran teknis masih tersendat dan skema pendanaan menjamin ketersediaan dana untuk pemenuhan hak korban.

"Tak kalah penting, dalam sistem peradilan pidana, hak korban belum diatur secara spesifik dalam KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) sebagai induk pengaturan hukum acara pidana di Indonesia," ujar dia. Di sisi lain sistem peradilan pidana masih jauh memperhatikan pertimbangan gender dalam membahas perempuan.

Menurut riset ICJR pada 2021, kerentanan perempuan dalam proses peradilan pidana tidak dipertimbangkan sama sekali. Bahkan pada kasus pidana mati, perempuan dijerat bukan hanya berdasarkan tindak pidananya. "Tapi juga atas dasar stigma gagal menjalankan peran gendernya," tutur dia.

Secara umum, dia mengatakan, ketiga pasangan capres-cawapres belum mempertimbangkan pentingnya peran gender dalam reformasi hukum pidana di Indonesia. Dalam gagasannya para paslon hanya menjelaskan komitmennya dalam kesetaraan gender dan pada isu yang dianggap dekat dengan perempuan saja. "Misalnya perlindungan kekerasan serta kesehatan ibu dan anak," tutur dia.

Dia berharap para paslon yang nanti terpilih menjadi presiden harus berkomitmen mendasarkan reformasi hukum pada keadilan gender. Selain menjamin representasi perempuan dalam reformasi hukum pidana serta menghadirkan analisis dan pertimbangan gender di setiap pembuatan instrumen hukum. "Utamanya revisi KUHAP," ucap Iftitahsari.

Pilhan Editor: KPU Atur Durasi Pamer Visi Misi dalam Debat Capres Hanya 240 Detik

Advertising
Advertising

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

16 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

18 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

22 jam lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

1 hari lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

1 hari lalu

Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bebani Anggaran

Penambahan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran harus mempertimbangkan kemampuan fiskal karena bakal membebani anggaran.

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

1 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

1 hari lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

2 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

2 hari lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

2 hari lalu

Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur, PDIP Singgung KPU Tak Konsisten

PDIP menyoroti pernyataan terbaru KPU tentang caleg terpilih yang ingin maju pilkada harus mundur.

Baca Selengkapnya