Menjelang Debat Pilpres, Timnas Amin Sebut Tak Bahas Topik Khusus 12 Pelanggaran HAM Berat

Reporter

Ihsan Reliubun

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 6 Desember 2023 09:00 WIB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengadakan kegiatan konsolidasi pemenangan Pemilu 2024 di Ancol Beach City Mall, Jakarta Utara pada Rabu, 29 November 2023. Acara tersebut dihadiri pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. TEMPO/Sultan Abdurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar atau Timnas Amin menyatakan siap menghadapi debat pilpres pada 12 Desember 2023.

Komisi Pemilihan Umum menjadwalkan debat pertama dilakukan di kantor KPU. Pada debat pertama itu akan mengangkat tema hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.

Namun Timnas Amin mengatakan tak ada topik khusus mengenai 12 pelanggaran HAM berat yang sebelumnya telah diakui oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Kasus pelanggaran HAM berat itu di antaranya penculikan aktivis. "Saya rasa belum substansi kami bahas itu, ya. Nanti sudah mendekati baru kami sampaikan petunjuk yang akan kami sampaikan," kata juru bicara Timnas Amin, Billy David Nerotumilena, di Rumah Pemenangan Amin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 5 Desember 2023.

Namun dia mengatakan pasangan Amin akan tetap merujuk terhadap program visi misi dan gagasan yang mau dibawa dalam debat. Dia mengatakan isu HAM akan dibahas dalam pendekatan berbeda. "Karena kami memperhitungkan simpul kesejahteraan, seperti profesi," ujar dia.

Selain profesi, Billy berujar, ada juga isu dengan pendekatan kewilayahan yang akan dibawakan pasangan Amin, seperti Kalimantan, Papua, Maluku, Sumatera, dan Pulau Jawa. "Tentu kami akan merujuk ke situ," kata dia.

Namun tentang isu pelanggaran HAM berat, kata dia, itu masih perlu didalami. "Apakah itu akan menjadi satu isu khusus yang akan kami suarakan di debat atau bahkan bukan di debat karena kami punya forum lain," kata dia, yang menambahkan belum membahas spesifik ke isu pelanggaran HAM berat.

Dia menjelaskan, soal isu pelanggaran HAM berat ini biarkan rakyat, organisasi, koalisi masyarakat sipil, atau lembaga yang menilai isu tersebut. "Timnas Amin sampai saat ini belum punya sense spesifik isu itu," ujar Billy.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui 12 kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat telah terjadi di Indonesia. Pernyataan itu diungkap setelah membaca laporan dari Tim Non Yudisial Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat pada Rabu, 11 Januari 2023.

Dua belas kasus itu, yakni Peristiwa 1965-1966, penembakan misterius atau Petrus pada marak 1983, Peristiwa Talangsari, Lampung, pada 1989, Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis di Aceh 1989, penculikan aktivis 1997-1998, peristiwa kerusuhan Mei 1998.

Peristiwa Trisakti dan Semanggi I dan II pada 1998 dan 1999, peristiwa pembunuhan dukun santet 1998-1999, peristiwa Simpang KKA di Aceh pada 1999, peristiwa Wasior di Papua 2001-2002, Peristiwa Wamena, Papua, pada 2003, kasus Jambo Keupok di Aceh pada 2003.

Pilihan Editor: Mengapa KPU Ubah Format Debat Pilpres 2024, Tak Ada Lagi Debat Khusus Antar Cawapres seperti Pilpres 2019?

Advertising
Advertising

Berita terkait

LPSK Dorong Masa Tugas Tim Pemantau PPHAM Berat Diperpanjang

1 hari lalu

LPSK Dorong Masa Tugas Tim Pemantau PPHAM Berat Diperpanjang

LPSK mengatakan dukungan psikososial bagi korban pelanggaran HAM berat perlu terus diberikan.

Baca Selengkapnya

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

2 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

5 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

5 hari lalu

Bantah Libatkan Warga Sipil, TPNPB-OPM: Kami Punya Pengalaman Wamena Berdarah

Juru bicara TPNPB-OPM menyinggung kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu, seperti peristiwa Wamena Berdarah.

Baca Selengkapnya

PKB Usung Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah, Cak Imin: Sayang Kalau Tidak Maju

5 hari lalu

PKB Usung Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah, Cak Imin: Sayang Kalau Tidak Maju

Cak Imin menyebut Gus Yusuf memiliki elektabilitas tertinggi di antara calon lain yang digadang-gadang bakal bertarung di Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Sebut Edy Rahmayadi Kandidat Paling Kuat di Pilkada Sumut 2024

5 hari lalu

Cak Imin Sebut Edy Rahmayadi Kandidat Paling Kuat di Pilkada Sumut 2024

Cak Imin mengatakan Edy Rahmayadi sudah mendaftar ke PKB untuk maju di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

5 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Bantah Sudah Beri Rekomendasi ke Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

6 hari lalu

Cak Imin Bantah Sudah Beri Rekomendasi ke Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

Cak Imin, memastikan, hingga saat ini, Bobby Nasution juga tidak mendaftar ke PKB untuk maju di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

6 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

6 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya