Ade Armando Sebut Politik Dinasti di Yogyakarta, Ketua BEM UI: Bang Ade Perlu Belajar Lagi
Reporter
Adil Al Hasan
Editor
Febriyan
Senin, 4 Desember 2023 15:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Melki Sedek Huang, angkat bicara soal polemik pernyataan politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang menyinggung soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pernyataan Ade, kata Melki, tidak menunjukan kepakaran Ade Armando dalam bidang komunikasi.
“Bang Ade perlu belajar lagi. Sebagai seorang pakar komunikasi, pernyataannya kemarin jelas tidak menunjukkan kepakarannya. Ia harusnya paham akan konstitusi, hukum, dan demokrasi terlebih dahulu sebelum berbicara,” kata Melki dalam keterangan tertulis, Senin, 4 Desember 2023.
Sebelumnya, Ade, menyinggung gerakan mahasiswa di Yogyakarta yang memprotes politik dinasti Presiden Jokowi dengan majunya Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ade dalam videonya di media sosial mengatakan seharusnya yang dilawan mahasiswa di Yogya itu adalah sistem dinasti di sana karena gubernurnya tidak memimpin dengan terpilih melalui pemilihan umum (Pemilu) tapi karena faktor keturunan.
Diketahui, Yogyakarta menyandang predikat Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Undang Undang (UU) nomor 13 tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Salah satu alasan negara memberikan fasilitas itu karena Yogyakarta telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1755 silam jauh sebelum Indonesia merdeka pada 1945.
BEM UI tak memiliki sentimen terhadap Ade Armando
Sebagai pakar komunikasi, kata Melki Sedek Huang, Ade harusnya mengetahui pernyataannya yang keluar dari mulutnya itu minim substansi dan menyulut kemarahan besar. Ia menyayangkan sosok Ade sebagai akademisi dan pakar komunikasi membuat video seperti itu.
Meski demikian, Melki menyebut dirinya dan BEM UI tidak memiliki sentimen pribadi dan tetap menghargai Ade Armando sebagai dosen UI yang ia nilai pandai.
“Bahkan, walaupun kami tak selalu sependapat dengannya, kami tetap mengecam kekerasan yang pernah ia alami. Ini adalah karena perjuangan kami yang dilandasi nilai, bukan sentimen politik apa pun,” kata Melki.
Selanjutnya, BEM UI hargai keistimewaan Yogyakarta
<!--more-->
Sementara itu, Melki mengatakan pihaknya menghargai DIY dengan segala kekhususannya yang legal dan direstui oleh hukum yang berlaku di Indonesia. Menurut dia, pemberian keistimewaan terhadap Yogyakarta tak melangkahi dan melanggar hukum.
“Proses politik dinasti yang hari ini kita saksikan jelas sangat berbeda dengan yang ada di Yogyakarta. Proses manipulasi hukum di Mahkamah Konstitusi, etika kenegaraan yang tak dihiraukan, dan pembangkangan konstitusi jelas bukan hal yang legal dan direstui hukum,” kata Melki.
Menurut dia, kondisi di DIY sekarang menyandang daerah istimewa berbeda dengan dinasti politik yang ia tentang, yaitu Presiden Jokowi dengan menjagokan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka dalam gelaran Pilpres 2024.
Seperti diketahui, Ade Armando dan PSI merupakan pendukung dari pasangan calon presiden - calon wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. PSI merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang ikut mengusung pasangan ini.