IM57+ Institute Tepati Janji, Kirim Raket dan Tiga Buah Jagung Setelah Firli Bahuri Penuhi Panggilan Bareskrim

Kamis, 26 Oktober 2023 14:03 WIB

Koordinator IM57+ M. Praswad Nugraha bersama pakar hukum tata negara Bivitri Susanti (kanan) dan advokat Saor Siagian (kiri) dalam konferensi pers "Tolak Pembunuhan Demokrasi dan Anti Korupsi" di YLBHI, Rabu 31 Mei 2023. TEMPO/Mirza Bagaskara

Tempo.co, Jakarta - IM57+ Institute mengirimkan raket dan tiga buah jagung kepada ketua Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK Firli Bahuri pada Rabu, 25 Oktober 2023. Hal tersebut sesuai dengan janji Ketua IM57+ Intitute Praswad Nugraha yang beberapa kali mengatakan akan memberikan raket dan tiga buah jagung jika Firli Bahuri memenuhi panggilan pemeriksaan yang dilakukan Kepolisian.

"Pemberian tersebut juga menjadi pengingat kepada publik bahwa berbagai petunjuk telah tersebar di publik terkait adanya indikasi pertemuan Firli dan SYL," kata Praswad dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tempo pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Selain menjadi pengingat untuk publik, raket dan tiga buah jagung tersebut dikirimkan IM57+ Institute untuk mengingatkan Firli bahwa pertemuannya dengan Syahrul Yasin Limpo terbukti seperti yang tersebar di publik.

Praswad mengatakan, seharusnya keterangan dari Firli dapat menjadi pendukung dalam penetapan langkah lanjutan dari dugaan pemerasan yang terjadi. Ia juga beranggapan bahwa kasus dugaan pemerasan yang dilakukan Firli Bahuri kepada mantan Menteri Pertanian yang saat ini sudah menjadi tersangka, SYL dan lainnya, bisa menjadi salah satu baju uji dalam keseriusan penanganan kasus dugaan korupsi penegak hukum.

Firli Jalani Pemeriksaan di Bareskrim

Advertising
Advertising

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan kehadirannya di Mabes Polri pada Selasa, 24 Oktober 2024 sebagai saksi untuk memberikan keterangan dalam dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo. Ia merasa seolah kembali ke Mabes Polri untuk pemberantasan kasus-kasus rasuah di Indonesia. Ia juga mengatakan tak ada drama dalam pemeriksaannya, meski mengakui ada penyesuaian proses dan prosedur.

“Pada kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan untuk membersihkan negeri ini dari praktik korupsi diperlukan sinergi dan orkestrasi pemberantasan korupsi,” ujar Firli dalam keterangan tertulis, Rabu, 25 Oktober 2023.

Ia menyebut kehadirannya sebagai bentuk jiwa korsa dalam pemberantasan korupsi bersama Polri. “Saya hadir lebih awal di Mabes Polri dan pemeriksaan oleh para penyidik Polda dilakukan dengan sangat profesional, tidak ada perlakukan khusus maupun pengistimewaan,” kata dia.

Firli menjalani pemeriksaan atas dugaan pemerasan oleh Pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo alias SYL. Setelah pada Jumat, 20 Oktober 2023 mengkonfirmasi ketidakhadirannya di Polda Metro Jaya, penjadwalan ulang dilakukan. Namun Firli justru meminta pemeriksaan dilakukan di Mabes Polri oleh penyidik gabungan dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri.

NUR KHASANAH APRILIANI | BAGUS PRIBADI

Pilihan Editor: Reaksi IM57+ Institute dan Kuasa Hukum soal KPK Tangkap Syahrul Yasin Limpo

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

34 menit lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

3 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

5 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

5 jam lalu

Mentan Ajak Para Jenderal TNI Kawal Optimasi dan Pompanisasi

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, bersama para perwira tinggi Jenderal TNI siap bergerak bersama memastikan program optimasi lahan rawa (Oplah) dan pompanisasi di seluruh Indonesia berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

6 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

8 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

9 jam lalu

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

Perkumpulan Galaruwa kembali melengkapi bukti perihal laporan atas dugaan intoleransi ke Bareskrim Polri perihal kasus pembubaran ibadah.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

11 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya