Kiprah Anak-anak Presiden di Dunia Politik dari Sukarno Hingga Jokowi

Rabu, 25 Oktober 2023 08:01 WIB

(kiri-kanan) Menantu Jokowi Bobby Nasution, putra bungsu dan sulung Jokowi Kaesang Pangarep, dan Gibran Rakabuming Raka menghadiri debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, 13 April 2019. Mereka tampil kompak dengan kemeja putih. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dituding melakukan praktik dinasti politik belakangan inj. Tudingan itu mencuat setelah putusan Mahkamah Konstitusi membuka celah bagi Gibran Rakabuming Raka untuk berkompetisi pada Pilpres 2024.

Tuduhan kian santer didesuskan setelah putra sulung Jokowi itu pada Ahad lalu dideklarasikan oleh capres Prabowo Subianto sebagai pendampingnya. Jokowi rupanya tak tinggal diam menanggapi tudingan tersebut. Kepala Negara mengatakan bahwa keputusan ada di tangan masyarakat.

“Yang menentukan itu rakyat, yang mencoblos itu rakyat, itu bukan elite, bukan partai, itulah demokrasi,” kata Joko Widodo setelah menghadiri acara Investor’s Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023.

Mewariskan minat kepada politik bukan hanya dipraktekkan Jokowi kepada anak-anaknya. Anak-anak Presiden Sukarno, kemudian Soeharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY pun terjun ke kancah politik pula.

1. Politik Dinasti Sukarno

Advertising
Advertising

Trah Sukarno ramai terlibat di perpolitikan: mulai dari Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Prananda Prabowo, Guruh Soekarnoputra dan Puti Guntur Soekarno. Sukarno mendirikan Partai Nasional Indonesia atau PNI pada 1927. Partai ini kemudian fusi bersama partai lainnya jadi Partai Demokrasi Indonesia atau PDI pada 1973. Tiga tahun setelah wafatnya Sukarno.

Untuk mendongkrak citra sebagai “partainya Soekarno”, PDI menerima putri dari Bung Karno dengan Fatmawati, Megawati, pada 1987. Terbukti, PDI menjadi populer. Bahkan, meski PDI kalah telah dalam Pemilu, Megawati tetap naik jadi DPR. Dia sempat dijegal pada 1996. Keterlibatannya di politik dibatasi. Setelah Orde Baru jatuh, Megawati bangkit. PDI dirombaknya menjadi PDIP dan dia jadi Ketua Umum.

Pada 1999, Megawati terpilih sebagai Wakil Presiden mendampingi Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Saat Gus Dur dilengserkan MPR pada 2001, Megawati naik jadi Presiden. Demi mewariskan perpolitikan, Megawati mengajak Puan Maharani, anaknya dengan Taufiq Kiemas terlibat di PDIP sejak 1998. Selama tiga tahun kepresidenan Megawati, Puan acap menemani ibunya dalam kunjungan dinas dalam dan luar negeri.

Puan sempat diajukan sebagai calon presiden PDIP pada Pilpres 2014. Namun pencalonannya itu gagal karena PDIP memutuskan Jokowi yang maju. Saat Jokowi menjabat, Puan dipercaya menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia ke-16 masa jabatan 27 Oktober 2014 – 1 Oktober 2019. Saat ini Puan menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019 hingga 2024.

Selain Puan, sanak keluarga Sukarno yang juga terjun ke politik yaitu Prananda Prabowo, putra kedua Megawati dengan Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso. Prananda menjabat sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Ekonomi Kreatif periode 2019–2024. Sebelumnya, dia berkedudukan sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi di PDIP.

Ada pula Puti Guntur Soekarno, cucu Sukarno dari anak pertamanya, Guntur Soekarnoputra dengan Henny Emilia Hendayani. Keinginan Puti masuk politik sempat ditentang sang ayah. Namun melihat tekad putrinya, Guntur akhirnya luluh. Selain itu, adik kandung Megawati, Guruh Soekarnoputra juga tercatat aktif di perpolitikan sejak 1982 hingga sekarang. Saat ini Guruh menjabat sebagai anggota DPR.

2. Dinasti Politik Soeharto

Dinasti politik Soeharto diwariskan kepada putra-putrinya, antara lain Titiek Soeharto, Tommy Soeharto, dan Tutut Soeharto. Adalah Tutut yang paling kentara. Dia ditunjuk sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998 era bapaknya. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Anggota MPR RI Fraksi Golkar sejak 1 Oktober 1992 hingga 14 Maret 1998.

Saat ini yang masih aktif di perpolitikan adalah Siti Hediati Heriyadi alias Titiek Soeharto. Dia maju sebagai caleg DPR RI pada Pemilu 2024. Kali ini, Titik mencalonkan dirinya melalui Partai Gerindra, partai besutan mantan suaminya, Prabowo Subianto. Titiek pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar. Namun, setahun sebelum masa keanggotaan dewannya berakhir, dia memutuskan mundur dari anggota DPR RI Fraksi Golkar pada 2018.

Titiek kemudian bergabung dengan Partai Berkarya milik adiknya Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Sempat tanpa kabar di dunia politik, Tommy muncul pada 2018 kala didapuk menjadi Ketua Umum Partai Berkarya. Kini Tommy bergabung di Partai Swara Rakyat Indonesia sejak 2022.

Dalam Pemilu 2024, Titiek akan maju melalui dapil DIY. Dapil ini merupakan dapil yang sama seperti yang pernah memenangkan Titiek saat mencalonkan diri sebagai caleg DPR dari Partai Golkar periode 2014-2019. Ketua DPD Partai Gerindra DIY Danang Wahyu Broto, menuturkan bergabungnya Titiek ke Partai Gerindra melalui dapil DIY akan berdampak positif ke banyak hal.

“Untuk mengincar kursi di DPR RI pemilu mendatang dari DIY tetap sama dengan periode sebelumnya, mengajukan tujuh bakal calon,” kata Danang.

3. Politik Dinasti SBY

Setelah menjabat sebagai Presiden RI dua periode, SBY tak mau kehilangan pengaruhnya di perpolitikan tanah air. Kepada anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, SBY mewariskan politik. AHY bahkan harus mundur dari karier militernya yang sudah dititinya selama 16 tahun. Semua itu demi dia bisa berkancah di perpolitikan.

AHY memulai karier politiknya sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Ia berpasangan dengan Sylviana Murni dan diusung oleh koalisi 4 partai politik yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Amanat Nasional. Pasangan ini menantang pasangan Cagub petahana Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).

Sementara itu, Ibas mengawali karier politiknya melalui Departemen Kaderisasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Pada Pemilihan Umum Legislatif 2009, ia maju sebagai calon legislator nomor urut dua Partai Demokrat dari daerah pemilihan Jawa Timur VII meliputi Madiun, Ngawi, Pacitan, Magetan, Ponorogo, dan Trenggalek. Ibas kemudian duduk sebagai anggota Komisi I yang membidangi masalah Pertahanan dan Hubungan Internasional di DPR.

4. Dinasti politik Jokowi

Jokowi mengawali karier politiknya sebagai Wali Kota Solo dua periode pada 2005 hingga 2015. Namun pada periode kedua, Jokowi diusung menjadi Cagub DKI Jakarta pada 2012. Dia menang dan akan menjabat hingga 2017. Namun, lagi-lagi masa jabatannya tidak tuntas karena dia diajukan sebagai capres pada Pilpres 2014.

Jokowi kemudian terpilih menjadi Presiden RI bersama wakilnya, Jusuf Kalla dan menjabat hingga 2019. Pada Pilpres 2019, dia diusung kembali sebagai capres bersama wakilnya Ma’ruf Amin. Jokowi terpilih lagi sebagai Presiden dan menjabat hingga 2024. Kini, anak sulungnya, Gibran akan ikut kontestasi Pilpres 2024 sebagai wakilnya Prabowo. Gibran mengawali karier politiknya sebagai Wali Kota Solo pada 2020 lalu, jabatan yang dulu diemban ayahnya.

Selain Gibran, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga nyemplung ke politik. Bila Gibran adalah Wali Kota Solo, Bobby merupakan Wali Kota Medan periode 2021-2026. Baik Jokowi maupun Gibran, serta menantunya Bobby adalah Kader PDIP. Namun, sejak ditetapkan sebagai wacapres Prabowo, Gibran diisukan gabung Golkar. Sementara itu, si bungsu, Kaesang Pangarep juga belakangan terjun ke politik. Kini dia jadi Ketua Umum PSI.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | DANIEL A. FAJRI | PRIBADI WICAKSONO | BUDIARTI UTAMI PUTRI

Pilihan Editor: Puan Maharani Bantah Isu Menteri Jokowi Asal PDIP Tarik Diri, Ini Profil 5 Menteri Kader PDIP

Catatan: Judul artikel ini telah diubah dari sebelumnya "Kiprah Anak-anak Presiden: Potret Dinasti Politik dari Sukarno Hingga Jokowi" Menjadi "Kiprah Anak-anak Presiden di Dunia Politik, dari Sukarno hingga Jokowi", pada Rabu, 25 Oktober 2023, pukul 11.35 untuk menghindari kesalahpahaman konteks berita. Terima kasih

Berita terkait

Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

10 menit lalu

Usung Rohmi-Musyafirin di Pilgub NTB, PDIP Harus Berkoalisi dengan Parpol Lain

Selain diusung PDIP, Rohmi juga didukung Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah di Pilgub NTB.

Baca Selengkapnya

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

42 menit lalu

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

52 menit lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

55 menit lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

2 jam lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Legislator PDIP Pesimistis KRIS BPJS Kesehatan Bisa Diimplementasikan Pertengahan Tahun Depan

2 jam lalu

Legislator PDIP Pesimistis KRIS BPJS Kesehatan Bisa Diimplementasikan Pertengahan Tahun Depan

BPJS Kesehatan masih menerapkan iuran mandiri peserta kelas I sebesar Rp 150 ribu dan kelas II Rp 100 ribu.

Baca Selengkapnya

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

2 jam lalu

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

4 jam lalu

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

4 jam lalu

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

Presiden Jokowi dimintai seorang perempuan dari delegasi Prancis untuk mengambil potretnya di depan mangrove.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

6 jam lalu

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

Presiden Jokowi tidak mau banyak berkomentar mengenai keputusan PDIP tidak mengundangnya rakernas partai akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya