Dinilai Tidak Komitmen terhadap Koalisi, Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra Berikan Klarifikasi

Selasa, 17 Oktober 2023 20:39 WIB

Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra memberikan keterangan kepada wartawan usia pernyataanya dinilai tidak mendukung Koalisi Indonesia Maju dan Prabowo Subianyo. Partai Bulan Bintang menggelar konferensi pers dadakan di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa malam, 17 Oktober 2023. TEMPO/ADIL AL HASAN

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan pemberitaan media yang memuat pernyataan dirinya ketika diskusi tentang hasil putusan Mahkamah Konstitusi yang digelar di Hotel AONE, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa siang, 17 Oktober hari ini, hanya memuat kritik terhadap putusan MK, tanpa adanya pernyataan komitmen partainya untuk mendukung Prabowo Subianto.

“Komitmen PBB terhadap Pak Prabowo Subianto adalah komitmen yang teguh,” kata Yusril kepada wartawan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 17 Oktober 2023.

Internal Koalisi Indonesia Maju dan beberapa pihak, kata Yusril, bereaksi terhadap pemberitaan yang tidak lengkap memuat pernyataan dia soal putusan MK dan komitmen partainya mendukung Prabowo Subianto. Beberapa kolega Yusril mempertanyakan komitmen dia di Koalisi Indonesia Maju. Oleh karena itu, tim Partai Bulan Bintang menggelar konferensi pers dadakan di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, pada Selasa malam, 17 Oktober hari ini.

Menurut Yusril, tidak ada keraguan secara pribadi dan partainya untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju. “Kami akan teguh memegang komitmen itu,” kata dia.

Kritik Yusril terhadap Putusan MK

Advertising
Advertising

Mahkamah Konstitusi atau telah mengabulkan gugatan Nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang UU Pemilu yang membolehkan kepala daerah berusia belum genap 40 tahun untuk menjadi calon wakil presiden. Putusan ini disebut-sebut hanya memberi jalan kepada Wali Kota Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Mahkamah Konstitusi atau telah mengabulkan gugatan Nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang UU Pemilu yang membolehkan kepala daerah berusia belum genap 40 tahun untuk menjadi calon wakil presiden. Dari sembilan hakim konstitusi, terdapat tiga hakim yang setuju, dua hakim concurring opinion atau memberi alasan berbeda, dan empat hakim dissenting opinion atau tidak setuju.

Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra mengatakan putusan ini diambil tidak secara bulat. Setelah dirinya mempelajari lebih mendalam, ternyata dua hakim konstitusi Enny Nurbaningsih dan Daniel Yusmic, menurut Yusril bukan concurring opinion atau memberikan alasan berbeda, tetapi dissenting opinion atau berbeda pendapat. Oleh karena itu, harusnya hakim yang dissenting opinion atau tidak setuju itu ada enam, yaitu Saldi Isra, Arief Hidayat, Wahiduddin Adams, dan Suhartoyo, Enny Nurbaningsih, dan Daniel.

“Tapi diktumnya mengatakan mengabulkan permohonan untuk sebagian,” kata Yusril di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Oktober hari ini. Selain itu, dia sebenarnya sudah mengetahui bahwa gugatan uji materiil soal batas usia capres dan cawapres merupakan open legal policy, tetapi MK malah mengabulkan sebagian. “MK tidak bisa memutuskan persoalan ini karena bukan isu konstitusi,” kata dia.

Namun, Yusril juga menyerahkan kepada Gibran untuk berkonsultasi kepada keluarganya, yaitu presiden Joko Widodo atau Jokowi. “Kita serahkan sepenuhnya kepada beliau,” kata Yusril.

Selain itu, menurut Yusril putusan Mahkamah Konstitusi itu mengubah peta politik secara drastis karena membuka kesempatan bagi Gibran. Keputusan ini, kata Yusril, kontroversial dan mengandung cacat hukum di dalamnya. Oleh karena itu, dia berharap presiden Jokowi dan Gibran akan mengambil sikap yang bijaksana.

“Di tengah kemungkinan reaksi yang akan meluas atas keputusan yang kontroversial ini,” kata dia. Kendati demikian, Yusril akan tetap menghargai kepada Koalisi Indonesia Maju ketika Gibran akan didapuk jadi cawapres Prabowo Subianto. “Saya menghormati keputusan koalisi,” kata Yusril.

Pilihan Editor: Yusril Beberkan Alasan PBB Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Berita terkait

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

2 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

2 jam lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

3 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

3 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

3 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

4 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

4 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

5 jam lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

5 jam lalu

Perbedaan Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan yang Bakal Diganti dengan KRIS

Jokowi resmi mengganti sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan dengan sistem kelas rawat inap standar (KRIS). Apa perbedaannya?

Baca Selengkapnya