Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Editor

Amirullah

Sabtu, 7 Oktober 2023 08:14 WIB

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Greenpeace Indonesia membantah klaim Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar bahwa tak ada asap kebakaran hutan dan lahan atau karhutla lintas batas atau transboundary haze ke negara tetangga, termasuk Malaysia.

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Asep Komaruddin mengatakan pihaknya sedang menyusun kajian yang membuktikan adanya asap karhutla lintas batas. "Berdasarkan pantauan kami, sepertinya ada," ujar dia kepada Tempo, Jumat, 6 Oktober 2023.

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya. "Waktu lagi lebat-lebatnya itu ada yang ke sana, makanya kami berani bicara masalah terkait dengan transboundary haze," ujar dia.

Dia mencontohkan asap karhutla di Sumatra pernah merambah sampai ke Malaysia. "Ketika kebakaran di daerah Sumatra itu kemarin semakin kenceng, kemudian sebetulnya memang ada yang ke arah Malaysia," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan ada potensi asap menyebrang ke Malaysia dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun ia menyatakan, sejauh ini tidak ada transboundary haze ke negeri jiran.

Advertising
Advertising

"Jadi kalau dibilang bahwa di Malaysia tidak ada hotspot, (tapi) kalau lihat datanya di citra satelit, ada juga di sana,” kata Siti saat ditemui usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 3 Oktober 2023.

Departemen Lingkungan Hidup Malaysia, pada Jumat, 29 September 2023, memperingatkan penduduknya akan tingkat polusi tinggi di sebagian besar wilayah di pantai barat Semenanjung Malaysia dan wilayah Sarawak akibat kabut asap lintas batas dari Indonesia.

Kementerian Pendidikan minta sekolah mematuhi pedoman yang dikeluarkan oleh pemerintah soal dampak kabut asap ini. “Kami sering menekankan bahwa pedoman ini berlaku untuk semua orang dan harus dipatuhi untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan,” kata Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek, dilansir Reuters.

Pilihan Editor: Nasdem Belum Cabut Keanggotaan Syahrul Yasin Limpo

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

3 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

3 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

5 hari lalu

Orangutan Ini Obati Sendiri Lukanya dengan Daun Akar Kuning, Bikin Peneliti Penasaran

Seekor orangutan di Suaq Belimbing, Aceh Selatan, menarik perhatian peneliti karena bisa mengobati sendiri luka di mukanya dengan daun akar kuning

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

7 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

9 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

9 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

12 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

13 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

15 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya