Anies Baswedan Tanggapi Kasus Syahrul Yasin Limpo, Singgung Soal Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu

Reporter

Tika Ayu

Editor

Febriyan

Jumat, 6 Oktober 2023 19:56 WIB

Anies Baswedan menyampaikan pandangannya di depan alumni ITB di Bandung, Jawa Barat, 1 Oktober 2023. Calon Presiden dari Koalisi Perubahan ini bertemu dengan para alumni ITB untuk saling memaparkan pandangan di acara Ngariung 1000 Alumni ITB di Bandoengsche Melk Centrale. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, akhirnya buka suara soal kasus dugaan korupsi yang menimpa Menteri Pertanian sekaligus kader Partai NasDem, Syahrul Yasin Limpo. Dia menilai kasus seperti itu bisa terhindar jika tata kelola pemerintahan yang baik diterapkan dan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak pandang bulu dalam penegakan hukum.

"Jadi kami selalu mengedepankan tata kelola pemerintahan yang baik," ujar Anies saat ditemui di kediamannya di Jalan Lebak Bulus, Kota Jakarta Selatan, Jumat, 6 Okotober 2023.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyatakan kasus yang menimpa Syahrul dapat berpengaruh pada partainya serta pengusungan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pernah terapkan tata kelola pemerintahan yang baik di DKI Jakarta

Menurut Anies, komitmen tata kelola yang baik itu bukan sekadar rencana. Dia mencontohkan hal itu pernah dia terapkan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia menyakini bahwa komitmen tata kelola sudah dikerjakan dan terus dipertahankan. Dia pun mengingkan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa kembali kuat seperti dahulu kala.

"Dikerjakan dan Insya Allah akan terus dipertahankan. Bahkan kami ingin agar KPK bisa kuat kembali," ujarnya.

Advertising
Advertising

Anies kemudian menyampaikan harapannya, agar KPK dapat melakukan penegakkan hukum dengan baik, tanpa pandang bulu.

"Kami ingin agar penegakan hukum itu berjalan dengan baik tanpa ada pembedaan latar belakang, kemudian unsur, tapi tegak untuk semuanya," katanya.

Kasus yang menjerat Syahrul

Syahrul Yasin Limpo terjerat kasus dugaan pemerasan dalam jabatan, gratifikasi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) menyatakan telah mendapatkan informasi bahwa KPK telah menetapkan Syahrul sebagai tersangka.

KPK hingga hari ini belum mengumumkan secara resmi status Syahrul. Meskipun demikian, tim penyidik lembaga anti rasuah itu telah melakukan penggeledahan di rumah dinas dan ruang kerja Syahrul di Kantor Kementerian Pertanian pada 28-29 September lalu. Dalam penggeledahan itu, tim penyidik KPK menyita sejumlah barang bukti mulai dari dokumen, uang tunai senilai Rp 30 miliar hingga 12 pucuk senjata api. Tim penyidik juga sempat menggeledah rumah pribadi Syahrul di Makassaar dan membawa pulang dua koper dokumen plus sebuah mobil Audi A6.

Syahrul Yasin Limpo sendiri telah mengundurkan diri dari jabatan Menteri Pertanian. Dia menyerahkan surat pengunduran diri ke Istana Negara pada Kamis kemarin, 5 Oktober 2023. Syahrul menyatakan ingin berkonsentrasi menghadapi kasus hukum yang menjeratnya.

Syahrul Yasin Limpo merupakan menteri kedua dari Partai NasDem yang terjerat korupsi. Sebelumnya, Kejaksaan Agung menjerat Johnny G. Plate dalam kasus korupsi proyek pembangunan Base Transciever Station (BTS) 4G. NasDem merupakan bagian dari Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan capres dan cawapres.

Berita terkait

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

56 menit lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

5 jam lalu

Nasdem Sebut Penambahan Kementerian Tak Lewat Perppu atau Putusan MK, Ini Alasannya

Nasdem menyatakan penambahan kementerian melalui revisi UU Kementerian Negara menciptakan partisipasi publik.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

16 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

18 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

19 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

21 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya