Asal-usul Penamaan Pulau Galang Menurut Cerita Rakyat

Sabtu, 23 September 2023 09:56 WIB

Jembatan Barelang Kota Batam menjadi akses menuju Pulau Rempang dari Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Pulau Galang santer disebut belakangan terkait kasus Pulau Rempang, Batam. Pulau ini rencananya dijadikan tempat relokasi bagi warga Pulau Rempang yang terpaksa digusur karena proyek Rempang Eco-City. Warga menolak dipindahkan dan berujung bentrok dengan aparat pada 7 September lalu.

Setelah mendapatkan penolakan dan terjadi kisruh, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan tidak akan merelokasi rumah warga di Pulau Rempang ke Pulau Galang. Kendati demikian, proyek strategis nasional itu harus tetap berjalan. Untuk itu, lokasi hunian warga yang terdampak akan diganti dengan lahan lain yang masih satu kawasan di Pulau Rempang.

“Itu bukan relokasi karena kalau dari Rempang ke Pulau Galang itu kan relokasi beda pulau, tapi kalau dari Rempang ke Rempang itu bukan relokasi, itu pergeseran,” kata Bahlil di Nusa Dua, Bali, Rabu, 20 September 2023.

Asal-usul Pulau Galang

Peneliti Madya di Balai Pelestarian Nilai Budaya Tanjungpinang Anastasia Wiwik Swastiwi mengungkapkan asal-usul Pulau Galang berdasarkan cerita rakyat. Cerita itu Anastasia dapatkan dari penuturan warga tempatan, Salim, usia 60 tahun. Hasil studi Anastasia juga muat di platform Indonesiana milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tajuknya: Pulau Galang dari Masa ke Masa.

Seperti dikutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata Galang berarti landasan. Dahulu kala di pulau ini terdapat banyak kayu seraya, yang diyakini berkualitas unggul sebagai bahan perahu. Pulau ini lalu jadi tempat pembuatan “lancang” atau bahtera raja, yang diyakini masyarakat setempat sebagai kapal Sultan Malaka. Dari kisah terciptanya kapal itu lahirlah toponimi Galang.

Advertising
Advertising

“Pulau Galang adalah pulau kecil yang letaknya persis di depan Tanjung Pengapit,” kata Salim.

Pada abad ke-16, Sultan Malaka membuat perintah untuk membuat lancang. Sampailah pasukan pembuat perahu ke sebuah pulau di mana banyak kayu seraya itu. Saat membuat kapal, datang seorang penduduk setempat bernama “Canang”. Para pembuat kapal mengusir Canang agar jangan mengganggu. Tak terima, Canang bersumpah kapal yang mereka buat tidak dapat diturunkan ke laut.

Ternyata kapal tersebut benar-benar tidak bisa diturunkan ke laut. Alkisah, agar dapat turun ke laut, perlu landasan tujuh wanita yang sedang hamil anak pertama. Ternyata benar, setelah menggunakan tujuh wanita yang sedang hamil anak pertama sebagai landasan, kapal tersebut dapat diturunkan ke laut. Karena peristiwa ini, selanjutnya pulau itu disebut dengan Galangan.

“Galangan dalam arti landasan yaitu manusia dijadikan galang. Dalam perkembangannya penyebutan pulau itu menjadi Pulau Galang saja,” tutur Salim.

Kisah belum usai, setelah kejadian itu, berdasarkan cerita rakyat yang berkembang, Pulau Galang kemudian menjadi sarang para lanun atau bajak laut yang memiliki kekuatan luar biasa. Mereka hanya bisa dikalahkan oleh Raja Kecil dari Pagaruyung. Para lanun itu diketuai oleh tujuh orang panglima yang terlahir dari tujuh wanita hamil anak pertama yang menjadi landasan kapal Raja Malaka.

“Rupanya, tujuh putra itu memiliki rasa dendam karena ibunya menjadi landasan kapal. Mereka kemudian menjadi lanun, apa pun kapalnya selalu dibajak,” cerita Salim.

Pemimpinnya bernama Canang, penduduk setempat yang dulu diusir pasukan pembuat kapal. Dikisahkan Canang memiliki kelebihan yang luar biasa. Namun dia kalah dan tewas ditangan Raja Kecil. Canang akhirnya dimakamkan di Pulau Karas. Ketujuh panglima itu masing-masing menguasai pulau-pulau di sekitar Pulau Galang, yakni Pulau abang, Pulau Sembur, Pulau Cate, Pulau Tokok, Pulau Selat Nenek, Pulau Pecung, dan Pulau Panjang.

Pilihan editor: 9 Rekomendasi Tempat Wisata di Batam yang Asyik Dikunjungi

Berita terkait

Walhi Beberkan Kondisi Terkini di Pulau Rempang: Masyarakat Diadu Domba oleh Pemerintah

6 hari lalu

Walhi Beberkan Kondisi Terkini di Pulau Rempang: Masyarakat Diadu Domba oleh Pemerintah

Tim solidaritas nasional untuk Rempang membeberkan kondisi di Rempang saat ini tidak sedang baik-baik saja.

Baca Selengkapnya

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

9 hari lalu

Merawat Tradisi Halabihalal Melayu di Pulau Rempang, dari Berarak hingga Lempar Pulut Kuning

Tradisi halalbihalal Pulau Rempang dilakukan dengan mengusung tradisi Melayu. Ada pesan penolakan relokasi karena PSN Rempang Eco-city.

Baca Selengkapnya

Ratusan Warga Hadiri Halalbihalal Rempang, Terus Suarakan Tolak Relokasi

10 hari lalu

Ratusan Warga Hadiri Halalbihalal Rempang, Terus Suarakan Tolak Relokasi

Selain ajang silaturahmi, momen ini menunjukkan sikap warga Rempang yang masih menolak relokasi sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

24 hari lalu

Rumah Contoh Relokasi PSN Rempang Rampung, Warga: Kampung Kami Lebih Berharga

BP Batam menyampaikan pembangunan rumah contoh relokasi untuk warga terdampak PSN Rempang Eco-city sudah rampung. Masyarakat tempatan tegaskan menolak pindah

Baca Selengkapnya

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

27 hari lalu

Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih

Pantai Airnanti Batam memiliki pasir yang bersih, tapi namanya belum terlalu dikenal wisatawan.

Baca Selengkapnya

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

30 hari lalu

8 Tersangka Kasus Rempang Dibebaskan Usai Dapat Restorative Justice, Ini Harapan Tim Solidaritas Kepada Polisi

Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang mengeluarkan pernyataan usai 8 tersangka kasus bentrok dengan aparat saat demo Bela Rempang dibebaskan

Baca Selengkapnya

Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

34 hari lalu

Puncak Libur Lebaran, Pantai di Batam Diserbu Wisatawan

Destinasi wisata pantai memang menjadi favorit di Kota Batam, pasalnya daerah ini merupakan kawasan kepulauan.

Baca Selengkapnya

Dua Wisatawan Tenggelam di Pantai Galang Batam saat Libur Lebaran

34 hari lalu

Dua Wisatawan Tenggelam di Pantai Galang Batam saat Libur Lebaran

Kejadian berawal ketika kedua remaja tersebut berenang bersama dua temannya yang lain di sekitar Pantai Wisata Mutiara, Palau Galang, Batam.

Baca Selengkapnya

Kepala BP Batam Sebut PSN Rempang Lanjut, Tim Solidaritas: Rudi Abai Suara Masyarakat

53 hari lalu

Kepala BP Batam Sebut PSN Rempang Lanjut, Tim Solidaritas: Rudi Abai Suara Masyarakat

Tim Solidaritas Nasional menilai Kepala BP Batam tidak kunjung mendengarkan permintaan masyarakat Rempang.

Baca Selengkapnya

Divonis Bersalah, 34 Warga Rempang Lanjutkan Perjuangan Menolak PSN Rempang Eco-city

54 hari lalu

Divonis Bersalah, 34 Warga Rempang Lanjutkan Perjuangan Menolak PSN Rempang Eco-city

Hakim Pengadilan Negeri Batam memvonis bersalah 34 warga Rempang menggelar demo Aksi Bela Rempang menolak PSN Rempang Eco-city.

Baca Selengkapnya