Tanggapan Fraksi Atas Pembentukan Pansus Bulog II Ditentukan 7 Maret 2002
Reporter
Editor
Kamis, 17 Juli 2003 17:11 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Musyawarah Dewan Perwakilan Rakyat menyepakati pembahasan atas tanggapan fraksi-fraksi terhadap usulan pembentukkan Panitia Khusus (Pansus) Badan Urusan Logistik (Bulog) II di Rapat Paripurna DPR yang akan digelar pada 7 Maret 2002. Kepada wartawan pimpinan rapat, Muhaimin Iskandar mengatakan peserta sebelumnya sempat mengusulkan agar rapat digelar pada 11 Februari 2002. “Tanggal 7 Maret disepakati karena alasan pemberian waktu bagi fraksi-fraksi untuk mengamati kinerja Kejaksaan Agung. Itulah sikap fraksi-fraksi,” ujar Wakil Ketua DPR ini saat ditemui seusai sidang di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (24/1). Sementara itu Alfis dari Fraksi Partai Daulatul Umah (FPDU) berpendapat tanggal tujuh dimaksudkan untuk menunggu proses hukum yang tengah berjalan. Hal senada juga diutarakan, Suseno Yusuf, dari Fraksi Kebangkitan Bangsa. Kepada Tempo News Room Yusuf mengatakan tenggang waktu yang cukup lama itu sengaja diambil agar nantinya Pansus tak terkesan bernuansa politis. “Dibutuhkan pembahasan fraksi yang intensif dari segala sisi sehingga memang benar-benar merupakan usaha menegakkan supremasi hukum,” kata dia. Alasan lain atas jadwal tersebut, Suseno mengemukakan bahwa banyaknya anggota dewan yang mengaku akan naik haji. Kalau diselenggarakan pada tanggal 11 Februari, terang Suseno lagi, dikhawatirkan banyak anggota dewan yang tidak hadir. Kendati demikian, Muhaimin Iskandar mengaku kepada para wartawan bahwa fraksinya tidak kecewa dengan kesepakatan tersebut. “Kapan pun ditunda, semua bentuk kejahatan akan terbongkar. No problem,” kata dia ringan. (Wuragil)
Berita terkait
Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar
51 menit lalu
Acara HUT ke-44 Dekranas Ditutup, Total Transaksi Mencapai Rp 4,3 Miliar
Ajang Dekranas Expo 2024 sebagai rangkaian dari HUT Dekranas ke-44 dihadiri sekitar 13.000 pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,3 miliar