Jokowi: Indonesia Jajaki Impor Beras dari India hingga Cina

Senin, 11 September 2023 15:41 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat mengecek stok beras di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 11 September 2023. Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menjajaki peluang untuk mengimpor beras dari India hingga Cina. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut rencana tersebut bukan untuk waktu dekat.

Jokowi menyinggung rencana ini saat mengunjungi gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor pada Senin, 11 September 2023. Menurutnya, saat ini Indonesia memiliki 2 juta ton stok beras – 1,6 juta ton berada di dalam gudang, sementara 400 ribu ton lain masih dalam perjalanan. “Ini untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan. Produksi pasti turun karena El Nino, meskipun angkanya tidak banyak,” kata Jokowi.

Jokowi menyatakan telah berbicara dengan sejumlah kepala negara dan pemerintahan seperti Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Perdana Menteri Cina Li Qiang, untuk kemungkinan impor beras lagi. Negosiasi akan diteruskan oleh Bulog. “Stok kita sudah banyak, tapi kita melihat untuk plan tidak sekarang, untuk tahun depan juga, mengantisipasi,” ujar Jokowi.

Sementara presiden Joko Widodo mengatakan impor beras dari Kamboja tengah berada dalam perjalanan. Ia menyebut alasan mengimpor beras dari negara tetangga untuk memastikan cadangan stok.

Rencana impor beras Indonesia dari Kamboja terungkap saat Jokowi menyambut Perdana Menteri Hun Manet di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 4 September 2023. Presiden menyebut Indonesia akan mengimpor 250 ribu ton beras dari Kamboja.

Advertising
Advertising

Jokowi menyebut tidak semua 400 ribu ton yang sedang berada dalam perjalanan adalah berasal dari Kamboja. Pemerintah akan menyalurkan bantuan sosial atau bansos beras sebesar 10 kilogram. Bansos tahapan kedua ini disalurkan untuk mengantisipasi penurunan produksi padi di dalam negeri akibat fenomena kekeringan El Nino, khususnya di tujuh provinsi.

Jokowi mengaku telah memerintahkan penyaluran bansos beras ini sejak 1 September 2023. Bansos beras ini akan disalurkan selama tiga bulan ke depan. Setiap bulan, tuturnya, akan digelontorkan sekitar 210 ribu ton oleh Perum Bulog untuk bantuan pangan ini.

Pilihan Editor: Jokowi Buka Opsi Impor Beras untuk Cadangan Tahun Depan

Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

3 jam lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

3 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

4 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

8 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

10 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

17 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

18 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

18 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

20 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

20 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya