Prabowo Sebut Cawapresnya Masih Digodok, Yusril Ihza Bilang Begini

Reporter

Tempo.co

Minggu, 10 September 2023 15:24 WIB

Prabowo Subianto saat memberikan sambutan di Konsolidasi Wilayah III PBB di Kota Padang pada Sabtu 9 September 2023. TEMPO/Fachri Hamzah

TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto kembali mengunjungi Sumatera Barat (Sumbar). Prabowo mengatakan kehadirannya di Sumatera Barat kali ini bertujuan untuk bertemu dengan tokoh masyarakat. Ia juga hadir di Konsolidasi Wilayah III PBB.

Dalam lima bulan terakhir, Prabowo Subianto sudah dua kali berkunjung ke Sumbar. Pertama kali Prabowo pernah ke Kabupaten Tanah Datar pada 29 hingga 30 April 2023. Sejumlah kegiatan Prabowo Subianto selama di Tanah Datar, diantaranya, Batagak Gala, penyerahan ambulance, temu kader, temu tokoh hingga melihat pacuan berkuda.

Prabowo sebut cawapresnya masih digodok

Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, menyatakan bahwa calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju masih dalam proses pertimbangan. Hal itu disampaikan setelah menghadiri Konsolidasi III Pemenangan Pemilu Partai Bulan Bintang (PBB) pada Sabtu 9 September 2023.

Di Hotel Pangeran Bech di Padang, Sabtu 9 September 2023, Prabowo memberi tahu media bahwa cawapresnya masih digodok.

"Kami hadir di Sumbar untuk bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat," katanya.

Yusril Ihza sebut pembahasan cawapres Prabowo libatkan seluruh koalisi

Advertising
Advertising

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa seluruh anggota koalisi akan terlibat dalam diskusi calon pendamping Prabowo. Ia juga menyatakan bahwa mereka akan meminta saran Presiden Joko Widodo.

“Kami juga akan memusyawarahkan secara terbuka dengan koalisi tentang calon pendamping Prabowo. Pak Prabowo juga meminta masukan dari Presiden Jokowi untuk memutuskan siapa pendampingnya,” katanya.

Dalam hal pemilihan cawapres, dia berpendapat bahwa hal yang wajar bagi setiap partai untuk mengusulkan anggotanya. “Ya wajar saja semua partai mengusulkan kadernya seperti Partai Amanat Nasional (PAN) mencalonkan Erick Thohir, ya wajar saja,” katanya.<!--more-->

Yusril Ihza tetap dukung Prabowo meski tak jadi cawapres

Yusril juga menyebut PBB akan tetap mendukung Prabowo meskipun tak dipilih sebagai cawapres.

”Oleh para kader PBB, saya disarankan jadi cawapres. Kalau iya Alhamdulillah, kalau tidak, Alhamdulillah juga. PBB tak akan neko-neko, kami akan istiqomah berada di jalan lurus bersama Pak Prabowo,” kata Yusril, saat pidato pada acara Konsolidasi Zona III Pemenangan Pileg PBB dan Pemenangan Prabowo Subianto sebagai capres di Hotel Pangeran, Kota Padang, Sabtu, 9 September 2023, dikutip dari keterangan tertulis.

Yusril menyatakan bahwa Prabowo saat ini sudah memiliki koalisi yang disebut Koalisi Indonesia Maju, yang terdiri dari PBB, Partai Gerindra, PAN, Partai Golkar, dan Partai Gelora.

Yusril mengatakan bahwa Prabowo sudah didukung oleh Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa sebelum PBB bergabung, dan kemudian PBB mengajak Golkar dan PAN untuk bergabung. Sayangnya, kata dia, PKB malah keluar setelah Golkar dan PAN bergabung.

”Tapi Pak Prabowo bisik-bisik mengatakan kalau PKB nanti akan masuk lagi,” ujar Yusril.

Menurut mantan Menteri Kehakiman dan HAM itu, PBB adalah partai Islam modernis. Pemikiran Islam modernis sangat mudah ditebak.

”Gampang ditebak pemikirannya. Lurus to the point. Kami memutuskan mendukung Prabowo. Insya Allah PBB konsisten dukung Prabowo. Kami teman koalisi yang setia dan percaya. Tidak berbelit-beli dan tidak akan lari,” ujar Yusril.

Selain itu, Yusril meminta semua kader PBB untuk memberikan satu suara dalam Pilpres 2024. Bahkan, jika anggota PBB memiliki pilihan lain saat pemilu berikutnya, ia akan memberikan sanksi.

”PBB tegas menyatakan telah mengambil keputusan mendukung Pak Prabowo dan jangan ada satu pun yang berbeda pendapat dengan keputusan DPP PBB. Saya sudah tegaskan, kalau ada yang mbalelo, beri peringatan keras dan pecat. Kami tidak ingin PBB terpecah belah. Kami tetap satu barisan, satu komando, satu tujuan,” kata dia.

FACHRI HAMZAH | EKA YUDHA SAPUTRA

Pilihan Editor: Demokrat Sebut Kecil Kemungkinan Bentuk Koalisi Baru, Peneliti BRIN Anggap Gerindra Jadi Opsi

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

5 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

9 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

9 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

9 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

10 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

12 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

13 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

17 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

19 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya