Menag Yaqut Minta Rakyat Tak Pilih Pemimpin yang Pernah Gunakan Agama sebagai Alat Politik
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Amirullah
Senin, 4 September 2023 14:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau masyarakat agar tidak memilih calon pemimpin yang pernah memecah-belah umat dan menggunakan agama sebagai alat politik dalam Pemilu 2024.
"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," ujar Menag Yaqut di Garut, Ahad, 3 September 2023, dikutip dari keterangan resmi di situs Kemenag.
Yaqut juga meminta masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan. Menurut dia, agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat, masyarakat.
“Umat Islam diajarkan agar menebarkan Islam sebagai rahmat, rahmatan lil 'alamin, rahmat untuk semesta alam. Bukan rahmatan lil islami, tok," kata Gus Men.
Menurut Yaqut, pemimpin yang ideal harus mampu menjadi rahmat bagi semua golongan. "Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih," tegasnya.
Yaqut hadir di Garut dalam rangka menghadiri Tablig Akbar Idul Khotmi Nasional Thoriqoh Tijaniyah ke-231 di Pondok Pesantren Az-Zawiyah, Tanjung Anom, Garut, Jawa Barat. Di depan puluhan ribu peserta tablig akbar, Yaqut menyampaikan pentingnya penelusuran rekam jejak saat menentukan calon pemimpin bangsa. Menurut dia, ini bertujuan agar bangsa Indonesia memperoleh pemimpin yang amanah dan dapat mengemban tanggung jawab kemajuan negeri ini.
"Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden, kita lihat betul rekam jejaknya," unar Gus Men.
Yaqut berharap tarekat Tijaniyah dapat mengambil peran yang lebih besar menjelang tahun politik untuk mendamaikan umat, yakni bagaimana umat bisa tetap tenang dan damai meskipun memiliki pilihan politik yang berbeda.
“Tentu saya juga berharap tarekat Tijaniyah ini menjadi contoh, bagaimana memilih pemimpin yang baik," kata Menag Yaqut.
Pilihan Editor: Rocky Gerung Sebut Yusril Pantas Menjadi Perisai Hukum Jokowi Pasca Lengser