Polri Pastikan Nana Sudjana Sudah Pensiun Sejak Awal Tahun Ini
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Eko Ari Wibowo
Sabtu, 2 September 2023 08:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polri mengatakan Inspektur Jenderal (purn) Nana Sudjana yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah menggantikan Ganjar Pranowo sudah pensiun sejak awal tahun ini.
Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Inspektur Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan Nana sudah purnatugas sejak Januari 2023.
“Beliau sudah purnatugas Januari 2023 dan saat ini menjabat Inspektur Utama di Sekretariat Jenderal DPR RI. Yang bersangkutan sudah ASN,” kata Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jumat, 1 September 2023.
Kemarin Presiden Jokowi menunjuk Nana Sudjana sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah menggantikan Ganjar Pranowo yang bakal lengser pada Selasa, 5 September 2023.
"Kemarin diputuskan (Nana Pj Gubernur Jateng)," ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin saat dikonfirmasi, Jumat, 1 September 2023.
Perjalanan Karier Nana
Berdasarkan catatan Tempo, Nana Sudjana merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988. Lulus dari Akpol, pria kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 26 Maret 1965 itu ditugaskan di Polresta Yogyakarta selama beberapa tahun.
Tahun 2001, dia dipindahtugaskan ke Polres Metro Jakarta Barat. Setelahnya, Nana sempat menjadi Kapolres Probolinggo (2006), Wakapolwiltabes Surabaya (2008), Analis Utama Tk III Badan Intelijen dan Keamanan atau Baintelkam Polri, lalu Kapolresta Surakarta (2010).
Saat Nana menjabat sebagai Kapolrestabes Surakarta, Joko Widodo atau Jokowi yang kini menjadi Presiden RI masih duduk sebagai Wali Kota Solo.
Selain itu, Nana juga sempat menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jawa Tengah (2011), Analis Utama Tk I Baintelkam Polri (2012), Analis Kebijakan Madya Bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013), dan Dirintelkam Polda Jawa Timur (2014).
Karier Nana melesat cepat. Dia ditunjuk sebagai Wakapolda Jambi pada 2015, lalu Wakapolda Jawa Barat pada 2016, dan tak lama dirotasi sebagai Direktur Politik Baintelkam Polri. Tiga tahun setelahnya tepatnya April 2019, Nana diangkat menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tak sampai setahun, yakni Januari 2020, dia kembali ditempatkan di Ibu Kota untuk menjabat Kapolda Metro Jaya. Belum setahun menjabat, Nana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya pada 16 November 2020. Pencopotan itu disebut-sebut karena Nana lalai dalam penegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di wilayah yang ditanganinya.
Nana pun dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri. Saat itu, ia menggantikan Gatot Eddy Pramono yang diangkat menjadi Wakapolri. Nama Nana sempat digadang-gadang menjadi calon Kapolri pengganti Idham Azis yang pensiun awal Januari 2021.
Namun, pada akhirnya Presiden Jokowi menunjuk Listyo Sigit Prabowo sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Sementara, karier Nana masih terus berlanjut.
Pada Februari 2021, dia ditunjuk menjadi Kapolda Sulawesi Utara. Delapan bulan setelahnya yakni Oktober 2021, Nana dirotasi sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Ini merupakan jabatan terakhir Nana sebelum diangkat sebagai Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI per 5 April 2023.
Selanjutnya: 9 Pj Gubernur lainnya
<!--more-->
Ngabalin mengatakan selain Nana, ada sembilan Pj Gubernur lainnya yang diputuskan oleh Jokowi pada rapat Tim Penilai Akhir. Mereka bakal dilantik menjadi Pj Gubernur oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian atas nama Presiden Jokowi. Para Pj Gubernur itu, kata Ngabalin, diharapkan dapat segera menyiapkan daerahnya menghadapi Pemilu 2024.
"Diharapkan supaya sisa waktu ini betul-betul, bapak-bapak itu bisa bekerja menyelesaikan sisa waktu dan menyiapkan pemilu serentak dengan baik di masing-masing provinsi," kata Ngabalin.
Adapun 10 nama yang ditunjuk Jokowi tersebut, antara lain Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Pj Gubernur Sumut Hasanudin, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Pj Gubernur Papua Ridwan Rumasukun, Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi, Pj Gubernur Kalbar Harrison Azroi, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi, dan Pj Gubernur Sulsel Bachtiar Baharuddin.
Pada 5 September 2023 erdapat 85 kepala daerah yang bakal menanggalkan jabatannya. Sebanyak 10 di antaranya merupakan pejabat gubernur, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi.
Kemudian Gubernur Sulawesi Utara Ali Mazi, Gubernur NTB Zulkifliemansyah, Gubernur Viktor Laiskodat, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.
EKA YUDHA SAPUTRA | M JULNIS FIRMANSYAH | ANTARA
Pilihan Editor: Mensesneg Bantah Isu Istana Intervensi Duet Anies-Cak Imin untuk Jegal AHY