3 Poin Penting Surya Paloh Usai Demokrat Ungkap Duet Anies-Cak Imin
Reporter
Amelia Rahima Sari
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Jumat, 1 September 2023 10:24 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh angkat bicara setelah Partai Demokrat mengungkap bahwa dirinya bersama bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan telah memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Dalam siaran persnya pada Kamis kemarin, 31 Agustus 2023, Demokrat juga menyebut penunjukan Cak Imin sebagai cawapres Anies tanpa melibatkan partai berlambang mercy itu dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Lantas, apa tanggapan Surya Paloh? Berikut 3 poin pernyataan penting Surya Paloh.
Duet Anies-Cak Imin belum formal
Surya Paloh mengaku terdapat kemungkinan duet Anies-Cak Imin. Namun, belum ada keputusan formal mengenai hal itu.
“Pak Muhaimin Iskandar (jadi cawapres Anies)? Kemungkinan ke arah situ bisa saja terjadi, tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini," ujar Paloh saat ditemui di NasDem Tower, Jakarta pada Kamis malam, 31 Agustus 2023. "Jadi, kita tunggu perkembangan satu dua hari ini.”
Selain itu, Paloh juga merespons pernyataan Partai Demokrat bahwa dirinya sudah merestui duet Anies dan Cak Imin untuk tahun depan.
"Kalau persetujuan dalam arti kata mengangguk-angguk saja kan itu belum tuntas sepenuhnya ya," kata Paloh.
Nasib koalisi
Dalam kesempatan itu, Paloh juga bicara mengenai nasib Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Diketahui, KPP terdiri dari Partai NasDem, PKS dan Demokrat yang telah sepakat mendukung Anies sebagai bakal capres 2024.
"Sampai hari ini koalisi masih ada. Besok pagi masih ada atau setengah ada, kita belum tahu juga," kata Paloh.
Tanggapan soal pengkhianat
Paloh mengaku prihatin dengan tuduhan Partai Demokrat terhadap Anies dan Partai NasDem sebagai pengkhianat. Meski begitu, dia akan menghormati keputusan partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY itu.
"Apa yang terbaik bagi Demokrat, pasti dihormati oleh NasDem. Itu yang paling mendasar," ujar dia.
Sebelumnya Demokrat telah mengkritik penunjukan Cak Imin sebagai bakal cawapres Anies oleh Partai NasDem. Dalam siaran persnya, Demokrat menyebut penunjukan tersebut merupakan pengkhianatan terhadap semangat perubahan serta piagam koalisi yang telah disepakati.
Selanjutnya: Manuver Cak Imin
<!--more-->
Manuver Cak Imin
Sebelumnya PKB merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju bersama Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan PBB. Mereka mengusung Prabowo sebagai bakal capres di Pilpres 2024. Dalam koalisi ini, PKB mengusung Cak Imin sebagai bakal cawapres.
Namun hingga kini, koalisi itu belum bersepakat soal nama cawapres. Cak Imin sebelumnya juga sempat melakukan manuver dengan menemui Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Adapun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ikut menanggapi soal Cak Imin yang menjadi bakal cawapres Anies. Prabowo menyikapinya dengan santai.
"Inilah namanya demokrasi kita. Demokrasi kita musyawarah," ujar Prabowo usai mengisi Kuliah Kebangsaan di Golkar Institute, Jakarta, Kamis kemarin, 31 Agustus 2023.
Prabowo mengaku belum mendengar rencana Cak Imin menjadi cawapres Anies. "Saya sendiri belum dengar rencana-rencana itu, tapi itu demokrasi. Kita negosiasi, kita musyawarah," ujar Menteri Pertahanan itu.
Pilihan Editor: Demokrat Benarkan soal Surat Anies yang Pernah Minta AHY Jadi Cawapres
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.