Ingatkan Ngerinya Bencana Perubahan Iklim, Jokowi: Manusia Sering Lupa Hubungannya dengan Alam

Rabu, 30 Agustus 2023 14:28 WIB

Presiden Jokowi (kanan) didampingi Ulama Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (kedua kanan) saat menghadiri Muktamar Sufi Internasional atau World Sufi Assembly Conference 2023 di Sahid International Convention Center (SICC), Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa, 29 Agustus 2023. Muktamar Sufi Internasional yang mengangkat tema Contemporary Sufi Work In A Renewed World itu mengkaji formulasi pendidikan berbasis tasawuf dan dampaknya terhadap pengembangan karakter peserta didik. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan tentang mengerikannya bencana alam akibat perubahan iklim yang tengah terjadi saat ini. Menurut Jokowi, iklim bisa berubah lantaran manusia sering melupakan hubungannya dengan alam.

Jokowi menyebut seluruh negara di dunia saat ini tengah dihantam gelombang panas dan super El Nino yang menyebabkan perubahan iklim ekstrem. Jokowi menyampaikan hal ini saat menghadiri Pembukaan Kongres Nasional Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Tahun 2023.

"Dalam ajaran Hindu, ada yang disebut Tri Hita Karana (tiga penyebab kebahagiaan), salah satunya adalah palemahan. Kesempurnaan hubungan manusia dengan alam. Ini yang sering dilupakan, terlupakan dalam kehidupan modern kita. Kita berpikir seakan-akan alam baik-baik saja, tapi tahu-tahu datang gelombang panas di hampir sebagian negara di dunia ini," ujar Jokowi di Auditorium Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Selatan, Rabu, 30 Agustus 2023.

Akibat cuaca ekstrem tersebut, Jokowi menyebut semua negara sedang berlomba-lomba masuk ke konsep green economy. Pembayaran dan pendanaan investor, kata Jokowi, saat ini mayoritas beralih ke green energy karena semuanya ingin mengurangi dampak dari perubahan iklim.

"Ini tantangan, tetapi sekaligus adalah peluang. Negara kita ini memiliki kekuatan yang besar, memiliki potensi yang besar untuk ini. Urusan yang berkaitan dengan green energy yang nantinya akan masuk ke green economy," kata Jokowi.

Advertising
Advertising

Ia memaparkan Indonesia saat ini memiliki 434 ribu energi hijau, seperti geothermal sebesar 24 ribu megawatt, lalu hydro power dari 4.400 aliran sungai yang memiliki potensi 95 ribu megawatt, solar panel matahari yang memiliki potensi 169 ribu megawaat, dan angin yang sudah dibangun di beberapa wilayah Sulawesi dan menghasilkan 68 ribu megawatt. Potensi tersebut, kata Jokowi, bakal menarik investor masyarakat menanamkan dananya di Indonesia.

Jokowi juga berencana membangun green industrial park seluas 30 ribu hektare di Kalimantan Utara. "Semuanya menggunakan energi hijau dari Sungai Kayan yang ada di sana. Kekuatan ini kalau kita gunakan betul, ini akan jadi sebuah kekuatan negara kita. Karena negara lain tidak memiliki potensi energi sebesar itu, 434 ribu megawatt adalah kekuatan besar," kata Jokowi.

Singgung Soal Hilirisasi Industri

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung soal hilirisasi industri yang kini tengah dibangun. Menurut Jokowi, Indonesia bisa menjadi negara maju jika hilirisasi dilakukan secara konsisten.

Jokowi mengatakan hiliralisasi memang tidak mudah. Seperti kebijakan larangan ekspor bijih nikel yang saat ini digugat oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Jokowi menyatakan Indonesia tidak akan mundur dan bakal memberlakukan kebijakan melarang ekspor bijih timah, tembaga, bauksit, hingga batu bara.

"Enggak usah kita ini takut gara-gara digugat di WTO misalnya, jangan mundur. Pada saat kita stop tahun 2020, kita digugat oleh Uni Eropa. Gugatan di WTO tahun lalu kita kalah, kalah, kalah, tapi saya sampaikan pada menteri, ya enggak apa-apa kalah, tapi jangan mundur. Saya perintahkan banding. Kalah, banding, udah," kata Jokowi.

Pilihan Editor: Saat Jokowi Lontarkan Tebak-tebakan, Masuk Miring Keluar Miring hingga Jauh di Mata Dekat di Hati

Berita terkait

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

1 menit lalu

Mengenal Sistem dan prosesi Pernikahan Adat Bali atau Pawiwahan

Dalam pernikahan adat Bali disebut pawiwahan yang dalam pelaksanaannya terdiri dari berbagai bentuk prosesi penuh makna.

Baca Selengkapnya

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Berstandar FIFA

11 menit lalu

Lapangan Upacara 17 Agustus di IKN Berstandar FIFA

Selain menargetkan upacara HUT Kemerdekaan di IKN, Jokowi berencana mulai berkantor di ibu kota baru mulai Juli mandating

Baca Selengkapnya

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

14 menit lalu

Jokowi Godok Komposisi Pansel Calon Pimpinan KPK

Jokowi masih menggodok nama-nama calon anggota pansel calon pimpinan dan dewan pengawas KPK

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

1 jam lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

3 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

4 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

5 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

5 jam lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

13 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

13 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya