Ke Mana Budiman Sudjatmiko Berlabuh Setelah Dipecat PDIP? Begini Respons Gerindra

Selasa, 29 Agustus 2023 08:40 WIB

Budiman Sudjatmiko. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko, baru-baru ini telah dipecat dari partainya akibat memberikan dukungan kepada bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Sebagai aktivis prodemokrasi 90-an yang terkenal, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto, bakal calon presiden (capres) dari Partai Gerindra, dalam Pilpres 2024.

Budiman mendeklarasikan itu saat dia masih berstatus kader PDIP. Sementara Prabowo merupakan bakal capres 2024 yang diusung oleh Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Budiman Sudjatmiko sendiri telah memberikan tanggapan terhadap pemecatannya dari PDIP. Ia menggambarkan pemecatan tersebut sebagai pengakhiran dari suatu episode dalam hidupnya, namun juga sebagai awal dari episode baru.

"Ini bagian dari perjalanan saya sebagai manusia politik sejak saya remaja. Mengalir bersama sejarah," ujar Budiman melalui pesan WhatsApp kepada Tempo.

Advertising
Advertising

Partai Gerindra Enggan Campuri Konflik Internal PDIP

Sikap Partai Gerindra dalam menghadapi situasi ini menunjukkan sikap terbuka dan menghormati mekanisme internal partai lain.

Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Advokasi Partai Gerindra, Habiburokhman, mengatakan bahwa partainya tidak ingin terlibat dalam konflik internal PDIP yang melibatkan Budiman Sudjatmiko.

Ia menekankan bahwa Partai Gerindra akan mencari konstituen sendiri, tanpa terlibat dalam kontroversi.

"Saya nggak tahu ya, kalau mas Budiman itu kan kemarin dalam rangka melakukan dukungan, hadir dalam dukungan relawan, kita gak bicara soal kiprah di partai politik," kata Habiburokhman pada acara Konsolidasi Kader Gerindra di Jakarta Barat, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Dalam keterangannya, Habiburokhman menegaskan bahwa partainya tidak ingin terlibat dalam dinamika internal partai lain.

Menurutnya, masalah internal PDIP, termasuk pemecatan Budiman, adalah hal yang sepenuhnya menjadi wewenang dan kewenangan PDIP sendiri.

Ia menjelaskan bahwa Gerindra tidak ingin mencampuri urusan internal partai lain dan lebih fokus pada arah perjuangan partainya.

Partai Gerindra Siap Sambut Budiman Sudjatmiko

Namun, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa partainya adalah partai yang terbuka bagi siapa pun yang ingin menjadi kader, termasuk Budiman Sudjatmiko. Muzani menegaskan bahwa kesiapan Partai Gerindra menerima Budiman sebagai kader tergantung pada kesediaan Budiman untuk menerima semua keputusan partai.

"Gerindra partai terbuka, bisa menerima siapapun. Yang penting satu: menerima dengan seluruh yang sudah kita putuskan, baik anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART), calon presiden, manifesto, perjuangan, dan seterusnya," kata dia saat diwawancarai pada acara pertemuan dengan Partai Gelora Indonesia, pada 19 Agustus 2023.

Dilansir dari AntaraNews, Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri Partai Gerindra Fadli Zon juga ikut menyuarakan bahwa partainya terbuka apabila mantan politikus PDIP Budiman Sudjatmiko bergabung usai dipecat sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

"Kalau ke depan kan kita tunggu saja apa keputusannya, apakah tidak berpartai dulu, apakah nanti mau bergabung dengan salah satu partai, atau bergabung dengan Gerindra. Kalau Gerindra ya pasti welcome (terbuka), tapi kan kita tidak ingin ya seolah-olah seperti itu, ya. Jadi, kita itu tergantung yang bersangkutan," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Hal ini mencerminkan bahwa Partai Gerindra memiliki pandangan yang berbeda terkait dukungan Budiman terhadap Prabowo, dan siap menerima Budiman sebagai kader asalkan ia tunduk pada aturan dan prinsip-prinsip partai.

Langkah Budiman Sudjatmiko Selanjutnya

Sebelumnya, Budiman Sudjatmiko telah mengindikasikan bahwa ia akan "menjomblo" terlebih dahulu setelah pemecatan dari PDIP. Namun, meskipun ia akan rehat dari politik setelah pemecatan, Budiman tetap menegaskan bahwa ia akan kembali menjajaki karier politik di masa depan.

Ia berencana untuk tetap berada di lingkup politik dan mengatakan bahwa "nanti setelah itu kita lihat, apakah barangkali setelah beberapa tahun kesalahan saya diampuni saya bisa daftar lagi (ke PDIP)."

M RAFI AZHARI | TIM TEMPO.CO

Pilihan Editor: Respons Para Aktivis Soal Manuver Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo Subianto, Politik Deterjen?

Berita terkait

TKD prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

16 menit lalu

TKD prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

38 menit lalu

Nasdem dan Gerindra Berkoalisi Usung Petahana Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang

Bakal calon bupati pendamping Aep Syaepuloh di Pilkada Karawang akan ditentukan oleh Gerindra.

Baca Selengkapnya

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

4 jam lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

14 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

16 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

18 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

18 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

18 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

18 jam lalu

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan Koalisi Indonesia Maju mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

18 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya