PAN Ungkap Ada Parpol Lain yang Bakal Gabung Koalisi Pendukung Prabowo

Sabtu, 26 Agustus 2023 17:05 WIB

Sekjen PAN Eddy Suparno bersama sejumlah kader partai saat menggelar konferensi pers mengenai persiapan ulang tahun PAN pada 29 Agustus 2023 di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Suparno mengatakan dalam waktu dekat ini akan ada beberapa partai politik non parlemen yang bakal bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto. Saat ini Menteri Pertahanan itu sudah diusung oleh PAN, Partai Golkar, PKB, Partai Gerindra dan PBB. Adapun Partai Gelora akan mendeklarasikan dukungan akhir bulan ini.

"Saya mengetahui akan ada (yang bergabung), tetapi siapa, rasanya bukan hak saya utk menyampaikan. Tetapi akan ada dalam waktu dekat. Berapa? Lebih dari satu," kata Eddy di kawasan Senopati, Jakarta Pusat, Sabtu, 26 Agustus 2023.

Prabowo belum sampaikan kriteria cawapres

Eddy menyampaikan sampai sekarang Prabowo Subianto belum pernah menyampaikan kriteria sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) kepada koalisi.

Advertising
Advertising

"Sampai hari ini kan kita masih belum tahu Pak Prabowo kriteria cawapresnya bagaimana? Nah, itu kan juga patut kita dengar," kata Eddy.

Eddy mengatakan semua anggota koalisi kini memiliki jagoan cawapresnya masing-masing yang akan disodorkan ke Prabowo. Seperti PAN yang mengusulkan Erick Thohir, Golkar dengan Airlangga Hartarto, dan PKB dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Eddy berharap Prabowo dalam waktu tidak lama lagi bakal mengumpulkan ketua umum partai politik koalisi untuk membahas nama cawapres tersebut. Ia menyatakan PAN tidak akan ngotot mengajukan Erick agar terpilih.

"Kami juga sudah sepakat ketika mengikat kerja sama politik, apapun yang akan diputuskan dalam musyawarah parpol, akan kami jalankan," kata Eddy.

Tiga kali dukung Prabowo

Dalam kesempatan itu, Eddy menyebut dukungan PAN kepada Prabowo di Pilpres 2024 ini bakal menjadi yang ketiga kalinya. Dalam Pilpres 2014 dan 2019, PAN mendukung Prabowo namun berakhir kekalahan dari Jokowi.

Eddy menyebut Zulkifli Hasan atau Zulhas selaku pimpinan PAN, sudah menyampaikan kepada Prabowo bahwa dukungan kali ini bertujuan untuk menuntaskan kerja sama mereka yang telah terjalin cukup lama.

Eddy mengatakan pihaknya kini tidak lagi menjadi target kemenangan sebagai tujuan utama. Namun, ia memastikan partainya bakal all out mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

"Pak Zul sudah mengatakan kepada Pak Prabowo, mari kita tuntaskan perjuangan. Kita sudah dua kali, sekarang yang ketiga kali ini adalah perjuangan kita untuk menuntaskan kerja kita yang sudah begitu lama, kita jalin bersama-sama," kata Eddy.

M JULNIS FIRMANSYAH

Pilihan Editor: Tanggapi Gugatan Batas Maksimal Usia Capres 70 Tahun, Dasco Bantah Ada Upaya Jegal Prabowo

Berita terkait

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

3 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

7 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

7 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

7 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

7 jam lalu

Setelah Diusung Golkar, Khofifah Berharap Dukungan Gerindra dan PAN di Pilgub Jawa Timur

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi membenarkan Koalisi Indonesia Maju mendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

9 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

10 jam lalu

Yusril Sebut Adanya Kader di Eksekutif Bisa Bantu Dongkrak Suara di Pemilu Berikutnya

Yusril mengatakan perlu strategi yang jitu untuk menempatkan kadernya sebagai kepala daerah dan kabinet untuk dongkrak suara di pemilu berikutnya

Baca Selengkapnya

Waketum PAN Benarkan Partai KIM Sepakat Dukung Khofifah - Emil di Pilgub Jatim

11 jam lalu

Waketum PAN Benarkan Partai KIM Sepakat Dukung Khofifah - Emil di Pilgub Jatim

Viva Yoga membenarkan adanya dukungan dari partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung Khofifah dan Emil Dardak, di Pilkada Jatim 2024

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

1 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Susanti Dewayani Daftar ke DPC Gerindra

Langkah politik dr. Susanti Dewayani SpA semakin terlihat mantap dengan pendaftarannya ke DPC Partai Gerindra

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

1 hari lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya