Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta: Sakit Hati

Reporter

Septia Ryanthie

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 25 Agustus 2023 21:05 WIB

Lokasi penemuan jenazah seorang dosen perempuan UIN Raden Mas Said di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dosen berinisial WD itu ditemukan tewas pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit mengungkapkan kasus pembunuhan terhadap WD, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, WD, dengan tersangka Dwi Feriyanto alias Feri bin Suwanda berlatar belakang sakit hati. Pelaku mengaku sakit hati lantaran pernah dimarahi terkait pekerjaannya sebagai tukang bangunan yang membantu renovasi rumah korban.

"Pelaku mengaku perbuatannya telah menghabisi nyawa korban karena sakit hati atas perkataan korban. Namun selain motif sakit hati, pelaku juga ingin menguasai harta milik korban di antaranya pelaku mengambil handphone milik korban," ujar Sigit saat menggelar konferensi pers di Mapolsek Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jumat, 25 Agustus 2023.

Sigit menuturkan kronologi pembunuhan yang dilakukan tersangka berawal pada hari Senin, 21 agustus 2023, saat pelaku sedang bekerja sebagai tukang bangunan di sekitar rumah tinggal korban. Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban bersama beberapa temannya. Korban datang ke lokasi tempat kerja pelaku dan teman temannya tersebut dengan tujuan mengecek proses renovasi rumah miliknya.

Dari pengakuan pelaku kepada polisi, kejadian itu terjadi pada sekira pukul 08.30 WIB, korban menggerutu kepada pelaku dengan perkataan 'Tukang kok amatiran' selama kurang lebih 30 menit.

Pada awalnya pelaku tidak menggubrisnya, namun pada saat teman-teman pelaku mengerjakan bagian lain dari rumah korban tersebut, dan pelaku mengerjakan penataan batu bata, pelaku mendengar ucapan dari korban tersebut hingga membuatnya sakit hati karena pelaku merasa sudah bekerja dengan baik.

Advertising
Advertising

Merasa dendam, pelaku pun berencana membunuh korban pada malam harinya. Namun lantaran pelaku saat itu belum memiliki keberanian untuk menjalankan niatnya maka pelaku menunggu sampai dengan 2 hari. Hingga pada hari Rabu, 23 Agustus 2023 malam, pelaku sudah berniat untuk menghabisi nyawa korban.

Pelaku lalu mengambil pisau pemotong daging yang dimilikinya, dan kemudian pelaku memakai sarung tangan medis serta menggunakan buff yang menutupi wajah pelaku yang pelaku simpan di rumahnya. Kemudian pelaku berjalan kaki dari rumahnya menuju rumah yang ditinggali korban selama rumah korban direnovasi.

Pada Rabu malam itu pelaku masuk ke dalam rumah dengan naik ke atap tempat tinggal korban melalui pagar samping kanan, kemudian pelaku naik samping kanan rumah korban tersebut lalu masuk ke rumah korban melalui dak belakang tempat menempatkan tandon air di tempat tinggal korban.

Berhasil masuk ke dalam rumah, pelaku kemudian melihat korban sedang tertidur di atas kasur di ruang tamu. Pelaku lalu menempelkan pisau pemotong daging yang dibawanya tersebut ke leher korban agar korban diam dan tidak berteriak. Namun, ternyata korban malah kaget dan ingin berteriak, lalu pelaku menekan leher korban dengan menggunakan jempol kurang lebih 5 menit sampai dengan korban merasa lemas.

Pelaku pun mengancam membunuh korban dan menyuruhnya diam. Namun ternyata korban justru berteriak minta tolong berusaha merebut pisau yang dibawa oleh pelaku. Merasa emosi, pelaku berhasil menguasai pisau pemotong daging tersebut, dan kemudian menebaskan pisau ke pipi sebelah kanan korban, dan kemudian menusukan pisau itu ke leher korban hingga korban meninggal dunia.

Pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan membersihkan darah korban yang terkena pakaian pelaku di kamar mandi, lalu kemudian pelaku kabur melalui pintu depan tempat tinggal korban dengan cara melompat pagar dan kemudian pelaku pulang ke rumah untuk mengganti pakaiannya.

Menggunakan sepeda motor, pelaku menuju persawahan Lor Dewo, dan kemudian membakar pakaian yang dikenakannya saat menghabisi nyawa korban. Selanjutnya pelaku menuju ke sungai yang berada di selatan Stasiun

Gawok untuk membuang pisau untuk menghabisi nyawa korban lalu pelaku pulang ke rumah.

Hingga akhirnya jasad DW ditemukan keesokan harinya, Kamis siang, 24 Agustus 2023. Setelah serangkaian penyelidikan dan penyidikan, polisi pun berhasil mengungkap kasus pembunuhan itu dan menangkap tersangka di rumahnya pada Jumat dini hari, 25 Agustus 2023.

Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya berupa pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh korban, pakaian korban, kasur, dan beberapa alat bukti lain.

Saat ditanya wartawan, Dwi alias Feri mengakui perbuatannya terhadap korban karena merasa sakit hati atas perkataan korban kepadanya.

"Ya saya sakit hati karena dia mengata-ngatai saya," tutur Dwi.

Pilihan Editor: Kolega Ungkap Sosok Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta yang Ditemukan Tak Bernyawa di Sukoharjo

Berita terkait

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

12 menit lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

1 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

2 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

4 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

4 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

4 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

4 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

4 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya