Tanggapi Pernyataan Megawati Soal Bubarkan KPK, NasDem: Perlu Evaluasi Menyeluruh

Reporter

Tika Ayu

Editor

Febriyan

Selasa, 22 Agustus 2023 16:37 WIB

Anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Nasdem Taufik Basari ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 November 2019. TEMPO/Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI fraksi Nasdem Taufik Basari menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibubarkan karena dianggap tak efektif. Menurut Taufik, pembubaran instansi anti rasuah tak bisa semudah itu.

Pria yang akrab di sapa Tobas itu menilai pembubaran KPK bukan hal yang mustahil jika memang dianggap tak lagi dibutuhkan. Hanya saja, dia menyatakan hal itu harus dilakukan dengan evaluasi secara menyeluruh. Dia pun menilai KPK saat ini masih sangat dibutuhkan.

"Tentu apabila ada pandangan ingin membubarkan atau tidak ada lagi kita membutuhkan KPK dalam hal pemberantasan korupsi ya. Itu tentu tidak bisa hanya sekadar disampaikan lewat statemen (pembubaran) saja tapi harus lewat evaluasi. Evaluasi ini harus menyeluruh," kata Tobas saat ditemui di Kompleks DPR RI, Selasa, 22 Agustus 2023.

Lihat plus minus penghapusan KPK

Tobas menyatakan, evaluasi menyeluruh dilakukan guna mengetahui plus minus jika KPK dihapuskan. Hal itu dianggap penting untuk mengetahui apakah tugas dan fungsi KPK dapat diserahkan ke instasi penegak hukum lainnya.

"Apakah memang lebih baik tidak ada KPK sehingga di serahkan kepada institusi penegak hukum lainnya ataukah ternyata masih dibutuhkan," kata dia.

Dia lantas mengingatkan kembali bahwa hanya dengan pernyataan tidak cukup menjadi alasan membubarkan KPK.

Advertising
Advertising

"Tidak bisa kemudian kita memiliki satu gagasan yang tidak didasarkan pada evaluasi terlebih dahulu," ucapnya.

Dia juga mengatakan bahwa sebelum melakukan tindakan pembubaran diharapkan didahului dengan riset, evaluasi sehingga keputusan-keputusan berdasarkan data dan fakta.

Selanjutnya, KPK tak bisa dibandingkan dengan penegak hukum lain

<!--more-->

Soal fakta bahwa Kejaksaan Agung (Kejagung) menangani lebih banyak kasus mega korupsi dibandingkan KPK, menurut Taufik Basari hal itu tidak perlu dibandingkan. Kedua instansi itu kata Tobas, mesti mendapatkan dukungan kinerja yang sama dari Masyarakat.

"Kejagung juga melakukan penagakkan hukum di bidang korupsi yang cukup baik ya, itu patut kita dukung. Tidak perlu dianggap sesuatu yang melemahkan KPK ataupun menganggap KPK menjadi lemah karena Kejagung banyak melakukan penanganan di bidang korupsi," kata dia.

Kedua menurut Tobas, instansi penegak hukum yang ada seharusnya saling mengisi. Dalam hal ini kata Tobas, KPK dan Kejaksaan Agung melakukan fungsinya bukan hanya pemberantasan penindakan korupsi tapi juga pencegahan

"Pencegahan ini pun dilakukan KPK dalam sosialisasi kemudian kepada institusi-institusi negara, parpol dengan melakukan pembenahan sistem dan sebagainya dan ini bisa saling mengisi dan tentu kolaborasi Kejagung dan KPK tetap harus dibutuhkan dan tidak perlu dipertentangkan, harus kita dukung keduanya dalam melaksanakan tugas-tugasnya," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya pernah meminta kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk membubarkan Komsisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, dia menilai keberadaan KPK tidak efektif menangani korupsi.

"Udah deh bubarin aja KPK itu pak. Jadi menurut saya nggak efektif. Ibu nih kalau ngomong cespleng," ujar Mega di acara acara sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila, di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin, 21 Agustus 2023.

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

3 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

4 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

5 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

6 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

6 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

7 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

8 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

9 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

10 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

12 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya