PDIP Ungkap Faktor Penyebab Elektabilitas Ganjar Salip Prabowo

Senin, 21 Agustus 2023 17:52 WIB

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan sambutan dalam acara Pelatihan Juru Kampanye Partai Tingkat Nasional Menghadapi Pemilu 2024 di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Sabtu, 5 Agustus 2023.

TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo, menyalip elektabilitas bakal capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di survei terbaru Divisi Litbang Kompas. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan faktor penyebab elektabilitas Ganjar mengalami kenaikan alias rebound.

Menurut Hasto, saat ini bermunculan gerakan solidaritas dari masyarakat yang mendukung Ganjar sebagai presiden untuk Pilpres 2024. Dukungan dari akar rumput itu, kata Hasto, terlihat dari berbagai hasil survei, termasuk yang baru dirilis oleh Indikator Politik Indonesia, Jumat, 18 Agustus 2023.

"Rekam jejak Pak Ganjar, karakter kepemimpinan dan situasi dikeroyok justru menimbulkan simpati rakyat untuk bergerak, menumbuhkan dukungan yang semakin kuat kepada Pak Ganjar Pranowo," ujar Hasto di sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III DPD PDIP Provinsi Kalimantan Timur di Balikpapan, Ahad, 20 Agustus 2023.

Hasto mengakui tingkat elektabilitas atau keterpilihan Ganjar sebelumnya sempat turun dan stagnan beberapa bulan sebelumnya.

“Ini berarti telah terjadi rebound. Tak heran optimisme soal kemenangan Pileg (Pemilihan Legislatif) dan Pilpres 2024 sangat tinggi di seluruh kader PDIP, termasuk di Kalimantan Timur,” kata dia.

Advertising
Advertising

Dalam kesempatan yang sama, Hasto kembali menekankan PDIP yang menjadi “rumah” bagi seluruh kelompok dan golongan di Indonesia.

Selain itu, Hasto menyebut, kepemimpinan Ganjar yang penuh stamina, visioner dan memiliki rekam jejak sebagai gubernur yang berhasil, serta pengalaman panjang sebagai anggota DPR dua periode.

“Latar belakang Pak Ganjar, keluarganya sangat baik, istrinya Bu Siti Atiqoh memiliki irisan dengan teman-teman dari NU, dari PPP, sementara Bung Karno dan Ibu Megawati juga memiliki kedekatan dengan keluarga besar Muhammadiyah. Pada saat bersamaan PDI Perjuangan juga menjadi rumah bersama bagi umat Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu, serta aliran kepercayaan," kata Hasto.

Selanjutnya: Dia menambahkan anaknya Ganjar…

<!--more-->

Dia menambahkan anaknya Ganjar, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, juga menjadi bagian yang mewakili anak-anak muda.

“Keluarga sakinah ini akan menjadi representasi dalam suatu tradisi membangun demokrasi yang baik,” katanya.

Elektabilitas Ganjar salip Prabowo

Dilansir dari Tempo, elektabilitas Ganjar berada di angka 24,9 persen. Gubernur Jawa Tengah tersebut unggul tipis atas Prabowo yang mengantongi elektabilitas sebesar 24,6 persen. Sementara bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, hanya berada di angka 12,7 persen.

Tingkat elektabilitas Ganjar itu, menurut catatan Litbang Kompas, naik dibanding Mei 2023 yang hanya 22,8 persen. Saat itu, Ganjar tertinggal 1,7 persen dari Prabowo. Sementara elektabilitas Prabowo disebut mengalami kemandekan karena hanya naik 0,1 persen.

“Posisi keterpilihannya (Ganjar) sekarang mendekati elektabilitas Januari 2023 yang sebesar 25,3 persen,” bunyi keterangan dari survei Litbang Kompas, Senin, 21 Agustus 2023.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Litbang Kompas mewawancarai 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia. Mereka tak menjelaskan metode pengambilan sampel dan mengklaim survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,65 persen.

Diketahui Ganjar sejauh ini telah mendapatkan dukungan dari PDIP, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo. Prabowo mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar dan PAN. Sementara Anies Baswedan mendapatkan dukungan dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS.

M. JULNIS FIRMANSYAH | ANTARA

Pilihan editor: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Ganjar Pranowo Salib Prabowo Subianto, Anies Baswedan Makin Tertinggal

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

2 jam lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

12 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

13 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

15 jam lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

15 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

16 jam lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

16 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Dukung Ide Koalisi Gagasan untuk Bangun Bangsa

Co-Founder Paramadina Public Policy Institute, Wijayanto Samirin, menyebut Anies Baswedan menyetujui ide soal koalisi gagasan.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

17 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

18 jam lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

18 jam lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya