Ketua MPR Ingatkan Makna Lahirnya Konstitusi

Jumat, 18 Agustus 2023 19:40 WIB

INFO NASIONAL – Layar besar menampilkan foto-foto hitam putih. Menggambarkan Presiden Sukarno yang menyampaikan pidato penting Di depan puluhan anggota BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan) pada Jumat, 1 Juni 1945. Tanggal penting yang jadi perlambang lahirnya Pancasila.

Di hari itu pula, Sukarno menguak kembali tradisi masyarakat Nusantara yang sarat akan gotong royong, serta bermufakat dalam memutuskan berbagai hal. Musabab itulah, sistem pemerintahan di Indonesia haruslah berdasarkan permusyawaratan, bukan monarki.

“Saudara-saudara, badan permusyawaratan yang kita akan buat, hendaknya bukan badan permusyawaratan politieke democratie saja, tetapi badan yang bersama dengan masyarakat dapat mewujudkan dua prinsip: politieke rechtvaardigheid dan sociale rechtvaardigheid. Kita akan bicarakan hal-hal ini bersama-sama, saudara-saudara, di dalam badan permusyawaratan. Saya ulangi lagi, segala hal akan kita selesaikan, segala hal!” kata Sukarno penuh gelora.

Perumus dasar negara dan sistem pemerintahan juga diucapkan Sopemo dan Muhammad Yamin, hingga akhirnya Pancasila memiliki susunan lima sila seperti yang berlaku saat ini. Demikian pula, 'Badan Permusyawaratan' ditindaklanjuti dengan pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pada tanggal 29 Agustus 1945, yang menjadi cikal bakal Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Konsepsi Majelis Permusyawaratan Rakyat inilah yang akhirnya ditetapkan dalam Sidang PPKI pada 18 Agustus 1945, sebuah momentum bersejarah konsensus final penerimaan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia. Rumusan tersebut lalu dituangkan di dalam Pembukaan UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI sebagai bagian tak terpisahkan dari UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Indonesia merdeka.

Advertising
Advertising

“Kedua peristiwa bersejarah itulah yang kemudian disahkan menjadi Hari Besar Nasional bangsa Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang penetapan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, dan melalui Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2008 tentang penetapan tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi yang pada hari ini kita peringati bersama hari ulang tahunnya yang ke-78,” ujar Ketua MPR, Bambang Soesatyo setelah pemutaran video di acara peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR RI di Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023.

Hari Besar Nasional ini, kata Bamsoet, perlu diperingati setiap tahun untuk memperkuat semangat kesatuan dan persatuan bangsa, dan mengingatkan landasan dan tujuan bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Peringatan Hari Lahir MPR yang dilaksanakan bersamaan dengan Hari Konstitusi ini memiliki makna yang sangat mendalam, bukan hanya bagi MPR, tetapi juga bagi bangsa Indonesia. Kewenangan dan tugas MPR diarahkan untuk dapat mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara secara konstitusional, serta berkontribusi mendukung keberlanjutan pembangunan bangsa,” tuturnya.

Selain itu, Bamsoet melanjutkan, satu hal penting yang patut menjadi perhatian bangsa ini dalam peringatan Hari Konstitusi, yakni pengingat agar mengimplementasikan konstitusi dengan sungguh- sungguh, bukan sekadar di atas kertas.

“Ini berarti kita harus selalu menegakkan supremasi hukum, menjunjung tinggi prinsip checks and balances, serta memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara,” kata dia.

Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun ke-78 MPR RI tahun ini mengusung tema “Pemilu 2024: Mewujudkan Demokrasi Konstitusional yang Mempersatukan Bangsa”. Menurut Bamsoet, hal ini mengartikan bahwa tindakan negara dan penyelenggara negara memerlukan persetujuan rakyat. Kekuasaan tidak boleh digunakan secara semena-mena tanpa mendapatkan legitimasi dari rakyat.

“Kehendak seluruh rakyat adalah hukum tertinggi yang dituangkan di dalam konstitusi. Karena itu, konstitusi disebut sebagai hukum tertinggi suatu negara (the supreme law of the land). Konsekuensinya, semua peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi,” ucap Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Dalam rangka persatuan bangsa itu pula, Bamsoet kembali mengimbau semua pihak menjadikan Pemilu 2024 berjalan damai dan tidak terpecah belah. “Pilihan politik yang berbeda tidak sepatutnya menjadi penyebab terpecah belahnya bangsa kita yang kaya akan keberagaman suku bangsa, agama, ras, golongan, dan budaya.”

Semua pihak patut mengingat para pendiri bangsa yang telah memilih semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” sebagai wujud pengakuan keberagamaan sekaligus komitmen bersama hidup sebagai satu bangsa dalam wadah NKRI.

Para pendiri bangsa juga membuktikan mampu menyikapi perbedaan secara arif, mampu menyelesaikan dinamika sosial–politik dengan bijak dan penuh kedamaian. “Karena itu, kita juga meyakini bahwa penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024 juga akan berjalan dengan damai dan mempersatukan bangsa,” ujar Bamsoet. (*)

Berita terkait

15 Tahun BINUS Online, Hadirkan 15.000 Konten Pembelajaran

10 menit lalu

15 Tahun BINUS Online, Hadirkan 15.000 Konten Pembelajaran

Dalam rangka merayakan 15 tahun dedikasi BINUS Online, diluncurkanlah 15.000 konten pembelajaran yang dapat diakses secara gratis oleh seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya

PNM Peduli, Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat

1 jam lalu

PNM Peduli, Bantu Bencana Banjir Bandang dan Lahar Dingin Sumatera Barat

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ikut merasakan kesedihan dan duka atas bencana banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar

2 jam lalu

Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merujuk pada sejarahnya nama Permodalan Nasional Madani langsung diberikan oleh presiden ketiga RI, BJ Habibie. Cita-cita dari Permodalan Nasinal Madani adalah menciptakan masyarakat yang maju secara nasional dengan memberikan 3 modal utama

Baca Selengkapnya

Bamsoet Bahas Perubahan Tatib MPR, Rancangan UU MPR Hingga Bentuk Hukum PPHN

2 jam lalu

Bamsoet Bahas Perubahan Tatib MPR, Rancangan UU MPR Hingga Bentuk Hukum PPHN

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, menuturkan bahwa rapat pimpinan (Rapim) MPR RI memutuskan untuk menggelar rapat gabungan pimpinan MPR RI dengan pimpinan fraksi DPR dan kelompok DPD pada tanggal 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bamsoet : Gotong Royong dan Menghidupi Kewajiban Check and Balances

2 jam lalu

Bamsoet : Gotong Royong dan Menghidupi Kewajiban Check and Balances

Ragam persoalan baru yang menjadi tantangan riel, utamanya di sektor ekonomi, terus tereskalasi akibat ketidakpastian global yang berlarut-larut sekarang ini.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

2 jam lalu

BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya Perawatan Petugas Jatuh dari Pintu Pesawat

Sebuah video yang menunjukkan seorang petugas bandara terjatuh dari tangga pesawat, viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

18 jam lalu

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Iriana tampak singgah ke stan UMKM mitra binaan Pertamina lalu membeli batik dan gelang.

Baca Selengkapnya

Pertamina Siap Layani Avtur Penerbangan Haji 2024

19 jam lalu

Pertamina Siap Layani Avtur Penerbangan Haji 2024

PT Pertamina Patra Niaga menjamin ketersediaan Avtur untuk melayani kebutuhan penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Livin' by Mandiri Kini Layani Pembelian Nomor Spesial Telkomsel

19 jam lalu

Livin' by Mandiri Kini Layani Pembelian Nomor Spesial Telkomsel

Bank Mandiri berkolaborasi dengan Telkomsel menghadirkan promo diskon menarik hingga Rp290 ribu dan bonus kuota 20GB, untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Telkomsel ke-29.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

20 jam lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.

Baca Selengkapnya