TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berjanji akan menyelesaikan tiga buronan tersangka KPK. Tiga tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yakni Kirana Kotama yang telah berubah nama menjadi Thay Ming, Politikus PDIP Harun Masiku, dan Paulus Tannos.

Firli Bahuri menyatakan tidak ambil pusing dengan komentar masayrakat yang menyebut KPK dalam pimpinannya tidak akan bisa menangkapkan para DPO tersebut. “Boleh saja orang memberikan komentar, dulu saya masih ingat ada kata-kata, tidak akan mungkin Izil Azhar ditangkap. Tapi faktanya bisa kami tangkap," ujar Firli pada Senin, 14 Agustus 2023.

Firli mencontohkan suara sumbang lainnya yang meragukan kinerja KPK di bawah kepemimpinannya. Misalnya, ujar Firli, ada orang mengatakan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak yang melarikan diri tidak mungkin ditangkap. "Buktinya, kami tangkap. Jadi kami akan terus bekerja bekerja bekerja, bukan untuk memberikan komentar,” ujar mantan Kabaharkam Polri itu.

Firli menerangkan KPK di bawah kepemimpinanya telah berhasil menangkap Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe yang disinyalir selama 10 tahun tidak tersentuh hukum. Namun KPK dapat menyelesaikan secara profesional dan tidak menimbulkan kegaduhan.

Firli juga memastikan KPK menjamin keselamatan jiwa Lukas Enembe. “Kami pastikan. Karena sesungguhnya hukum tertinggi adalah keselamatan jiwa," kata Firli Bahuri.

Ketika ada komentar yang buruk terkait kepemimpinannya di dalam KPK, Firli berserta jajaran tidak akan mundur dan menghindar. Namun dia bersama pimpinan KPK lainnya akan tegas dan melakukan tindakan yang terbaik dalam memberantas korupsi di Indonesia.

“Seseungguhnya segala upaya dalam pemberantasan korupsi melalui penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan segala upaya pemberantasan korupsi merupakan tanggungj awab kita semua. Dan kami dewan pimpinan bertanggungjawab atas tugas-tugas tersebut," ucap Firli Bahuri.

AKHMAD RIYADH

Pilihan Editor: KPK Sebut Harun Masiku Keluar Lagi dari Indonesia, Asep Guntur: Kami Duga Lewat Jalur Tidak Resmi