Kapolri Kirim 264 Ton Beras untuk Warga Papua Tengah yang Menderita Kelaparan
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Linda novi trianita
Kamis, 10 Agustus 2023 14:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyalurkan 264,7 ton beras dan 1.500 paket sembako untuk masyarakat Provinsi Papua Tengah yang terdampak bencana kekeringan dan kelaparan. Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Sandi Nugroho, mengatakan bantuan itu sudah dikirimkan ke wilayah Papua Tengah yang selanjutnya akan langsung diserahkan ke masyarakat yang membutuhkan.
"Jumlah bantuan sosial saat ini sebanyak 264,7 ton beras," ujar Sandi kepada wartawan, Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023, dalam keterangan resmi.
Sandi mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengirimkan 1.500 paket sembako berisikan beras 5 kilogram, mie instan, susu kental manis, ikan sarden, dan kecap manis. Selain makanan, Kapolri juga mengirim bantuan sandang berupa jaket dewasa sebanyak 1.000 buah dan jaket anak-anak 150 buah.
Sandi mengatakan penyaluran bantuan kemanusiaan ini bekerja sama dengan seluruh pihak terkait. "Polri bekerja sama dengan TNI, BNPB, dan Pemda Kabupaten Puncak untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan tersebut," ujar Sandi.
Sandi menjelaskan bantuan itu dibawa dengan menggunakan pesawat terbang dari Timika menuju lokasi bencana di Agandume sekitar 40 menit dan ke Sinak sekitar 1 jam. "Bantuan yang sampai di Agandume kemudian didistribusikan menuju jalur darat atau jalan kaki ke Lambewi dan Oneri dengan estimasi selama setengah hari," tutur Sandi.
Papua Tengah memasuki kemarau sejak Juni lalu yang mengakibatkan warga mengalami kelaparan karena gagal panen. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Perlindungan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Adrianus Alla, mengatakan kekeringan di wilayah tersebut terjadi karena dampak El Nino pada Juni lalu.
Selain kekeringan, dampak El Nino menimbulkan terjadinya fenomena hujan es yang membuat tanaman warga jadi cepat rusak. “El Nino membuat perubahan cuaca ekstrem. Banyak tanaman warga mati,” kata Adrianus, dikutip dati Koran Tempo pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Akibat dari kekeringan yang melanda Papua Tengah, sebanyak enam warga di distrik Lambewi dan Distrik Agandugume meninggal. Satu di antara warga itu merupakan anak-anak. Korban meninggal ini mengalami gejala seperti lemas, diare, panas dalam, dan sakit kepala. Selain itu, berdasarkan catatan Kementerian Sosial sebanyak 7.500 jiwa terkena dampak kekeringan di dua distrik tersebut.
EKA YUDHA SAPUTRA | M JULNIS FIRMANSYAH | HENDRIK YAPUTRA | ANTARA | RIZKY DEWI AYU | ANDIKA DWI
Pilihan Editor: Berbagai Cara Menjangkau Titik Kelaparan di Papua Tengah