Kasus Covid Sub Varian Baru di Inggris Melonjak, Masuk ke Indonesia Sejak Maret

Selasa, 8 Agustus 2023 07:14 WIB

Ilustrasi Covid-19.

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini Inggris dihebohkan dengan lonjakan kasus covid sub varian terbaru yang dijuluki 'Eris'. Covid sub varian Eris EG. 5. 1 ini merupakan hasil evolusi mutasi XBB. 1. 9. 2 yang juga merupakan sub-varian Omicron.

Epidemiolog Windhu Purnomo menjelaskan sub varian covid ini sudah masuk ke Indonesia sejak Maret. "Ini bukan varian baru, tapi subvarian baru. Dari yang saya ikuti selama ini, EG.5.1 sudah dideteksi di Inggris sejak Februari 2023, dan terdeteksi di Indonesia sejak dari awal Maret 2023, sampai sekarang di Indonesia sudah ada sekitar 12 sekuens," kata Windu, Senin, 7 Agustus 2023.

Windhu Purnomo mengatakan perbedaan subvarian covid ini dengan jenis covid lainnya tidak begitu signifikan yaitu terletak pada struktur genomiknya saja. Secara karakteristik dalam hal transmisibilitas, virulensi, dan patogenitasnya kurang lebih sama dengan sub varian omicron lainnya.

Hal yang menyebabkan sub varian covid ini membeludak di Inggris dikarenakan konsekuensi tingginya mobilitas dan aktivitas di ruang publik. Namun apabila kemungkinan hal ini terjadi di Indonesia tidak akan menyebabkan risiko yang terlalu parah.

"Sebetulnya tidak perlu khawatir berlebihan dengan keadaan di Indonesia, karena hasil survei serologis terakhir di sini pada akhir Desember 2022 menunjukkan bahwa 99% lebih populasi kita sudah mempunyai imunitas terhadap COVID-19 karena vaksinasi masif dan infeksi alamiah yang juga cukup besar," ujar Windhu Purnomo.

Advertising
Advertising

Berkat persentase vaksinasi yang masif, imunitas yang dibentuk oleh populasi di Indonesia ini tidak akan menyebabkan tingkat hospitalisasi (rawat inap) dan mortalitas (kematian) yang menggunung. Oleh karena itu, Windhu Purnomo mengimbau masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi hingga lengkap dan booster untuk segera mendatangi puskesmas terutama untuk lansia dan punya komorbid yang eligible untuk vaksinasi.

"Ingat, vaksinasi yang terpenting adalah lebih mencegah terjadinya gejala berat bila tertular, bukan pada pencegahan penularan," ujarnya. Karena itu, siapa pun yang sudah memperoleh vaksinasi sampai booster kedua tetap masih bisa tertular.

Demikian pula yang sudah pernah tertular bisa terjadi reinfeksi. "Tapi bila vaksinasinya sudah makin lengkap maka gejala yang dialami saat tertular akan ringan atau bahkan tanpa gejala," kata Windu. Sama seperti kasus covid pada umumnya, penyebaran virus ini dapat dicegah dengan budaya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan melengkapi vaksinasi.

Adinda Yovita

Pilihan Editor: Ilmuwan Temukan Varian Virus Covid-19 Mengalami 113 Mutasi, Diderita Pasien Jakarta

Berita terkait

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

19 jam lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

1 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

2 hari lalu

Profil Sirkuit Silverstone Inggris, Tempat Balap Formula 1 Pertama Diselenggarakan

Silverstone adalah salah satu sirkuit paling ikonik di dunia balap Formula 1.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

2 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

2 hari lalu

Kisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India

Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

3 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

3 hari lalu

Ajang Balap Formula 1 Pertama Diadakan 74 Tahun Lalu, Siapa Juaranya?

Formula 1 pertama di Sirkuit Silverstone, Inggris dimenangkan oleh Guiseppe Farina, berikut profilnya

Baca Selengkapnya