Kebakaran Hutan Terjadi di Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 4 Agustus 2023 15:27 WIB

Asap kebakaran di kawasan hutan Pelawangan Senaru Gunung Rinjani membubung ke udara terlihat dari Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Senin, 21 Oktober 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Api terlihat menjalar sehingga menimbulkan asap.

"Iya benar ada kebakaran lahan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani di wilayah Aik Berik, Kabupaten Lombok Tengah," kata Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady di Mataram, Jumat, 4 Agustus 2023.

Kebakaran lahan di jalur pendakian Aik Berik itu berada dalam kawasan hutan fungsi konservasi balai TNGR. Sedangkan untuk penyebab kebakaran masih belum bisa dipastikan, kata dia, karena anggotanya sedang menuju lokasi untuk melakukan pemadaman.

Adapun penyebab kebakaran belum diketahui pasti karena petugas baru melihatnya lewat CCTV.

"Petugas sedang menuju TKP untuk memadamkan api dan mengetahui penyebab kebakaran," kata Desy Asriady.

Advertising
Advertising

Hingga berita ini turun, api masih menyala dan petugas dari TNGR bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD sedang menuju lokasi kebakaran.

Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Petugas gabungan dari unsur BPBD, TNI, dan Kepolisian di Kabupaten Ponorogo saat ini tengah melakukan kesiagaan tinggi menyusul serangkaian peristiwa kebakaran hutan dan lahan di beberapa titik kawasan hutan di daerah itu dalam beberapa hari terakhir.

"Kami akan terus koordinasi sambil terus meningkatkan kewaspadaan, karena potensi karhutla saat musim kering begini (cukup) tinggi," kata petugas Pusdalop BPBD Ponorogo Gemilang Aditya Mardhana di Ponorogo, Kamis.

Terbaru, lanjut dia, karhutla dengan skala cukup luas terjadi di kawasan hutan lindung milik Perhutani di Desa Nglurup Kecamatan Sampung pada Rabu (2/8) malam atau dua hari lalu.

Api yang diduga berasal dari peladang membakar sampah dengan cepat merembet dan kemudian menjadi besar. Api berkobar di petak 95 RPH Tulung BKPH Sumoroto KPH Madiun.

Angin kencang memperparah keadaan. Petugas gabungan dari BPBD Ponorogo, Polsek dan Koramil Sampung pun dibuat kewalahan memadamkan api.

Kanit Sabhara Polsek Sampung, Aiptu Ahmad Saifudin mengatakan api dipicu dari warga yang awalnya membakar sampah untuk membuka lahan.

Namun, api sisa pembakaran belum mati sepenuhnya sehingga merembet ke hutan.

"Memang biasanya warga membakar sampah untuk buka lahan, kemungkinan api belum mati sempurna akhirnya menyebar," kata dia.

Pilihan Editor: Karhutla Landa Lahan di Kampus UIN Antasari Kalsel, 8 Hektare Hangus

Berita terkait

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

15 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

17 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

25 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

50 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

54 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

55 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

55 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

55 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

56 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

10 Maret 2024

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya