Wakapolri Agus Tepis Isu Ferdy Sambo Jilid 2 dalam Kasus Bripda IDF

Kamis, 3 Agustus 2023 09:09 WIB

Wakapolri Komjen Agus Andrianto, memberikan sambutan didamping oleh Ibu Evi Agus Andrianto usai pelantikan di Mabes Polri, Senin 3 Juli 2023. TEMPO/Adelia

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Agus Andrianto menampik prasangka kematian Brigadir Polisi Dua (Bripda) Ignatius Dwi Frisco Sirage atau Bripda IDF serupa dengan kasus Ferdy Sambo.

Mantan Kepala Bareskrim ini menilai jajaran penyidik, Detasemen Khusus 88 Antiteror, dan Propam Polri telah melakukan kerjanya dengan baik, terbukti dengan penetapan dua tersangka.

“Artinya tidak ada unsur menutup-nutupi masalah ini,” kata Agus Andrianto kepada awak media, Rabu, 3 Agustus 2023.

Ihwal keluarga yang mendapat kabar awal IDF sakit, Agus menilai hal itu kemungkinan menjadi pertimbangan kepolisian agar keluarga tidak syok mendengar kabar IDF tewas tertembak. Sebab, kata Agus, setiap orang tua akan syok jika langsung mendapat kabar anaknya tewas.

“Toh tidak ditutup-tutupi kok, semua dibuka. Artinya, keluarga korban bisa melihat jenazah yang bersangkutan tidak ditutup dan bebas terbuka. Artinya, pihak Densus 88 terbuka,” kata Agus.

Advertising
Advertising

Sebelumnya keluarga Bripda IDF bersikukuh adanya unsur kesengajaan dan perencanaan dalam penembakan Bripda IDF.

Jajang, kuasa hukum keluarga Ignatius, mengatakan keluarga tetap bersikukuh adanya dugaan pembunuhan berencana, meski gelar perkara menyimpulkan unsur kelalaian. Sebab, kata Jajang, fakta tentang adanya senjata api rakitan yang sudah dipersiapkan sebelum penembakan tidak terbantahkan dalam gelar perkara.

“Bahwa nyata adanya senpi tersebut sudah disiapkan dan dalam keadaan siap tembak,” kata Jajang dalam keterangan tertulis, Rabu, 2 Agustus 2023.

Kemudian, kata Jajang, gelar perkara juga menunjukkan tersangka Bripda IMS meminta Bripda IDF datang dengan nada kasar menggunakan ponsel milik saksi AN. Selain itu, Jajang juga belum mendapat penjelasan rinci soal temuan dua botol minuman keras di tempat kejadian perkara.

“Dari hal tersebut, belum lagi dikuatkan dengan bukti bahwa si korban IDF ini sudah terintimidasi sejak awal 2023 oleh seniornya tersebut,” kata Jajang.

Fakta lain, kata Jajang, adalah adanya transaksi gelap senjata api ilegal di lingkungan Polri setelah ditemukan senpi tanpa izin. Jajang menuturkan, ketika IDF datang ke TKP, pelaku menarik senpi dengan mengayunkan ke arah korban IDF dan menembakkan ke arah mematikan, yakni bagian kepala tepatnya leher bagian atas.

“Setelah pelaku IMS berhasil melumpuhkan korban IDF, kemudian pelaku IMS berusaha menghilangkan alat bukti dengan mencuci pakaian yang terkena lumuran darah IDF. Setelah itu pelaku IMS mencoba melarikan diri, kemudian tertangkap oleh rekan-rekannya,” kata Jajang.

Pilihan Editor: Keluarga Bersikukuh Ada Unsur Perencanaan dalam Kematian Bripda IDF

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

6 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

7 jam lalu

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

Kementerian Kesehatan menjelaskan Perdana Menteri Slovakia sudah dipindah ke rumah sakit di Bratislava. Kondisinya stabil.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

13 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

1 hari lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

1 hari lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

1 hari lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

1 hari lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya