Migrant Care Curiga Kasus Jual Beli Ginjal Pekerja Migran Sudah Berlangsung Lama

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Febriyan

Minggu, 23 Juli 2023 16:43 WIB

Tersangka koordinator dalam perdagangan orang untuk jual beli ginjal Bekasi-Kamboja, Hanim, saat di Polda Metro Jaya. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Jakarta - Migrant Care menduga praktik jual beli ginjal ilegal para pekerja migran indonesia (PMI) sebetulnya sudah berlangsung lama. Kecurigaan itu muncul lantaran Migrant Care kerap mendapati laporan bahwa jenazah PMI yang tewas di luar negeri dipulangkan dengan tubuh yang penuh dengan jahitan di perut.

“Kami telah lama mencurigai adanya modus tersebut, karena beberapa tahun lalu pernah mendampingi korban yang meninggal di beberapa negara dan jenazahnya dipulangkan dalam kondisi perutnya dijahit,” kata Koordinator Divisi Bantuan Hukum Migrant Care, Nur Harsono saat dihubungi, Ahad, 23 Juli 2023.

Nur Harsono mengatakan laporan tentang kondisi jenazah dengan jahitan di perut itu beberapa kali dia dapatkan pada tahun 2009-2010. Jenazah pekerja migran indonesia itu, kata dia, kebanyakan berasal dari Timur Tengah. Berdasarkan laporan, kata dia, para pekerja meninggal karena kondisi sakit maupun tanpa keterangan.

Nur Harsono mengatakan sebenarnya belum bisa memastikan bahwa jenazah-jenazah tersebut merupakan korban penjualan organ atau tidak. Sebab, kata dia, bisa saja luka tersebut disebabkan oleh pemberian formalin atau prosedur medis lainnya yang dilakukan terhadap jenazah.

Sayangnya, kata dia, ketika itu belum ada pendalaman lebih jauh mengenai penyebab adanya luka di perut para pekerja.

Advertising
Advertising

“Perutnya dijahit dari bawah ke atas, tapi kami tidak bisa membuktikan apakah itu ada penjualan organ atau tidak, jadi hanya merupakan dugaan,” tutur dia.

Polda Metro Jaya ungkap jaringan jual beli ginjal internasional

Sebelumnya, Polda Metro Jaya baru-baru ini mengungkap jaringan pelaku TPPO yang diduga menjadi perekrut dan penyalur Warga Negara Indonesia yang ingin menjual ginjalnya. Para pelaku diduga melakukan perekrutan itu melalui media sosial dan membawa para korbannya ke Kamboja untuk melakukan pengangkatan ginjal lalu dijual kepada orang lain.

Pengungkapan jaringan ini bermula dari penggerebekan yang dilakukan Polda Metro Jaya pada Juni lalu di kawasan Bekasi. Setelah penggerebekan itu, 12 orang ditetapkan menjadi tersangka, termasuk seorang pegawai Imigrasi berinisial A dan anggota polisi berinisial M berpangkat Aipda. A diduga membantu jaringan tersebut meloloskan calon korban ke luar negeri sementara M membantu pelaku lolos dari jeratan hukum.

Polisi menduga sudah ada 122 korban dari perdagangan ginjal ini. Para pelaku disebut menerima Rp 200 juta dari satu transplantasi ginjal. Pelaku mengambil untung Rp 65 juta dipotong biaya operasional. Sementara, para korban mendapatkan Rp 135 juta dari ginjal yang mereka jual.

Polisi menyatakan bahwa para korban jaringan ini akan diberangkatkan ke Kamboja untuk melakukan transplantas ginjal di sana. Dua belas orang ini dijerat dengan Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Nur Harsono menuturkan Kamboja memang menjadi salah satu tempat tujuan favorit pada pelaku perdagangan orang WNI. Dia menyatakan Migrant Care mendapatkan banyak laporan tentang WNI yang dipekerjakan sebagai pelaku penipuan online oleh perusahaan yang berlokasi di negara tersebut.

Menurut dia, para korban mendapatkan banyak intimidasi dan siksaan selama bekerja di negara tersebut. Para korban TPPO itu, kata dia, juga diwajibkan membayar denda ratusan juta rupiah apabila ingin dilepaskan. Dengan adanya kondisi itu, maka Nur Harsono menilai sangat mungkin terjadi tindakan jual beli ginjal di Kamboja.

“Kami percaya dengan temuan pihak kepolisian yang menyebut ada kasus jual-beli organ di sana,” kata dia.

Berita terkait

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

2 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar

Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

5 jam lalu

Polda Metro Jaya Tembak Mati 1 Pelaku Begal terhadap Calon Siswa Bintara Polri

5 orang mencoba begal calon siswa bintara Polri di Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Para begal itu asal Pandeglang, Banten.

Baca Selengkapnya

Kronologi Calon Siswa Bintara Polri Jadi Korban Begal Saat Berangkat ke Lokasi Tes

9 jam lalu

Kronologi Calon Siswa Bintara Polri Jadi Korban Begal Saat Berangkat ke Lokasi Tes

Seorang calon siswa Bintara Polri berusia 18 tahun menjadi korban begal saat berangkat ke lokasi tes. Polisi bergerak cepat menangkap para begal.

Baca Selengkapnya

Tim Jatanras Polda Metro Tindak Tegas Satu Begal Terhadap Calon Siswa Bintara Polri, Ditembak Hingga Mati

9 jam lalu

Tim Jatanras Polda Metro Tindak Tegas Satu Begal Terhadap Calon Siswa Bintara Polri, Ditembak Hingga Mati

Tim Jatanras Polda Metro Jaya mengambil tindakan tegas terhadap satu begal yang melawan saat hendak ditangkap.

Baca Selengkapnya

5 Begal Motor Calon Siswa Bintara Polri Ditangkap, Satu Orang Ditembak Mati Karena Melawan Petugas

9 jam lalu

5 Begal Motor Calon Siswa Bintara Polri Ditangkap, Satu Orang Ditembak Mati Karena Melawan Petugas

Lima begal merampas motor milik calon siswa bintara Polri. Salah satu pelaku melawan saat hendak ditangkap polisi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

1 hari lalu

Pejabat Kementerian Perhubungan Dilaporkan Istrinya karena Injak Alquran

Seorang pejabat Kementerian Perhubungan diduga melakukan penistaan agama karena mengInjak Alquran saat bersumpah tidak selingkuh

Baca Selengkapnya

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

1 hari lalu

Ditjen Imigrasi Bentuk 71 Desa Binaan di Kepri untuk Mencegah TPPO

Direktorat Jenderal Imigrasi membentuk 71 desa binaan di Kepri untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.

Baca Selengkapnya

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 hari lalu

Skenario Palsu 2 Pelaku Sembunyikan Fakta Pembunuhan Mayat dalam Sarung Biru

2 tersangka pembunuhan berencana, AH dan N, membuat skenario palsu dalam kasus pembunuhan AH, pemilik warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

3 hari lalu

Kronologi Pembunuhan Berencana Mayat dalam Sarung di Pamulang

Pelaku pembunuhan berencana menghabisi sepupunya dengan alasan sakit hati karena diperlakuan tak baik.

Baca Selengkapnya

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

4 hari lalu

Polisi Bekuk Dua Pelaku Pembunuhan Mayat di Pamulang, Rekan Kerja di Warung Madura

Penanganan kasus pembunuhan pria yang jasadnya ditemukan terbungkus kain di dekat kebun ini akan ditangani Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya