Tayangan Mistik di Televisi Tidak Ada Nilai Positifnya
Reporter
Editor
Jumat, 19 September 2003 11:05 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Tayangan yang berbau mistik di berbagai stasisun televisi tidak ada sisi positifnya bagi masyarakat. Hantu ditayangkan di televisi. Apa manfaatnya bagi masyarakat,? kata Syamsul Muarif, Menteri Komunikasi dan Informasi di Aula Fakultas Ekonomi Unair, Rabu siang (14/5).. Muarif mengatakan, maraknya tayangan hantu di sejumlah stasiun televisi swasta disebabkan disukai penonton dan dengan begitu stasiun televisi bisa menyedot pemasang iklan. Tetapi, kata dia, adalah tidak bijaksanya jika semua hal yang disukai oleh masyarakat ditayangkan di televisi. Ia memberi gambaran bahwa pernah ada survei yang menunjukkan 60 persen orang di Indonesia yang mengakses internet, menyukai situs-situs porno. Lalu, apakah karena disukai, maka tayangan porno di televisi juga dibiarkan, kata Muarif. Menurutnya, pornografi di internet hanya ditonton secara personal, tetapi tayangan pornografi di televisi ditonton jutaan manusia. Syamsul mengatakan, bukan saatnya lagi pemerintah campur tangan terhadap produk telivisi, misalnya dengan menegur stasiun yang dianggap menayangkan acara mistik dan pornografi. Teguran sebaiknya dilakukan oleh dewan pers atau lembaga hukum katanya. Untuk melindungi masyarakat dari produk media massa, kata Muarif, kini pemerintah telah menggodok RUU tentang Pornografi dan Pornoaksi. Dalam kesempata terpisah, Riza Primadi, Direktur TransTV, mengakui bahwa tayangan hantu yang di TransTV dalam bentuk acara Dunia Lain memang memiliki rating tinggi. Dikatakan, semula TransTV berusaha memberikan tayangan yang berbobot kepada masyarakat. Tetapi kondisi masyarakat menunjukkan fakta yang lain kata Riza dalam seminar Industri Pertelevisian di Indoensia di gedung FISIP Universitas Airlangga, Rabo (14/5). Riza mengatakan, ternyata tayangan yang berbobot seperti Discovery Channel tidak disukai oleh penonton dan akhirnya TransTV menyerah dengan menayangkan kembali acara yang mungkin dianggap kurang berbobot, tetapi disukai banyak orang. Nyatanya, orang suka dengan dangdut dan tayangan hantu kata Riza. Menurutnya acaranya yang disukai penonton akan menyedot iklan. Kita harus hidup, kalau tidak kita akan terus berdarah-darah, kata Riza mencoba memberi alasan. (Sunudyantoro-TNR)
Berita terkait
243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei
4 menit lalu
243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei
Golkar melakukan survei untuk mengetahui nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pilkada Sumut.