Jokowi Sentil Kemenhan, Kejagung, hingga Polri Soal Anggaran Belanja Jumbo dan Perawatan Tinggi

Senin, 3 Juli 2023 11:18 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan saat penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPP Tahun 2022 di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Juni 2023. ANTARA/Indra Arief Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyentil Kementerian Pertahanan, Polri, BIN, hingga Kejaksaan Agung soal anggaran belanja masing-masing institusi tersebut yang cukup jumbo. Menurut Jokowi, dengan anggaran belanja besar, maka bakal diikuti biaya perawatan tinggi dari barang yang dibeli.

Jokowi mencontohkan pada anggaran pembuatan jalan irigasi bendungan yang anggaran belanjanya mencapai Rp 23,5 triliun. "Pemeliharan di PUPR Rp14,9 triliun, pemeliharan di PU artinya pemeliharan jalan irigasi," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juli 2023.

Jokowi menyebut anggaran belanja untuk Kememhan, Polri, BIN, dan Kejaksaan pada APBN 2023 nilainya mencapai Rp 29,7 triliun. Ia berharap masing-masing institusi benar-benar mempertimbangkan biaya perawatan saat pembelian barang.

"Jangan sampai kita beli barang banyak-banyak yang akhirnya kalau manfaat maksimal tidak apa-apa, tapi kalau tidak maksimal dan biaya pemeliharan naik bisa Rp 21,5 triliun. Ini harus coba dilihat lagi secara detail, kita harus jaga agar APBN kita tetap sehat," kata Jokowi.

Dalam rapat tersebut, Jokowi meminta para menterinya berhati-hati terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi global di pertengahan tahun 2023. Meski begitu, Jokowi mengklaim pada Laporan Semester 1 APBN 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen.

Advertising
Advertising

Hal ini membuat Bank Dunia kembali memasukan Indonesia dalam growth upper middle income countries per juli 2023. Selain itu, Jokowi mengklaim proses pemulihan ekonomi Indonesia terbilang cepat setelah sempat turun ke growth lower income countries pada 2020 karena pandemi. "Meski demikian, situasi yang kita hadapi di paruh kedua 2023 ini tidak mudah dan kita harus mewaspadai beberapa hal, lingkungan global yang masih tidak stabil pertama, kemudian ketegangan geopolitik yang masih berlangsung, ini berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan aktivitas perdagangan yang melemah kelihatan ekspor kita menurun," kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan prediksi perlambatan ekonomi juga dikeluarkan berbagai lembaga internasional. Seperti misalnya IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global pertengahan tahun 2023 hanya 2,8 persen, lalu World Bank 2,1 persen, dan OECD 2,6 persen.

Selain meminta mewaspadai pertumbuhan ekonomi yang melambat, Jokowi juga mewanti-wanti terjadinya kenaikan tingkat suku bunga yang berimbas pada tingginya angka inflasi. "Kemudian kalau kita lihat fragmentasi perdagangan global yang menghambat kerja sama multilateral hingga berbagai indikator dini untuk konsumsi dan produksi, menujukan situasi mixed yang cukup positif, namun juga ada yang melemah. Ini juga kita harus melihat secara hati-hati," kata Jokowi.

Pilihan Editor: Jokowi Wanti-wanti Atlet ASEAN Para Games 2023 Gunakan Bonus Rp 320 Miliar untuk Investasi

Berita terkait

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

13 menit lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

2 jam lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

3 jam lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

3 jam lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

3 jam lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

3 jam lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

3 jam lalu

Sistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya

Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

4 jam lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

5 jam lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

5 jam lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya