Gibran Beberkan Strategi Bangun Solo, Kholiq: Republik Ini Butuh Orang Seperti Beliau

Reporter

Septia Ryanthie

Editor

Sunu Dyantoro

Sabtu, 1 Juli 2023 23:44 WIB

Ketua DPR RI, Puan Maharani bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan istri, Selvi Ananda menonton konser Dewa 19 di Gedung Edutorium UMS di Solo, Sabtu, 27 Mei 2023. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka membeberkan sejumlah strateginya dalam membangun dan membenahi Kota Solo sejak awal kepemimpinannya pada Februari 2021. Salah satunya yang telah berhasil mendorong Kota Solo hingga menduduki peringkat ke-4 dalam Indeks Kota Toleran pada tahun 2022.

Gibran menyampaikan itu saat menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Kebangsaan bertema Penanggulangan Bahaya Radikalisme Masa Depan dan Keberhasilan Gerakan Toleransi Solo Terhadap Kemajuan Ekonomi Produktif yang digelar di Pondok Pesantren Az Zayadiy Solo, Sabtu, 1 Juli 2023. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPT) bertempat di pondok pesantren asuhan guru mengaji Presiden Joko Widodo, Kiai Haji Abdul Karim.

Gibran mengawali pemaparan materinya dengan mengungkapkan bahwa beberapa tahun sebelum Ia menjabat sebagai Wali Kota, Solo tercatat belum pernah masuk peringkat 10 besar dalam Indeks Kota Toleran. Hingga pada tahun 2021, dari hasil survei itu menyatakan bahwa Solo akhirnya masuk dan berada di peringkat 9. Kemudian pada tahun 2022 peringkat Solo naik ke posisi 4.

Putra sulung Presiden Jokowi itu juga mengungkapkan beberapa pemberitaan tentang peristiwa intoleransi yang pernah terjadi di Solo, di antaranya berita-berita di media massa tentang warga yang protes dengan pemasangan dekorasi atau ornamen bertema hari raya keagamaan.

Pemasangan dekorasi atau ornamen sesuai momentum peringatan hari raya semua agama yang ada di Indonesia itu merupakan salah satu terobosan Gibran. Contohnya saat Hari Raya Idul Fitri, maka dekorasi yang dipasang selama sekitar satu bulan akan bernuansa Ramadan dan Idul Fitri. Pada momentum Hari Raya Imlek, kawasan di depan Balai Kota Solo hingga depan Pasar Gede akan semarak dengan berbagai dekorasi berkaitan dengan perayaan tahun baru orang Cina itu misalnya pemasangan 1.000 lampion, serta hiasan boneka shio.

Advertising
Advertising

Gibran bercerita pernah pada saat pemasangan lampion dan patung-patung shio ketika Imlek, ada yang protes. Ada yang mengatakan Solo itu cabang Tiongkok. Pernah juga ada Festival Ogoh-ogoh secara besar-besaran dan disebut kafir. "Lalu, pada waktu Natalan kemarin juga dari gereja-gereja saya persilakan untuk memasang ornamen-ornamen Natal, pohon-pohon Natal," ungkap Gibran dalam acara itu.

Ia menambahkan kasus intoleransi pernah terjadi ketika ada sekelompok anak di Solo melakukan aksi perusakan batu nisan dengan simbol keagamaan tertentu di tempat pemakaman. Selain itu ada kasus penyegelan sebuah tempat atau rumah ibadah di Solo.

"Pada waktu awal-awal saya menjabat ini saya pernah marah sekali karena ada suatu tempat di salah satu Kelurahan di Solo ada anak-anak sekolahnya menghancurkan batu nisan yang ada simbol-simbol agamanya. Sedangkan untuk gereja yang disegel, waktu itu saya datangi, saya buka segelnya dan saya buka lagi tempat ibadah itu," jelasnya.

Sederet kasus intoleransi yang pernah terjadi di Kota Solo diakui Gibran, telah memunculkan citra negatif bagi Kota Bengawan itu. Sehingga menurutnya, berbagai langkah yang akan terus dilakukannya merupakan upaya memulihkan citra Kota Solo itu.

"Dulu banyak sekali cerita-cerita, image-image buruk tentang Solo ini dan sekarang ini kita komitmen mau mengubah itu. Alhamdulillah kalau di Solo banyak sekali dukungan-dukungan dari berbagai elemen, seperti dari Pak Kapolres, Pak Dandim, Pak Danrem serta dari guru-guru kami di antaranya dari Pak Kiai Abdul Karim," katanya.

Gibran menyebut untuk menggencarkan citra positif Kota Solo itu, saat ini Ia fokus ke pelaksanaan 17 program pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritasnya selama menjabat sebagai Wali Kota Solo. Sebanyak 17 proyek prioritas itu di antaranya Masjid Raya Sheikh Zayed, Koridor Gatot Subroto-Ngarsapura, Balekambang, Museum of Culture & Technology, Islamic Center.

Selain itu juga ada proyek pasar mebel Gilingan, TSTJ-Solo Safari, PLTSA Putri Cempo, Elevated Rail Simpang 7 Joglo, Selter Manahan, Pasar Jongke. Juga indoor Manahan, Solo Tekno Park, Lokananta, Pura Mangkunegaran, kawasan kumuh Semanggi-Mojo dan terakhir Keraton Surakarta Hadiningrat.

"Saya memang enggak punya banyak, hanya 17 prioritas saja. Intinya yang jelek kita percantik, yang mangkrak kita lanjutkan, yang kumuh kita perbaiki. Dari 17 tempat prioritas itu kita berikan ruang sebanyak-banyaknya kepada masyarakat, khususnya anak-anak muda untuk seniman, UMKM, dan semua orang untuk bisa berkreasi dan warga itu punya tempat untuk mengekspresikan ide-idenya," katanya.

Baca juga: Ramai-ramai Bela Gibran yang Disebut Panda Nababan Anak Ingusan

Gibran dinilai sosok yang tepat pimpin Republik

Adapun Juru Bicara kegiatan Seminar Kebangsaan Kholiq Arif menyatakan selama dua tahun lebih kepemimpinannya, Gibran dinilai mampu meraih sejumlah prestasi dalam menata dan membangun Kota Solo. Karena prestasinya itu pula Gibran dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menjadi pemimpin Republik ini.

“Republik ini butuh orang seperti beliau (Gibran). Republik ini butuh orang-orang yang cerdas seperti beliau. Gerakannya sederhana menuju kepada saran atau basic needs masyarakat Indonesia. Dan, yang dibutuhkan masyarakat Indonesia seperti itu. Mandiri. Tidak ada urusan dengan bapaknya mungkin ya, meskipun bapaknya Presiden,” kata Kholiq.

Ia menilai banyak hal yang telah dilakukan Gibran dalam membenahi Solo dalam dua tahun terakhir. Seorang anak Presiden, bila tidak mempunyai visi yang baik menurut dia tetap tak akan bisa berbuat banyak.

“Ya kita lihat fakta sajalah. Kita enggak lihat dia anak Presiden, bukan kelompok masyarakat VVIP. Meskipun anak Presiden, VVIP, bila enggak visioner ya tentu enggak akan mampu. Justru ke depan ini pemimpin-pemimpin muda yang memiliki visi ke depan yang begitu hebat ini yang harus diorbitkan ke panggung kepemimpinan nasional,” urai dia.

Kholiq melihat selama ini kebijakan-kebijakan Gibran sudah tegak lurus terhadap kebutuhan pokok masyarakat. Pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Wonosobo itu menilai langkah yang diambil Gibran dalam menangani permasalahan sangat taktis.

"Beliau berani mengambil keputusan cepat dan kreatif, jadi out of the box-nya jelas. Dan itu ditangani secara dingin beliau namun tanpa melanggar aturan yang berlaku,” katanya.

Pilihan Editor: Gibran Larang Stadion Manahan Jadi Tempat Kampanye Parpol, Bagaimana Aturan dari KPU?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

2 jam lalu

Kata Bambang Soesatyo soal Potensi Gibran Jadi Ketua Umum Golkar

Bambang Soesatyo mengatakan Partai Golkar secara prinsip menyiapkan karpet merah bagi siapa pun yang ingin masuk partainya, termasuk Gibran.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

4 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

8 jam lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

11 jam lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

18 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

22 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

1 hari lalu

Teguh Prakosa Resmi Daftar ke PDIP untuk Maju Pilkada Solo 2024

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa secara resmi menyerahkan formulir pendaftaran untuk mengikuti penjaringan bakal calon wali kota Solo di kantor PDIP

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

1 hari lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

2 hari lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

2 hari lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya