Satgassus Polri Pantau Proyek Pembangunan Jalan agar Tak Diselewengkan

Rabu, 28 Juni 2023 15:33 WIB

Satgassus Pencegahan Tipikor Mabes Polri melakukan pemantauan proyek peningkatan dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Ponorogo, Selasa, 27 Juni 2023. Foto Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Satuan Tugas Khusus Pencegahan Korupsi Polri (Satgassus Polri) memantau proyek pembangunan jalan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang dibiayai dari Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Anggota Satgassus Pencegahan Korupsi Polri, Yudi Purnomo Harahap, mengatakan pemantauan ini adalah tindak lanjut dari perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia ingin Polri aktif dalam upaya mencegah terjadinya korupsi atau penyelewengan proyek pemerintah yang dibiayai oleh program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) pasca Covid 19.

Sebagaimana diketahui bahwa proyek pembangunan jalan rawan terjadinya tindak pidana korupsi dengan bermacam modus. Misalnya, menurunkan spek tidak sesuai kontrak, suap menyuap, atau gratifikasi yang bisa menimbulkan kerugian negara. Akibatnya, hasil pembangunan jalan tidak bisa bertahan lama dimanfaatkan oleh masyarakat dalam aktivitas perekonomian dan kegiatan sosial.

“Sehingga peran Polri dalam melakukan pemantauan ini merupakan bentuk dukungan kepada Pemerintah yang diharapkan akan berdampak positif bagi lancarnya serta tercapainya maksud dan tujuan program tanpa adanya kebocoran anggaran,” kata Yudi Purnomo dalam keterangan resminya, 28 Juni 2023.

Tim Satgassus Pencegahan korupsi melakukan pemantauan pada 26-27 Juni 2023. Tim dipimpin oleh Harun Al Rasyid, yang dikenal sebagai Raja Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bersama Andre Dedy Nainggolan (mantan Kasatgas Penyidikan KPK), Panji Prianggoro, Qurotul Aini Mahmudah, Adi Prasetyo dan Wahyu Ahmat.

Advertising
Advertising

Dalam pemantauan sejumlah pembangunan proyek infrastruktur di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur ini dilakukan bersama dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (PT. SMI) yang dipimpin oleh Ery Artito, Ferryson Jaya Pasaribu, Muhammad Akbar, Garin R. Damarafi dan Fitria Minami.

Proyek yang dipantau

Harun Al Rasyid mengatakan beberapa proyek Infrastruktur yang menjadi sasaran pemantauan, monitoring, serta evaluasi antara lain:

1. Peningkatan Jalan Badegan - Tulung dengan nilai kontrak Rp 5.493.098.000
2. Peningkatan Jalan Kauman - Carangrejo dengan nilai kontrak Rp 5.898.670.000
3. Peningkatan Jalan Ngambakan-Sampung dan Sampung - Parang dengan nilai kontrak Rp 6.246.092.000
4. Peningkatan Jalan Dengok - Karangan dengan nilai kontrak Rp 5.583.535.000
5. Peningkatan Jalan Sultan Agung dengan nilai kontrak Rp 3.383.974.000
6. Peningkatan Jalan Jaksa Agung - Aloon Aloon Utara dengan nilai kontrak Rp 1.558.944.000
7. Peningkatan Jalan Semanding - Tempuran dengan nilai kontrak Rp 4.700.000.000
8. Peningkatan Jalan Mlarak - Pulung dengan nilai kontrak Rp 7.819.649.000
9. Peningkatan Jalan Pulung – Pudak dengan nilai kontrak Rp 4.164.485.000.

Untuk tiap ruas jalan yang dilakukan monev, turut hadir para kontraktor yang bertanggung jawab untuk melakukan perbaikan, yakni CV Dua Bersaudara, CV Meliwis Putih, CV Sidodadi Makmur, CV Fajar Mulia dan CV Gempoer Jagating Bahurekso.

“Pada beberapa titik ruas jalan tim menemukan retakan-retakan jalan yang harus diperbaiki oleh kontraktor selama masa pemeliharaan,” kata Harun.

Tim Satgassus berharap program PEN dapat terserap optimal dan memberikan nilai tambah bagi pengguna jalan khususnya bagi masyarakat Kabupaten Ponorogo.



Selanjutnya: Hanya satu proyek realisasinya tak capai 100 persen
<!--more-->

Adapun Harun mengatakan proyek peningkatan 9 jalan di atas tergolong berhasil melancarkan program PEN. Namun hanya satu yang realisasinya tidak mencapai 100 persen, yaitu pada proyek peningkatan Jalan Pulung – Pudak.

“Realisasi hanya mencapai 56,69 persen karena kontraktor kehabisan modal,” ujar Harun.

Untuk 8 ruas jalan lainnya, Harun menuturkan pemanfaatannya tergolong optimal. Sebab, jalan yang dibangun merupakan jalan yang banyak dilalui sebagai jalur ekonomi serta aktivitas warga.

Lebih lanjut, Harun mengatakan kegiatan pengawasan dan monev atas proyek-proyek yang dibiayai dari pinjaman PEN supaya pemulihan ekonomi nasional yang sempat terpuruk karena Covid 19 bisa segera pulih.

Harun berharap ada proyek-proyek yang bisa menyerap tenaga-tenaga kerja lokal sehingga dapat memberikan kesempatan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan mendapatkan penghasilan.

“Namun demikian proyek-proyek ini harus tetap dilaksanakan secara proper dan tidak mengesampingkan mutu apalagi dilakukan dengan cara-cara KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme),” kata Harun.

Pilihan Editor: Satgassus Polri Awasi Proyek Rumah Sakit Galesong Berbiaya Rp 91,9 Miliar

Berita terkait

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

6 jam lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

16 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

21 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

21 jam lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

21 jam lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Kasus Gazalba Saleh Bekas Hakim MA, Korupsi hingga Penggunaan Identitas Palsu

22 jam lalu

Kasus Gazalba Saleh Bekas Hakim MA, Korupsi hingga Penggunaan Identitas Palsu

Terdakwa Hakim MA, Gazalba Saleh, telah mengikuti sidang perdana pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

1 hari lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

1 hari lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

1 hari lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo

1 hari lalu

Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo

KPK menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka dugaan korupsi di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD)

Baca Selengkapnya