Soal Kritik Ganjar Pranowo , Ini Kata Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Febriyan
Senin, 26 Juni 2023 10:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi kritik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berkunjung ke sejumlah kawasan di Jakarta Utara pada akhir pekan lalu. Bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu sebelumnya blusukan ke Jakarta Utara pada Ahad kemarin dan melihat persoalan tersebut.
Ganjar menelepon Heru usai bertemu dengan pedagang di Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dia menyatakan ingin menyampaikan keluhan pedagang soal besarnya biaya retribusi bulanan di sana. Pedagang yang mendatangi Ganjar itu juga mengeluhkan pasar yang sepi karena kalah dengan penjualan online.
Akan tetapi telepon Ganjar tersebut tak tersambung. Heru menyatakan sedang menjadi saksi akad nikah saat itu sehingga tak menerima sambungan telepon dari Ganjar.
"Enggak, saya kan lagi jadi saksi akad nikah," kata Heru saat menemani Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 26 Juni 2023.
Kritik Ganjar soal air bersih, akses kesehatan dan pendidikan
Selain itu, Ganjar juga sempat menerima keluhan warga di RW 12 Pademangan, Jakarta Utara. Selain air bersih, Ganjar juga menyoroti akses kesehatan dan pendidikan yang menurutnya masih butuh perbaikan di sana.
"Tadi orang bicara soal aset sekolah, akses kesehatan, itu saya kira yang soal akses," kata Ganjar Ahad kemari, 25 Juni 2023.
Heru Budi menyatakan Ganjar menyampaikan kritik soal penyediaan air di Jakarta Utara itu ke Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono. Heru mengklaim tidak tahu menahu soal isi kritikan tersebut karena tidak ada komunikasi antara dirinya dengan Ganjar.
Meski begitu, Heru mengakui bahwa penyediaan air yang minim masih menjadi masalah di Jakarta Utara.
"Ya salah satu problem Jakarta yang sudah lama dan terus berlangsung adalah air bersih. Maka dari itu saya mendorong PAM dan mitranya untuk mensuplai air bersih antara lain bikin tandon-tandon yang besar, seperti Kali Baru, Muara Angke, dan tempat-tempat yang memang rawan luapan air," kata Heru.
Saat ditanya perasaannya dikritik oleh Gubernur Jawa Tengah tersebut, Heru hanya tersenyum. Ia tak mau menanggapi soal kritik tersebut.
Selanjutnya, Ganjar dirisak Netizen
<!--more-->
Aksi blusukan tersebut diunggah Ganjar di media sosialnya. Netizen justru merisak capres dari PDIP tersebut karena dinilai mengurusi masalah daerah lain. Ganjar pun mengaku heran atas hal tersebut.
"Kemarin saya datang ke salah satu pasar (di Jakarta Utara) saya telepon pak Gubernur DKI, saya telepon pak Sekda DKI yang kebetulan dua-duanya saya kenal, terus diupload, kok di-bully ya?," kata Ganjar kepada wartawan.
Padahal, kata Ganjar, dirinya hanya ingin menyampaikan pesannya kepada pimpinan daerah setempat saat melakukan blusukan.
"Padahal saya ingin menyampaikan saja dan itu saya lakukan di mana pun termasuk ketika kemarin ketika para pedagang bakso datang ke Semarang dan kemudian ada problem PPIRT (Produksi Pangan Industri Rumah Tangga) di Bekasi dan saya telepon Wali Kota Bekasi," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, saling telepon antar kepala daerah merupakan hal yang wajar dilakukan. "Saya juga sering diteleponi para kepala daerah, itu sesuatu yang biasa," kata Ganjar.
Namun, lanjut Ganjar, telepon antar kepala daerah tersebut menjadi isu menarik untuk dibahas ketika menjelang kontestasi pesta demokrasi. "Menjadi sensi ketika kemudian akan ada kontestasi. selalu saja," kata Ganjar.
Ganjar Pranowo menjelaskan, maksud dirinya langsung menelpon Pj Gubernur DKI Jakarta dan Sekda DKI Jakarta itu untuk mengedukasi masyarakat.
"Saya hanya ingin menyampaikan saja yang pertama kalau ada problem ada loh cara berkomunikasi kepada pemerintah, sistemnya ada, mekanismenya ada, itu edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya sebenarnya politik itu," kata Ganjar.