Pengamat Nilai Menjamurnya Partai Islam Berpotensi Memecah Suara Pemilih Muslim

Editor

Nurhadi

Selasa, 20 Juni 2023 08:00 WIB

Ilustrasi bendera partai politik. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, mengatakan munculnya banyak partai Islam berpotensi membuat suara pemilih muslim justru terpecah. Sebab, partai Islam akan sulit menjadi kekuatan dominan jika tidak ada satu partai dengan basis pemilih yang kuat.

"Munculnya banyak partai Islam akan membuat kondisi makin kompleks. Yang diharapkan partai Islam sebagai kekuatan, justru terbelah ke banyak partai," ujar Pangi dalam Diskusi Publik Peluang Partai Politik Islam pada Pemilu 2024 yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jumat, 16 Juni 2023.

Menurut dia, ada sebagian pemilih partai nasionalis yang berasal dari kalangan Islam. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian pemilih yang beragama Islam memiliki kecenderungan untuk memilih partai nasionalis sebagai pilihan politik mereka. Karena itu, kata dia, partai Islam akan menghadapi kesulitan jika hanya mengandalkan dukungan dari para pemilih muslim.

"Dengan demikian, partai Islam tidak bisa berharap hanya kepada pemilih muslim saja. Ini yang menjadi problem sebetulnya," ujar dia.

Kalau ingin menjadi kekuatan yang cukup dipertimbangkan, dia menambahkan, partai Islam harus memiliki basis pemilih kultural yang solid. Dia mencontohkan PKB dan PAN merupakan dua partai Islam yang memiliki basis pemilih kultural cukup solid. Namun, menurut dia, semakin banyak partai Islam berpotensi memecah suara tersebut.

Advertising
Advertising

"Problemnya adalah belakangan semakin banyak partai Islam sehingga menurut saya akan terjadi split ticket voting di antara pemilih. Ini akan melemahkan partai Islam sendiri," ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, partai Islam tidak menjadi kekuatan penentu atau determinan dalam peta politik Indonesia. Dia mengisahkan partai Islam pernah "ditantang" untuk memenangi Pemilu 1955 jika ingin menerapkan negara Islam. Namun, partai Islam tidak berhasil memenangkan Pemilu tersebut.

"Ini buktinya partai Islam memang banyak, tapi tidak muncul jadi kekuatan yang cukup menentukan dalam Pemilu," katanya.

Pangi menyebut partai Islam tidak pernah menjadi kekuatan dominan karena tidak pernah menjadi partai pemenang pemilu. Dia mencontohkan PPP pada masa Orde Baru sebenarnya cukup diperhitungkan karena mampu menjaring basis pemilih muslim.

"PPP masa Orde Baru hanya fusi partai-partai Islam, tapi sebenarnya cukup diperhitungkan karena semua partai berbasis Islam ke PPP semua," ujar Pangi.

Pilihan Editor: HOAX: Kabar FPI Jadi Partai Islam

Berita terkait

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

9 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

10 jam lalu

PPP Persilakan Khofifah Silaturahmi ke DPW, Awiek: Kita Tidak Halangi

Khofifah sebelumnya mengklaim dia akan mendapatkan surat rekomendasi dari PPP untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

PPP Bantah Akan Beri Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

12 jam lalu

PPP Bantah Akan Beri Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

Khofifah Indar Parawansa mengklaim dirinya akan mendapatkan surat rekomendasi untuk maju di Pilkada Jawa Timur dari PPP, hari ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

12 jam lalu

Alasan Bupati Jember Hendy Siswanto Kembali Daftar ke PPP untuk Maju di Pilkada 2024

Hendy Siswanto sebelumnya telah mendaftar ke PDIP untuk maju di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

13 jam lalu

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

Khofifah berkelakar ibu kota secara de facto berada di Jawa Timur usai menerima dukungan maju di Pilgub Jawa Timur dari Golkar.

Baca Selengkapnya

PPP Serahkan Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

18 jam lalu

PPP Serahkan Surat Rekomendasi untuk Khofifah Maju di Pilkada Jawa Timur Hari Ini

Khofifah Indar Parawansa mengklaim bakal menerima surat rekomendasi dari PPP untuk maju di Pilkada Jawa Timur, hari ini.

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

1 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

1 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

2 hari lalu

Revisi UU Kementerian Negara, Baleg DPR Singgung Soal Efektivitas Pemerintahan

Fraksi PDIP mengusulkan agar diksi efisien dijabarkan dalam perubahan UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

2 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya