Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

Sabtu, 17 Juni 2023 11:04 WIB

Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiyono (kiri) menyerahkan KTA kepada Menparekraf Sandiaga Uno (tengah) disaksikan Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy (kanan) di kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu, 14 Juni 2023. Sandiaga Uno resmi gabung menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan telah mendapatkan kartu tanda anggota (KTA) dan jas partai berwarna hijau. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Pesatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy mengatakan tidak ada peluang Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bertahan jika masing-masing anggota mengusung calon presiden sendiri. KIB merupakan koalisi yang digagas oleh dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan PPP. Namun PPP sudah memantapkan diri mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

“Kalau lanjut dalam konteks KIB kemudian mengusung calon sendiri, bisa saya katakan tidak ada, kemungkinan itu tidak ada. Karena PPP sudah menjatuhkan pilihan kepada Pak Ganjar,” kata Romahurmuziy saat ditemui dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) ke-6 PPP di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Juni 2023.

Pria yang kerap disapa Romi ini mengatakan KIB masih bisa berjalan bersama jika mengusung satu capres, Ganjar Pranowo. “Itu masih mungkin,” ujarnya.

Romi melihat peluang lanjut ini besar. Pasalnya, ketika Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), ia melihat bobot politik partai berlambang matahari itu lebih terlihat dibanding berjumpa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia menilai hal ini mengisyaratkan PAN lebih condong bergabung PDIP “Bagi PPP, penglihatan kami demikian. Apalagi Pak Zul (ZulHas) juga sudah pernah menyebut nama Pak Ganjar kan. Hanya proposal yang disampaikan kan Pak Erick (Erick Thohir),” kata dia.

Romi mengatakan apabila setiap partai yang mendukung Ganjar Pranowo mengusulkan cawapresnya masing-masing, PPP akan menunggu respons Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait dengan proposal tersebut. Namun apabila semua partai mengusung cawapres secara aklamasi, maka konsekuensinya partai tersebut bakal lanjut mendukung Ganjar atau tidak. “Ini kan Bu Mega belum bersikap. Sikap Bu Mega seperti apa, nanti akan disampaikan balik biasanya, sikap kami ini bagimana,” ujar Romi.

Advertising
Advertising

Pilihan Editor: PPP Akan Tugaskan Sandiaga Uno Kampanyekan Ganjar Pranowo sebagai Capres

Berita terkait

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

15 jam lalu

243 Orang Daftar ke Golkar untuk Pilkada Sumut, Ijeck Sebut Penjaringan Lewat 3 Tahapan Survei

Golkar melakukan survei untuk mengetahui nama-nama tokoh yang punya peluang paling kuat untuk menang dalam Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

15 jam lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Buka Peluang Usung Irjen Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng

19 jam lalu

Alasan Golkar Buka Peluang Usung Irjen Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng

Golkar membuka peluang bagi tokoh di luar partai yang ingin maju pada Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya

Disebut Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jatim, Awiek: Saya Kembalikan ke Partai

19 jam lalu

Disebut Punya Peluang Jadi Lawan Khofifah di Pilkada Jatim, Awiek: Saya Kembalikan ke Partai

Politikus PPP Achmad Baidowi mengapresiasi pendapat yang menyebut dirinya layak maju di Pilkada Jawa Timur menjadi pesaing Khofifah.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

22 jam lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Golkar Sumut: 234 Orang Daftar Jadi Calon Kepala Daerah, 44 Kantongi Surat Penugasan dari DPP

22 jam lalu

Golkar Sumut: 234 Orang Daftar Jadi Calon Kepala Daerah, 44 Kantongi Surat Penugasan dari DPP

Golkar Sumut telah menerima ratusan pendaftar untuk diusung dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

23 jam lalu

PKS Buka Peluang Usung Musa Rajekshah di Pilkada Sumut

PKS tengah mendatangi tokoh-tokoh potensial yang punya peluang untuk diusung di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

23 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

1 hari lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya